Gospel Centered Culture

Ringkasan Kotbah Sermon Series “ The Gospel “

WEEK 24 :  GOSPEL CENTERED CULTURE

Pembacaan : Roma 15 -16

Culture Alkitab itu sangat bertolak belakang dengan culture dunia. Bahkan culture dunia ini membombardir kita supaya serupa dengan dunia ini sedangkan Firman Tuhan dengan jelas mengatakan supaya kita jangan serupa dengan dunia ini tetapi terus berubah oleh pembaharuan budi supaya kita bisa mengenal kehendak Allah. Dalam bukunya “ Culture Making “ maka Andy Crouch menjelaskan tentang beberapa cara orang kristen menyikapi budaya di dunia yaitu Condemn it (Mengutuki/memusuhinya), Critique (Mengkritisinya),Copy (Menirunya), Consume (Mengkonsumsinya) dan  Andy Crouch mengusulkan dalam bukunya yaitu Create (Menciptakan Budaya Baru). Jadi salah satu mengganti cara budaya yang buruk adalah dengan menciptakan budaya yang lebih bernilai, lebih indah dan lebih mulia. 

Paulus menulis di bagian akhri dari surat Roma di bagian akhir pasal 15 dan pasal 16 tentang  culture (budaya) yang perlu kita bangun bagi kita yang sudah terdampak oleh Injil dan telah diselamatkan di dalam Kristus. Ada 4 budaya yang dibicarakan :

           1. BUDAYA YANG SELALU MENARUH HARAPAN PADA INJIL

Roma 15:12-13
 12  Dan selanjutnya kata Yesaya: ”Taruk dari pangkal Isai akan terbit, dan Ia akan bangkit untuk memerintah bangsa-bangsa, dan kepada-Nyalah bangsa-bangsa akan menaruh harapan.” 13Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.

Paulus mengutip beberapa bagian dari Perjanjian Lama yaitu  tulisan-tulisan di ayat 9b dan 11 itu mengutip Ketufim, ayat 10 mengutip Torah dan ayat 12 mengutip Yesaya yaitu Nefim.  Ini untuk menunjukkan bahwa Karya Penebusan Tuhan  atas orang bukan Yahudi dan orang Yahudi dalam pujian-Nya kepada Allah selalu menjadi bagian dari rencana Allah dari semula. Jadi rencana Tuhan itu tidak bisa gagal dan rencana Tuhan itu kekal. 

Efesus 2:17-19
 17 Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang ”jauh” dan damai sejahtera kepada mereka yang ”dekat”, 18karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa. 19Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah

Mengapa budaya ini penting yaitu karena beberapa tahun terakhir ini kita mengalami pandemic yang berat dimana banyak sekali orang yang kita kenal mengalami kedukaan karena kehilangan orang yang mereka kasihi, juga banyak sekali yang terdampak secara ekonomi dll. Dan memang dia akhir jaman ini semua akan mengalami kegoncangan, namun hanya satu yang tidak dapat digoncangkan yaitu Firman Tuhan. Jadi kalau kita sedang mengalami keraguan dan menjerit karena penderitaan maka taruh harapan kita pada Injil. Sebab kita diselamatkan dengan harga yang sangat mahal. Charles Spurgeon berkata “ Anak Tuhan, harga yang telah dibayar Kristus itu terlalu mahal untuk Yesus dapat melupakanmu “.  Ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak mungkin membiarkan orang-orang yang ditebusnya binasa dan gagal karena rencana penebusanNya itu sempurna. 

Roma 8:31
 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?

Tuhan pasti memberikan segala sesuatu yang kita butuhkan untuk dapat terus bertahan, beriman dan tidak mundur dalam perjalanan iman kita. 

