Our Responsibility Part 2 - How we help Others Believe

INJIL WEEK 18 "OUR RESPONSIBILITY - PART 2 : HOW WE HELP OTHERS BELIEVE" 

Ps. Michael Chrisdion

 

Pembacaan : Roma 10 : 14 - 21

 

Bagian sebelumnya sudah menjelaskan bagaimana keselamatan hanya dimungkinkan melalui iman kepada Kristus sebagai penggenap tuntutan hukum Taurat. Serta yang perlu dilakukan oleh kita manusia yang berdosa utk berdamai dengan Allah yang Kudus hanya beriman kepada Kristus.  Bahkan keselamatan kita bukan hanya dimungkinkan di dalam Kristus, tetapi juga dijamin oleh Allah. 
 

Injil adalah kabar baik tentang kemenangan yang sudah dilakukan oleh Kristus diatas karya salib dan kuasa kebangkitanNya supaya kita yang percaya bisa mendapatkan  kemenangan itu. Jadi Jika kabar ini adalah Kabar terbaik, mengapa masih banyak orang belum menerimanya? Yang pertama maka akar permasalahannya pasti bukan terletak pada kualitas keselamatan yang diberitakan sebab ini benar-benar kabar yang baik bagi manusia yang tanpa harapan.  Dan yang kedua permasalahannya juga bukan terletak pada kualitas kemurahan Allah sebab Ia kaya bagi semua orang yang percaya kepadaNya. Di sinilah rasul paulus ingin menyatakan tanggung jawab kita sebagai gerejaNya yaitu sebagai orang yang sudah menerima Injil dan diselamatkan

Roma 10:14-15a
 14Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? 15 Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus?

Secara logis maka orang itu berseru hanya dimungkinkan jika orang itu lebih dahulu beriman; beriman hanya dimungkin kalau ia sudah mendengar; mendengar hanya dimungkinkan jika ada orang lain yang memberitakan kabar baik; memberitakan kabar baik hanya dimungkinkan jika ada yang diutus. Jadi Paulus ingin mengingatkan kita semua bahwa Tuhan ingin kita semua dapat menjadi utusan Injil. Tugas ini sebenarnya tidak susah untuk dilakukan. Sebagai contoh yaitu kalau kita tahu  bahwa ada restoran yang enak dan kita benar-benar menikmatinya  maka kita pasti akan menceritakan ini kepada banyak orang bahkan mungkin kita akan kirimkan makanan itu kepada orang-orang yang kita kasihi.

Begitu juga dengan Injil yaitu kalau kita benar-benar yakin bahwa hadiah yang kita terima adalah hal yang termulia yang kita terima dalam hidup ini yaitu keselamatan yang kita terima ini oleh karena kasih karunia dan anguerahnya. Dan ini kita anggap sebagai hal yang paling berharga, terbaik dan terbesar maka akan sangat mudah untuk kita tergerak di utus dan akan sangat mudah untuk kita bisa memberitakan kabar baik ini secara natural dan menjangkau orang-orang yang terhilang. Undangan dari Allah untuk kita yang percaya kepadaNya dapat terlibat di dalam misi Allah yang sangat akbar ini seharusnya dilihat sebagai hak istimewa dan anugerah yang besar dari Allah.

“Allah Tidak Membutuhkan Manusia Tetapi Dalam Kedaulatan dan Kemurahan-Nya Yang Besar Dia Menetapkan Untuk Melibatkan Manusia Dalam Rencana Penebusan-Nya Di Muka Bumi.”

Allah tidak hanya menetapkan dan memastikan hasil akhrinya, tetapi Allah juga menetapkan proses rencana penebusanNya untuk mencapai hasil tersebut. Dan di dalam proses itu maka kita gerejaNya diundang untuk terlibat di dalam  rencana penebusanNya yang sangat akbar ini. Bukankah ini merupakan suatu kabar baik !

Memang belajar doktrin itu, mengikuti seminar apologetika atau membaca buku-buk yang Gospel itu baik, tetapi di sini Rasul Paulus ingin mendorong jemaat di Roma yaitu kita yang sudah mendapatkan kabar baik dan pengertian yang benar maka kabarkanlah Injil dan hidupilah Injil sehingga hidup kita menjadi surat Kristus yang terbuka. Jangan hanya mengerti doktrin tetapi hidupi doktrin. Jangan hanya mengartikulasikan Injil tetapi hidupilah Injil  Jangan hanya banyak mengetahui tetapi banyak mengasihi.

