The Anatomy Of Faith

The Gospel Week 7 "THE ANATOMY OF FAITH" 

Rev. Michael Chrisdion, MBA

 

 

Pembacaan : Roma 4 : 1 – 25.

Di dalam dunia Kekristenan, banyak dari kita yang sering mendengar! bahwa kita diselamatkan karena Kasih Karunia Oleh Iman. Tetapi apakah iman itu? Bagaimana kita tahu bahwa kita memiliki Iman yang menyelamatkan?  Mungkin kita pernah menirukan doa pertobatan oleh seorang pendeta di KKR,  mungkin kita juga dibaptis, mungkin kita pelayanan di gereja, tetapi kita tidak yakin  apakah kita memiliki "iman yang menyelamatkan"? 

Di Roma 4 maka Rasul Paulus menjelaskan anatomi Iman dengan melihat contoh kehidupan dari tokoh Perjanjian Lama yang terkenal yaitu Abraham. Dan Paulus menjelaskan dari sudut pandang Injil bagaimana Abraham dibenarkan oleh karena iman. Bagaimana kebenarannya dan apa aplikasi Injilnya?

Roma 4:22-25
22Karena itu hal ini diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran. 23Kata-kata ini, yaitu ”hal ini diperhitungkan kepadanya,” tidak ditulis untuk Abraham saja, 24tetapi ditulis juga untuk kita; sebab kepada kita pun Allah memperhitungkannya, karena kita percaya kepada Dia, yang telah membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari antara orang mati, 25 yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita.

Ketika kita mengajukan pertanyaan kepada seseorang yaitu “ Mengapa Engkau Diselamatkan? Maka jawabannya biasanya ada tiga yaitu 

1.  “Saya melakukan yang terbaik untuk berusaha menjadi orang Kristen yang baik.”

2.  “Saya percaya pada Tuhan dan berusaha untuk  melakukan kehendak-Nya.”

3.  “Saya percaya pada Tuhan dengan segenap hati saya.”

Ini sebenarnya bukanlah jawaban Kristen sebab kalau yang pertama yaitu berusaha untuk menjadi orang Kristen yang baik maka ini adalah konsep keselamatan karena usaha manusia. Dan yang kedua kalau percaya dan berusaha melakukan kehendaknya maka ini konsep keselamatan oleh iman plus usaha manusia. Yang Ketiga yaitu saya percaya Tuhan dengan segenap hati maka itu adalah konsep keselamatan oleh iman sebagai sebuah usaha. Konsep keselamatan ini adalah salah karena yang ditekankan adalah diri kita (Saya) dan ada konsep imbal balik yaitu berusaha supaya dapat upah. 

Billy Graham berkata “Saya bukan masuk ke surga karena saya telah berkhotbah kepada banyak orang atau karena saya telah mencoba menjalani kehidupan yang baik. Saya hanya bisa ke surga karena satu alasan: Bertahun-tahun yang lalu saya menaruh iman dan percaya kepada Yesus Kristus, yang sudah mati di kayu salib sehingga embali dapat diampuni dan bangkit embali dari maut untuk memberikan kita hidup yang kekal.” 

Mungkin ini mirip dengan konsep yang ketiga tetapi sebenarnya tidak sama sebab disitu tidak disebutkan Tuhan itu siapa dan apa yang telah dilakukan terhadap diriinya. Iman yang benar adalah iman yang menaruh kepercayaan pada apa yang Kristus telah lakukan dan selesaikan. Jadi inti Injil adalah bukan apa yang harus atau tidak boleh kita lakukan tetapi  pada apa yang Yesus telah selesaikan dalam hidup kita.

Roma 4:1-6
1Jadi apakah akan kita embali tentang Abraham, bapa leluhur jasmani kita? 2Sebab jikalau Abraham dibenarkan karena perbuatannya, embali beroleh dasar untuk bermegah, tetapi tidak di hadapan Allah. 3 Sebab apakah dikatakan nas Kitab Suci? ”Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.” 4Kalau ada orang yang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah, tetapi sebagai haknya. 5Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran. 6Seperti juga Daud menyebut berbahagia orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkan perbuatannya:

Kembali kepada kitab Roma yaitu mengapa Rasul Paulus membawa karakter Abraham karena dia adalah pribadi yang sangat dikagumi dan disebut sebagai bapa orang Yahudi. Dan Rasul Paulus ingin menegor orang Yahudi yang memaksa orang-orang Romawi dan Yunani untuk bersunat dan mengikuti adat orang Yahudi serta menjelaskan bahwa sebenarnya Abraham diselamatkan bukan karena melakukan semua itu karena iman. Dan iman itupun bukan karena kehebatan Abraham tetapi karena anugerah dari Tuhan. Namun orang Yahudi meyakini bahwa Abraham itu diselamatkan karena sunat dan ketaatannya pada hukum Taurat. Jadi dasar dari orang Yahudi memaksakan orang-orang untuk mengikuti sunat dan hukum Taurat sebenarnya tidak ada. 