  

        2. BUDAYA YANG MELIHAT SEGALA SESUATU  UNTUK MELAYANI TUJUAN YANG KEKAL. 

Ayat 14-33  berbicara mengenai kesaksian  dari motivasi, tujuan serta misi hidup Paulus. Dan sebagai orang yang sudah diselamatkan, ditebus dan menerima belas kasihan Allah maka apa yang menjadi motivasi hidup, tujuan hidup dan misi hidup kita? Culture akan membombardir kita dengan berbagai macam ide-ide  dunia yang menjadi motivasi , tujuan dan misi kita yaitu hidup untuk uang, kesenangan dan lain lain. Dan Rasul Paulus mengingatkan bahwa kita diciptakan bukan untuk dunia tetapi untuk memuliakan Tuhan.

Roma 15 : 15 - 18
15Namun, karena kasih karunia yang telah dianugerahkan Allah kepadaku...16yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa... sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus. 17Jadi dalam Kristus aku boleh bermegah tentang pelayananku bagi Allah. 18Sebab aku tidak akan berani berkata-kata tentang sesuatu yang lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus olehku...

Semua hal ini berbicara mengenai apapun yang Paulus lakukan adalah untuk Injil Kristus. Dia mengorbankan tenaga, waktu, dana bahkan hidupnya untuk sesuatu yang kekal dan mulia. 

Roma 15:20 (BIMK)
20 cita-cita saya ialah memberitakan Kabar Baik dari Allah di tempat-tempat di mana orang belum mendengar tentang Kristus.

Bagaimana dengan cita-cita kita? Mungkin kita punya cita-cita ingin menjadi dokter, lawyer, kontraktor, menjadi businessman, menjadi kaya, menjadi orang hebat atau orang pintar. Namun pernahkah kita bertanya apakah cita-cita kita atau tujuan hidup kita  sejalan dengan kehendak Tuhan? Bagaimana Tuhan dimuliakan melalui pekerjaan kita, business kita? Dan dengan segala sumber daya yang dipercayakan Tuhan dan diijinkan Tuhan atas hidup kita apakah yang kita lakukan dalam konteks dan tujuan kekekalan? Suatu saat nanti kita harus berdiri dihadapan tahta Allah dan mempertanggungjawabkan semua yang Tuhan percayakan atas hidup kita. 

Mengapa semua manusia memiliki keinginan untuk beribadah atau menyembah sesuatu yatau karena manusia itu diciptakan untuk menyembah Tuhan. Dan kalau kita tidak menyembah Tuhan maka kita akan menyembah mammon atau menyembah diri sendiri dan menempatkan diri kita sebagai pusat dari segalanya. Kita sering bertanya: “Bagaimana Tuhan dapat terlibat dalam hidup saya?” dimana pertanyaan sebenarnya adalah:"Bagaimana hidup saya yang kecil ini  dapat terlibat dalam rencana Tuhan yang besar?

Kita tidak diciptakan untuk dunia dan mencari hal-hal yang fana di dunia ini, tetapi kita diciptakan untuk kekekalan dan untuk menyembah serta memuliakan Tuhan. Hidup kita terlalu mahal dan harganya terlalu mahal untuk Kristus bayar di atas kayu salib kalau kita hidup hanya untuk kesenangan yang fana. 

John Piper meringkas hidup Paulus dalam kalimat berikut “Aku tidak akan membuat hidupku percuma. Aku akan mengakhiri pertandingan ku dan mengakhirinya dengan baik. Aku akan menyatakan Injil dan Anugerah Tuhan melalui apa yang aku lakukan. Aku akan berlari dalam pertandingan yang ditugaskan sampai pada akhirnya. Ingat, kita hidup hanya sekali, kita diciptakan untuk Tuhan ....jangan di sia-siakan!

          3. BUDAYA YANG MENGHORMATI DAN MENGHARGAI

Roma 16 : 1 - 4
 1Aku meminta perhatianmu terhadap Febe, saudari kita yang melayani jemaat di Kengkrea, 2supaya kamu menyambut dia dalam Tuhan, sebagaimana seharusnya bagi orang-orang kudus, dan berikanlah kepadanya bantuan bila diperlukannya.... 3 Sampaikan salam kepada Priskila dan Akwila, teman-teman sekerjaku dalam Kristus Yesus. 4Mereka telah mempertaruhkan nyawanya untuk hidupku.