Di ayat 15 b maka Paulus mengutip ayat dari Perjanjian Lama dari Yesaya 52:7 

Roma 10:15b
Seperti ada tertulis: ”Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!”

Dalam konteks aslinya maka teks PL ini merujuk pada nubuat tentang kelepasan dari pembuangan di Babel sekaligus menyiratkan nubuatan mengenai Mesias yang memberikan keselamatan bukan hanya jasmani tetapi juga rohani melalui hamba Tuhan yang menderita yaitu Yesus. (Yesaya 53). Apa maksudnya? Maksudnya adalah jika kelepasan selama 70 tahun dari pembuangan jadi orang buangan dan jadi bangsa yang di jajah oleh Babel sudah merupakan kabar yang sedemikian baik, apalagi kelepasan dari kebinasaan kekal dari api  neraka!  Jika bangsa Israel yang hidupnya dibuang di Babel saja sudah membayangkan kelepasan dari Babel sebagai hal yang sangat baik dan indah, apalagi orang-orang berdosa yang hidup tanpa kedamaian dan terpisah dari Allah maka ini adalah merupakan kabar yang baik!  Kita adalah orang buangan karena dosa. Kita adalah orang yang dijajah dan diperbudak dosa maka kabar ini adalah kabar yang indah.

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini , sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yohanes 3 : 16)

Kalau kita membaca Yesaya 52:7 maka Yesaya menggambarkan orang yang membawa berita baik ini berjalan dari gunung turun lembah berhari-hari sampai di satu tempat untuk memberitkan kabar baik itu. Dan sudah tentu yang paling dia tidak mau tunjukkan adalah kakinya. Sebab kakinya pasti sudah bonyok, berbau, bengkak-bengkak, sudah pincang dan luka kena goresan kayu dan ranting, dsb. Tetapi Tuhan menghargai kaki orang itu, dan Tuhan mengatakan “ how beautiful that feet!”  Itulah kemuliaan orang-orang yang pergi memberitakan Injil.

PERUBAHAN HALUAN SURAT PAULUS KEPADA JEMAAT DI ROMA DI AYAT 16-21

Alkitab sering membahas bagian yang indah, yaitu ketika tema di awal itu diulangi di bagian akhir dan setelah di tengah tidak banyak disentuh. Ini pengulangan yang sangat unik, dimana dalam dunia musik ini dikenal sebagai musik yang bersifat siklikal. Siklikal yang dimaksud bukan musiman, tapi yang dimaksud adalah tema pernah muncul tiba-tiba hilang digantikan oleh tema lain, lalu muncul lagi di belakang mengingatkan kita bahwa dari awal tema ini sudah ada. 

Alkitab, dari awal sudah membahas satu tema yaitu suatu hari maka keselamatan itu akan diberikan kepada suatu bangsa. Namun tema ini seperti dilupakan di tengah, tiba-tiba di bagian akhir diingatkan ada satu tema penting yang sekarang masuk dalam penggenapannya. Dan tema penting yang ada di dalam Alkitab, yang mengulang di bagian akhir adalah tema pemanggilan Tuhan bagi bangsa-bangsa lain. Ini tema yang tenggelam di Kitab Keluaran, tidak kelihatan di dalam Kitab Raja-raja atau Samuel, tidak banyak ditonjolkan dalam sejarah monarki Israel. Tapi di bagian ahir tiba-tiba mulai muncul panggilan, salah satunya adalah kepada Yunus dan nabi-nabi yang lain bahwa Tuhan juga ingin membawa penebusanNya kepada bangsa-bangsa non Yahudi dan itu semua di genapi di dalam Yesus Kristus .