KAPAN ABRAHAM DISELAMATKAN (DINYATAKAN BENAR DI HADAPAN TUHAN)?

  • Abraham Percaya Dinyatakan Benar Oleh Tuhan Sebelum Ada Persyaratan Sunat

Roma 4:7-11
7”Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya,
dan yang ditutupi dosa-dosanya; 8berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya.” 9Adakah ucapan embali ini hanya berlaku bagi orang bersunat saja atau juga bagi orang tak bersunat? Sebab telah kami embali, bahwa kepada Abraham iman diperhitungkan sebagai kebenaran. 10Dalam keadaan manakah hal itu diperhitungkan? Sebelum atau sesudah ia disunat? Bukan sesudah disunat, tetapi sebelumnya. 11 Dan tanda sunat itu diterimanya sebagai meterai kebenaran berdasarkan iman yang ditunjukkannya, sebelum ia bersunat. Demikianlah ia dapat menjadi bapa semua orang percaya yang tak bersunat, supaya kebenaran diperhitungkan kepada mereka,

Paulus sedang berbicara bahwa kalau Abraham itu diselamatkan karena sunat maka secara kronologi ini tidak masuk akal sebab Abraham dinyatakan benar oleh Tuhan di Kejadian 15: 6. sedangkan sunat diberikan pada Kejadian 17. Jadi, Paulus berkata “bahkan sebelum hukum ini diberikan, Abraham sudah dinyatakan benar. Semua hal-hal yang lahiriah itu hanyalah ungkapan atau meterai dari apa yang rohaniah sehingga yang perlu terjadi adalah perubahan hati terlebih dahulu baru yang lahiriah. 

  • Abraham Diselamatkan Karena Kasih Karunia Oleh Iman Sebelum Hukum Taurat Diberikan Kepada Musa

Roma 4:12-15
12dan juga menjadi bapa orang-orang bersunat, yaitu mereka yang bukan hanya bersunat, tetapi juga mengikuti jejak iman Abraham, bapa leluhur kita, pada masa ia belum disunat. 13Sebab bukan karena hukum Taurat telah diberikan janji kepada Abraham dan keturunannya, bahwa ia akan memiliki dunia, tetapi karena kebenaran, berdasarkan iman. 14 Sebab jika mereka yang mengharapkannya dari hukum Taurat, menerima bagian yang dijanjikan Allah, maka sia-sialah iman dan batallah janji itu. 15Karena hukum Taurat membangkitkan murka, tetapi di mana tidak ada hukum Taurat, di situ tidak ada juga pelanggaran.

 

Demikian juga kalau kita berpikir bahwa kita diselamatkan karena hukum Taurat maka kronologinya juga tidak masuk akal. Sebab 10 Perintah Allah diberikan kepada Musa itu tertulis di kitab Keluaran 20 yaitu 400 tahun sesudah Abraham percaya kepada Tuhan dan hal itu diperhitungkan oleh Tuhan sebagai kebenaran.  Jadi, hukum tidak diberikan sebagai sarana keselamatan  tetapi hukum diberikan untuk itu alasan lain. Dan mengapa hukum diberikan akhirnya dalam 10 perintah Allah yaitu bukan berarti sebelumnya tidak ada dosa. Karena semua manusia sebenarnya sudah tahu karena ada embal kita yang memberikan kita kompas moralitas di dalam hati setiap manusia. Namun sebelum hukum Taurat maka waktu manusia melakukan perbuatan jahat misalkan berbohong, membunuh dan sebagainya maka yang dialami hanya rasa bersalah. Tetapi setelah hukum – 10 perintah Allah di berikan maka tertulis bahwa bohong adalah pelanggaran hukum . Kalau kita berbohong karena alkitab menggunakan embal hukum maka kita adalah pelanggar hukum!!  Sehingga sekarang sangat jelas bahwa itu adalah dosa dan bukan rasa bersalah saja. Dan bukan hanya itu yaitu kalau kita adalah pelanggar hukum maka kita tidak layak untuk mendapatkan keselamatan sebab upah dosa adalah maut.