Di ayat ini disebutkan ada nama seorang wanita yaitu Febe. Di dalam sejarah Greco Roman di abad pertama, wanita tidak pernah di tulis dalam sejarah dan dianggap sebagai adalah objek dan bahkan tidak bisa di anggap sebagai saksi dalam pengadilan. Tetapi Alkitab menghormati dan menghargai derajad wanita. 

Roma 16 : 8 - 11
 8Salam kepada Ampliatus yang kukasihi dalam Tuhan. 9Salam kepada Urbanus, teman sekerja kami dalam Kristus, dan salam kepada Stakhis, yang kukasihi. 10Salam kepada Apeles, yang telah tahan uji dalam Kristus. Salam kepada mereka, yang termasuk isi rumah Aristobulus. 11Salam kepada Herodion, temanku sebangsa. Salam kepada mereka yang termasuk isi rumah Narkisus, yang ada dalam Tuhan.

Nama-nama yang disebutkan dalam ayat ini adalah orang-orang yang memiliki etnis yang berbeda-beda dan status sosiall yang berbeda-beda. Pada waktu itu ada budaya dimana orang tidak akan mau berkumpul dengan mereka yang berbeda etnis atau status social tetapi di gereja di Roma mereka bisa duduk bersama-sama sebagai seorang saudara satu dengan yang lain. Jadi Injil itu menghancurkan tembok pemisah antara suku, ras dan golongan. Sebab itu kita perlu bertobat apabila kita masih membeda-bedakan orang dan tidak bisa bergaul dengan orang yang berbeda rasa atau golongan dengan kita sebab dalam konteks Injil kita semua satu dalam Kristus dan Yesus juga mati buat kita dan juga buat mereka yang berbeda dengan kita. 

Galatia 3:27b-28
 kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus. 28Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus.

Roma 16
 22Salam dalam Tuhan kepada kamu dari Tertius, yaitu aku, yang menulis surat ini.
Kis 20:4
Ia disertai oleh Sopater anak Pirus, dari Berea, dan Aristarkhus dan Sekundus, keduanya dari Tesalonika

Kalau kita perhatikan  ada nama Tertius dan Sekundus ini adalah nama-nama budak. Dan sebenarnya itu bukan nama mereka tetapi itu adalah angka/ nomer  untuk dijadikan nama untuk pemanggilan mereka yaitu Primus, Sekudus, Tertius, Quartus, Quintus, Sextus dan seterusnya. Budak itu tidak pernah masuk dalam surat-surat orang yang penting . Seorang budak yang tidak dianggap manusia tetapi Kristus juga mati buat mereka dan Tuhan sangat menghargai mereka. 

Demikian juga kalau kita merasa tidak berharga dan merasa rendah maka Tuhan menghargai kita. Bahkan nama-nama budak pun ditulis di Alkitab. Nama kita juga di tulis di telapak tanganNya. Jumlah rambut kita  dihitung oleh Tuhan dan kejadian kita  dahsyat dan ajaib. (Efesus 2: 10)

Roma 12:10 
Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.

 

         4. BUDAYA YANG MENGUPAYAKAN  PEMAHAMAN YANG BENAR AKAN INJIL

Roma 16:17
17Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima (contrary to the doctrine that you have been taught), menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka. 

Augustine The Hippo berkata “ Dalam hal yang esensi kita harus terus bersatu, dalam hal-hal yang non esensi kita diberi kebebasan, tetapi ingat di dalam segala sesuatu terapkan charity, kasih, landasannya adalah kasih. Namun yang menjadi batasannya adalah apa untuk hal-hal yang esensi? Untuk hal-hal yang esensi maka kita harus kembali kepada Injil dan tegas kepada orang-orang yang memberitakan Injil yang palsu. 

Galatia 1:6-9
6Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain, 7 yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus. 8 Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia. 9 Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia.

Roma 16:18
18Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.

Kisah 20:29-30
29Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu. 30Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka.

Disinilah kita perlu kembali pada budaya untuk pemahaman doktrin yang benar yaitu Injil Kristus supaya kita tidak diombang-ambingkan. Dalam hal esensi kita perlu bersatu di dalam Injil Kristus. 