Mengapa ini perlu kita bahas ini  yaitu karena ketegangan ini terjadi di gereja di Roma. Di kota Roma maka gereja terdiri dari orang Yunani (orang Romawi ) dan juga orang Yahudi. Orang yang dipengaruhi budaya Yunani dimusuhi oleh orang yang dipengaruhi budaya Yahudi. Ada ketegangan disini dimana orang Yahudi berkata “kami ini umat yang sejati, kamu (orang Yunani) bukan. Kami adalah milik Tuhan, kamu bukan. Maka kami punya kelas lebih tinggi dari kamu”. Tapi setelah itu ada kaisar bernama Klaudius, dia mengatakan “orang Yahudi dilarang tinggal di Roma”, maka mereka exodus pergi meninggalkan Roma, pindah ke tempat lain. Pada waktu itu orang Yunani mengatakan “mengapa di gereja kita orang Yahudi menjadi minoritas? Ternyata Tuhan sudah singkirkan mereka karena mereka jahat, jadi kamilah yang penting”. Ini menjadi dua kubu yang terus tidak bisa kompak. Maka Paulus mengatakan kepada mereka supaya jangan lupa bahwa Kristus datang ke dalam dunia untuk menyelamatkan semua bangsa, tetapi kemudian dia menegur orang Yahudi karena penolakan dan ketidakpercayaan mereka terhadap Mesias yang dijanjikan itu. 

Roma 10:16
16  Tetapi tidak semua orang telah menerima kabar baik itu. Yesaya sendiri berkata: ”Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami?”

Ayat 16 ini kutipan dari Kitab Nabi Yesaya pasal yang ke 53. Kabar itu adalah tentang Nubuatan nabi Yesaya tentang Yesus Kristus  - “ siapa yang percaya kepada pemberitaan kam…. “Ia tidak tampan dan semaraknya piun tidak ada. Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan. Tetapi sesungguhnya penyakit kitalah yang ditanggungnya dan kesengsaraan kita yang dipikulnya” . 

Yesaya sudah mengatakan hal ini 700 tahun sebelum Yesus datang ke dunia dan mati disalib. Tetapi siapa mau percaya berita itu? Berita salib itu menjadi batu sandungan bagi orang-orang Yahudi sehingga mereka tidak mau terima Injil Kristus itu.

Orang Yahudi Sebenarnya Sudah Mendengar
Kabar Baik Ini Melalui Pemberitaan Para Nabi

Roma 10:17-19
17Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. 18 Tetapi aku bertanya: Adakah mereka tidak mendengarnya? Memang mereka telah mendengarnya: ”Suara mereka sampai ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi.” 19  Tetapi aku bertanya: Adakah Israel menanggapnya? Pertama-tama Musa berkata: “Aku menjadikan kamu cemburu terhadap orang-orang yang bukan umat dan membangkitkan amarahmu terhadap bangsa yang bebal

Disini Paulus bertanya kepada orang Yahudi apakah berita Injil ini ditanggapi dan tenyata tidak ditanggapi dan Paulus mengutip tulisan Musa bahwa keselamatan  juga akan sampai kepada bangsa-bangsa lain yang non yahudi

Roma 10:20-21
20  Dan dengan berani Yesaya mengatakan: ”Aku telah berkenan ditemukan mereka yang tidak mencari Aku, Aku telah menampakkan diri kepada mereka yang tidak menanyakan Aku.” 21Tetapi tentang Israel ia berkata: ”Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku kepada bangsa yang tidak taat dan yang membantah.”

Disini Rasul Paulus ingin menunjukkan bahwa memang ada orang yang belum mendengar maka kita yang sudah mendengar biarlah kita menjadi pemberita Injil. Tetapi bagi kita yang sudah mendengar dan berkali-kali mendengar hal itu bahkan dari jaman nenek moyang maka Allah dapat ditemukan, tetapi yang tidak mencari adalah orang Yahudi sendiri. 

MAKNA INJILNYA BAGI KITA?

Banyak orang Kristen yang tidak menghargai pesan dari kabar tentang Salib. Mereka selalu berpikir bahwa salib Kristus menyelamatkan mereka di masa lalu. Mereka sudah terbiasa dengan tema anugerah karena dibesarkan dalam lingkungan Kristen jadi kebenaran Kristen menjadi hal yang biasa. Ini menjadi hal yang tragis yaitu apabila kita tidak lagi kagum dan tergugah saat mendengar Injil. 