Jadi hukum Taurat diberikan bukan supaya kita bisa mentaatinya serratus persen tetapi untuk menunjukkan bahwa kita itu tidak mampu mentaatinya seratus persen serta menunjukkan kepada kita bahwa kita adalah pelanggar-pelanggar hukum. 

Roma 4:16
16Karena itulah kebenaran berdasarkan IMAN supaya merupakan KASIH KARUNIA, sehingga JANJI ITU berlaku bagi semua keturunan Abraham, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab Abraham adalah embali semua,

Keselamatan karena ketaatan terhadap Hukum Taurat juga tidak sesuai dengan doksologi  Alkitab, karena kalau ketaatan yang sempurna itu mungkin, maka yang mendapatkan kemuliaan adalah Abraham dan bukan Allah Tritunggal

Tetapi ada yang keberatan terhadap konteks ini yaitu mereka menganggap kalau basis keselamatan hanya berdasarkan anugerah oleh iman maka ini berbahaya sebab itu membuat kita menjadi malas untuk melakukan perbuatan baik dan tidak mau berjuang hidup kudus lagi.  Dari ketakutan inilah banyak sekali orang mencampur kemurnian Injil kabar baik yang dasarnya anugerah oleh iman kemudian dicampur lagi dengan hukum Taurat dan peraturan-peraturan. 

Karena ketakutan inilah maka rasul Paulus kemudian menjelaskan lagi anatomi iman itu seperti apa. Sebagai ilustrasi kalau sebuah handphone sekalipun penampilannya sangat bagus namun kalau di dalamnya tidak ada perangkat yang bisa memungkinkan untuk bisa menangkap sinyal dari tower-tower yang ada supaya bisa berkomunikasi, maka HP yang bagus itu tidak akan ada gunanya. Jadi kalau HP itu bisa menangkap sinyal yang ada itu karena didalamnya ada sesuatu yang “powerfull” yang diinstal oleh pabriknya sehingga bisa selalu terkoneksi dengan sinyal. 

Demikian juga ketika Abraham mendapatkan sesuatu yang “powerfull” dalam dirinya  yaitu yang dipasang di dalamnya oleh karena anugerah Tuhan dimana itu yang disebut dengan iman. jadi Abraham itu mendapatkan iman itu karena anugerah Tuhan maka Abraham terkoneksi dengan semua janji-janji Tuhan yang memampukan dia untuk percaya sehingga bukan menjadi orang yang  dibinasakan tetapi yang diselamatkan serta mendapatkan janji-janji Tuhan.

Roma 4:17
17 seperti ada tertulis: ”Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa” – di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada.

Para penafsir Alkitab berbicara mengenai waktu Abraham menerima pengulangan janji itu maka waktu itu Sara sudah tua, bahkan Abraham sempat tidak percaya dan Sara tertawa. Orang yang tidak mendapatkan anugerah itu ibarat seperti orang mati yang tidak mungkin bisa percaya. Namun apa yang memampukan mereka untuk embali percaya?  Satu-satunya penyebab Abraham mampu percaya karena Tuhan dengan anugerah-nya menghidupkan sesuatu yang sangat “powerful”  dalam diri Abraham yaitu iman untuk percaya kepada-Nya. Jadi kalau sekarang kita bisa percaya itu bukan karena kehebatan kita tetapi karena anugerah Tuhan. Abraham mampu memilikiketaatan – keteguhan – kepercayaan – kekuatan  maka semua  itu adalah hasil dan konsekuensi dari iman yang dianugerahkan Allah kepadanya.

Roma 4:18-21
18 Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: ”Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.” 19 Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup. 20Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, 21dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.

Kita harus berhati-hati dalam menafsir arti firman Tuhan di sini dengan begini:

“ Jadi kalau kita tetap percaya sesuatu hal terjadi maka apapun mungkinannya. kalau kita  tetap percaya hal itu akan terjadi maka terobosan pasti akan terjadi dan mujizat pasti terjadi “ 

Bukan seperti itu arti dari ayat itu  karena yang menjadi obyeknya bukan kita tetapi Allah dan janjiNya. Kita tidak bisa mengambil arti iman di sini dan mengaplikasikannya dengan terobosan keuangan, kenaikan gaji, jodoh, rumah mewah, mobil mewah dan lain-lain sebab bukan itu yang Tuhan janjikan. Sesuatu terjadi bukan karenakekuatan iman kita tetapi dari  kesetiaan dan kuasa Tuhan atas janji-Nya sendiri. 