ORTODOKSI -> ORTOPATHI -> ORTOPRAKSI

Ortodoksi berasal dari dua kata Yunani, yaitu orthos yang berarti “benar” dan doxa yang berarti yang secara harafiah berarti “kemuliaan, penghormatan, ibadah serta pendapat” Seorang Kristen yang memiliki pemahaman yang benar, bukan hanya secara informatif, namun juga secara empiris. Bukannya hanya tahu siapa itu Tuhan, tetapi juga mengenal dan memahami siapa Tuhan, melalui pembacaan Alkitab dan ibadah yang benar, ia akan berusaha untuk mengerti seraca keseluruhan tentang Alkitab. Bukan hanya asal dengar potongan-potongan firman yang ia terima secara acak, lalu kemudian ia gabungkan menjadi suatu pengertiannya sendiri.

Ortopathi berasal dari dua kata Yunani, yaitu orthos yang berarti “benar” dan pathos yang berarti “afeksi, sikap hati, dan keinginan”. Dengan pemahaman yang benar (ortodoksi) akan tumbuh menjadi orang yang memiliki sikap hati yang benar juga (orthopathi) yang akan selalu menjalani dan menghayati ke-Kristen-an secara tulus dan penuh pengucapan syukur. 

Orthopraksis berasal dari dua kata Yunani yaitu orthos yang berarti “benar” dan praxis yang berarti “tindakan atau kerja” Pemahaman yang benar (orthodoksi) akan menumbuhkan yang namanya sikap hati yang benar (orthopathi) dan kemudian akan bertumbuh lagi ke arah tindakan yang benar (orthopraksis). 

Sebab itu hati kita perlu untuk terus dikalibrasi dengan Injil. John Calvin berkata “ Tanpa Injil segala sesuatu tidak berguna dan sia-sia. “

DOKSOLOGI “SOLI DEO GLORIA”

Roma 16:25-27 (AMD)
25Kemuliaan bagi Allah! Ialah yang dapat menguatkan kamu supaya tetap percaya kepada Kristus sesuai dengan Kabar Baik^ yang kuajarkan, yaitu yang Allah sudah nyatakan kepada kita. Itulah kabar tentang Yesus Kristus yang dulu dirahasiakan dari manusia sejak semula. 26Tetapi sekarang Allah sudah nyatakan itu. Lebih duluan itu dinyatakan dalam tulisan para nabi,^ yang menulis sesuai yang diperintahkan Allah. Sekarang kita mengabarkan berita itu kepada segala bangsa dan orang, supaya mereka percaya kepada Kristus dan taat kepada Allah yang hidup untuk selama-lamanya. 27Dialah satu-satunya Allah yang penuh hikmat. Semoga MELALUI YESUS KRISTUS kemuliaan diberikan kepada Allah sampai selama-lamanya. Amin.

Hidup kita ada di dalam Kristus. Keselamatan kita dari Kristus. Keselamatan kita ditopang oleh Kristus. Keselamatan menjadi nyata karena Kristus dan melalui Kristus. Keselamatan kita akan terus disempurnakan untuk kemuliaan Kristus saja.

Bukan tangan kita yang memegang Tuhan tetapi tangan Tuhan yang memegang kita. Bukan kita yang setia tetapi kesetiaan Tuhan yang menopang kita. 

Filipi 1:6
6Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.

Sebagai perenungan kita untuk 4 hal yang kita bahas:

1. Kepada siapa/di mana kita menaruh harapan kita? Dalam hal apa kita perlu bertobat?

2. Bagaimana kita melihat hidup kita? Apakah ada unsur kekekalan dalam rencana dan cita-cita kita? Apa yang perlu dirubah dalam cara pandang kita?

3. Apakah kita masih suka merendahkan orang lain, atas dasar ras, suku, golongan? Langkah apa yang kita bisa ambil untuk menghormati dan menghargai saudara kita?

4. Bagaimana kita mengupayakan untuk memahami dan menghidupi Injil dengan baik? Langkah apa yang kita bisa lakukan?