Roma 1:20-21 (TSI)
20Karena sejak penciptaan dunia, sifat-sifat-Nya sebagai Allah sudah terlihat jelas melalui seluruh ciptaan-Nya. Dengan demikian kita mengerti hal-hal tentang Dia yang tidak bisa dilihat mata, yaitu keilahian-Nya dan kuasa-Nya yang kekal. Jadi tidak ada alasan apa pun bagi manusia untuk tidak mengenal Allah. 21Namun, meskipun mereka mengetahui tentang Dia, mereka tidak memuliakan-Nya sebagai Allah dan tidak bersyukur kepada-Nya. Sebaliknya, mereka memikirkan hal-hal yang sia-sia dan bodoh, sehingga pikiran mereka penuh dengan kegelapan.

Kalau ayat ini diaplikasikan kepada kita yang sudah mendengar Injil dan kita tahu tentang karya penebusan Kristus yang dilakukan bagi kita namun kita tidak bersyukur dan memuliakan Tuhan. Sebaliknya kita memikirkan hal-hal yang sia-sia dan bodoh sehingga pikiran kita penuh dengan kegelapan, bukannya itu adalah hal yang sangat tragis. 

Kita ini sangat bersyukur dan beruntung kalau sudah mendengar Injil dan mendapatkan anugerah sebab banyak orang yang masih belum mendengar kabar itu. Sebab itu biarlah kita tidak menganggap ringan kabar baik ini dan tidak menganggap karya salib Kristus sebagai hal yang normal biasa. Merupakan belas kasihan Tuhan kalau Injil sampai kepada kita. 

Jangan Kita Menjadi Seperti Orang Yahudi Yang Mendengar Kabar Baik Ini Terus Menerus Tetapi Dalam Kenyataannya Hidup Kita Tidak Lagi

Percaya dan Beriman Kepada Injil Kristus

Bagi kita yang sudah merasa jauh dari Tuhan maka Tuhan berkata bahwa Dia berkenan untuk kita temui. Di tengah pandemi ini biarlah kita menemukan Tuhan lagi karena Dia ada bersama dengan kita. Bagi kita yang sudah merasa lelah maka Tuhan mau berkata kepada kita bahwa Dia telah menampakkan diri kepada kita. Ayat 21 berkata “….sepanjang hari aku telah mengulurkan tanganku….penuh dengan anugerah. “ Proses pengudusan dalam kehidupan setiap kita tidak pernah selesai sampai kita dipanggil Tuhan nanti!!!  Itulah sebabnya karya salib Kristus bukan hanya permulaan perjalanan iman tetapi setiap hari kita membutuhkan salib Kristus. 

Keberadaan Tuhan di tengah-tengah orang Yahudi yaitu orang yang sudah mendengar Injil itu merupakan suatu kehormatan. Keberadaan Tuhan ditengah-tengah kita yang sudah mengerti tentang Injil adalah suatu anugerah yang besar. 

Tim Keller berkata :

Setiap Manusia bertanggung jawab bagaimana mereka menghidupi “Firman Kristus”; Setiap orang Kristen bertanggung jawab untuk mengkomunikasikan “Firman Kristus”. Semua orang harus bertanggungjawab kepada Tuhan. Kita harus memastikan dimanapun Tuhan menempatkan kita, tidak ada orang di sekitar kita yang dapat mengatakan bahwa mereka tidak mendengar atau mengerti tentang kabar ini.

Biarlah kita yang sudah menerimanya, biarlah kita yang sudah dihampiri Allah dapat menerima kehormatan untuk menjadi penyalur dan untuk menjadi perpanjangan tangan Tuhan yaitu menjadi pemberita kabar keselamatan itu. Jangan hanya mengerti doktrin tetapi aplikasikan doktrin. Jangan hanya mengartikulasikan Injil tetapi hidupilah Injil 

Jangan hanya banyak mengetahui tetapi banyaklah mengasihi. Jangan hanya menjadi penerima anugerah tetapi jadilah penyalur anugerah. Jangan hanya menerima kabar baik tetapi menjadi pemberita kabar baik. Biarlah hidup kita setiap hari menjadi mimbar kita yaitu surat Kristus yang terbuka.