Jadi starting poin nya adalah bukan kita tetapi pertama-tama Tuhan yang harus menaruh iman itu dalam hati kita. Ini bukan berarti iman kita harus sempurna lebih dahulu, sebab ada tertulis dalam  Mark 4:31-32a
 

31Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi. 32Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar

Abraham juga percaya nya mungkin seperti biji sesawi yang kecil dimana dia banyak sekali mengalami kegagalan dalam imannya namun Tuhan tetap membawanya kembali pada rencana dan janjiNya.

Lalu Apa Janji TuhanUntuk Kita? 

Kalau kita disuruh percaya dengan  apa yang Abraham percayai yaitu bahwa Sara yang mandul akan punya anak ishak dan keturunannya akan menjadi sangat banyak dan memenuhi bumi yang nantinya menjadi kerajaanNya Tuhan? Lalu bagaimana kita tahu kalau kita punya iman yang menyelamatkan dan janji apa yang perlu kita percayai?

GOSPEL CONNECTION.

Roma 4:22-25
22Karena itu hal ini diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran. 23Kata-kata ini, yaitu ”hal ini diperhitungkan kepadanya,” tidak ditulis untuk Abraham saja, 24tetapi ditulis juga Untuk Kita; sebab kepada kita pun Allah memperhitungkannya, karena Kita Percaya Kepada Dia, yang telah membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari antara orang mati, 25 yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita.

Apa hubungannya Yesus Kristus dengan ishak? Bukan suatu kebetulan bahwa buku pertama di perjanjian baru adalah Matius yang dimulai dengan :

Matius 1:1
Inilah silsilah Yesus Kristus, ANAK DAUD, ANAK ABRAHAM.

Siapakah yang dijanjikan akan membawa kerajaan sorga dari keturunan Abraham yaitu Yesus Kristus. Siapa yang dijanjikan akan membawa iman Abraham bukan hanya untuk orang yahudi tetapi untuk bangsa-bangsa lain yang non Yahudi atau Gentile yaitu Yesus Kristus. Darimana kita tahu kalau kita memiliki iman yang menyelamatkan? Kita bukan hanya percaya bahwa Ishak lahir dari Sara istri Abraham yang rahimnya mati tetapi apakah kita percaya bahwa Yesus keluar dari kubur dan bangkit dari tubuhnya yang mati? Kalau kita percaya itu maka itu menjadi bukti bahwa kita diberi anugerah oleh Tuhan untuk percaya. 

Efesus 2:8-9
Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.

Tim Keller berkata “ semua agama dan semua filosofi dari dunia selalu berkata bahwa kamu yang harus melakukan sesuatu dulu untuk bisa berkenan dan berhubungan dengan Tuhan, tetapi kekristenan berkata bahwa Yesus Kristus datang ke dunia untuk menyelesaikan sesuatu yang kita tidak dapat lakukan oleh kekuatan kita sendiri. “

1 Korintus 1:19-19
18Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah. 19 Karena ada tertulis:”Aku akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat dan kearifan orang-orang bijak akan Kulenyapkan.”

Bagaimana kita  bisa percaya yaitu  karena kita dianugerahi iman untuk mampu percaya. 

Yohanes 6:37,44
37Semua yang DIBERIKAN BAPA kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. 

44Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.

IMPLIKASI UNTUK HIDUP KITA YANG BERIMAN KEPADA-NYA

Filipi 1:6
Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.

Rencana Tuhan dalam hidup kita tidak akan gagal , anugerahNya menopang kuasaNya memampukan  dan penyertaanNya mendampingi. Dalam pergumulan dan kesalahan kita maka kepercayaan kita bisa goyah tetapi Tuhan akan mengembalikan kita.

Martin Luther berkata “ Waktu aku melihat diriku sendiri Aku tidak bisa melihat bagaimana mungkin aku bisa di selamatkan Tetapi pada saat aku melihat karya Kristus Aku tidak bisa melihat ada kemungkinan aku akan binasa.”