Pembacaan : Roma 5 : 12 - 21
Banyak orang takut karena virus dan pandemi, tetapi sebenarnya ada suatu virus yang tidak terelakkan oleh semua manusia yaitu virus dosa. Sejak awal manusia diciptakan untuk memiliki hubungan dengan Tuhan. Tetapi karena "virus" dosa, yang datang melalui ketidaktaatan satu orang yaitu Adam maka manusia terpisah dari Tuhan.
Injil adalah kabar baik di mana Tuhan menyediakan jalan untuk membawa kita yang berdosa untuk kembali kepada-Nya. Melalui Karya Kristus kita menerima Kasih Karunia Tuhan yang indah itu. Roma 5:12-21 akan meng-eksposisi bagaimana Kristus yaitu Adam yang kedua memberikan obat dari "virus" dosa tersebut serta bagaimana aplikasi Injilnya di dalam hidup kita sehari-hari.
SEMUA MANUSIA MEMILIKI PENYAKIT YANG NAMANYA “ POSITIF DOSA “.
Roma 5:12
12 Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.
Ada virus yang lebih berbahaya dari virus corona yaitu virus dosa dimana itu adalah virus yang tidak terelakkan oleh semua manusia. Kita semua positif dosa dan ada reaksi berantai yaitu masuknya dosa mengakibatkan masuknya kematian dan menjalarnya kematian kepada semua orang karena dosa. Di dalam Adam maka semua telah berbuat dosa padahal dosa semua orang belum diperbuat.
Roma 5:13-14b
13Sebab sebelum hukum Taurat ada, telah ada dosa di dunia. Tetapi dosa itu tidak diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat. 14Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam
Meskipun orang-orang keturunan Adam itu berdosa tetapi tidak berdosa seperti yang dilakukan Adam yaitu berdosa kepada Tuhan tetapi mereka tetap berdosa. Kita semua dianggap berdosa karena Adam dan kita menjadi pendosa di dalam Adam.
TUHAN TIDAK ADIL?
Banyak orang menganggap bahwa terhadap hal ini maka Tuhan itu tidak adil dan percaya bahwa manusia itu baik. Kalau kita berkata bahwa Allah itu tidak adil maka sebenarnya kita sombong sekali karena kita berpikir bahwa kita manusia yang fana dan terbatas menuduh Tuhan yang tidak terbatasi oleh ruang dan waktu bahwa konsep keadilan kita lebih baik dari konsep keadilan Tuhan. Jangan-jangan ada hal yang tidak bisa kita lihat dan tidak kita mengerti yang melampaui keterbatasan otak kita.
Sebagai Illustrasi: Kalau Indonesia mengirimkan team bulu tangkis nya ke luar negeri untuk suatu pertandingan, maka pada waktu team itu menang, orang berkata ‘Indonesia menang’. Juga waktu kita tidak ikut main sepak bola, tetapi tetap dianggap kalah karena wakil kita kalah.
Contoh lain yaitu kalau kita dilahirkan dari keluarga yang terpandang dan memiliki reputasi yang baik maka sekalipun kita tidak melakukan apa-apa namun kalau orang melihat kita maka mereka akan memiliki rasa hormat kepada kita. Sebaliknya kalau kita dilahirkan dari keluarga yang memiliki reputasi yang buruk maka sekalipun kita tidak melakukan apa-apa maka kita sudah mewarisi reputasi yang buruk itu dan itu yang seringkali membuat kita protes karena merasa tidak seperti itu.
• Kej 5:3 – “Setelah Adam hidup seratus tiga puluh tahun, ia memperanakkan seorang laki-laki menurut rupa dan gambarnya(In his own likeness, in his own image), lalu memberi nama Set kepadanya.”
• Maz 51:7 - “Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku”
• Maz 58:4 - “Sejak lahir orang-orang fasik telah menyimpang, sejak dari kandungan pendusta-pendusta telah sesat”
• Yes 48:8b - “orang menyebutkan engkau: pemberontak sejak dari kandungan”
Kita ada di dalam Adam seperti dahan-dahan pohon ada dalam pohonnya (sebelum mereka tumbuh / keluar). Lalu dahan-dahan itu tumbuh dan keluar. Kalau pohonnya adalah pohon mangga, maka otomatis dahan-dahan yang keluar juga adalah dahan-dahan mangga. Karena Adamnya adalah orang berdosa, maka kita sebagai dahan-dahannya juga adalah orang berdosa. Demikian juga seandainya kalau dibalik yaitu kita yang menjadi Adam maka kita juga akan jatuh dalam dosa yang sama dan akan melakukan hal yang sama. Jadi kita semua dianggap berdosa karena Adam dan kita menjadi pendosa di dalam Adam.
Roma 5:14
14Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang.
Sistem ini sebenarnya sudah berlaku secara umum di dunia yaitu kalau ada satu yang melanggar maka yang lainnya juga menerima akibatnya. Namun sistem ini juga yang akan dipakai Allah untuk menyelamatkan kita. Ini adalah hal yang luarbiasa dimana kabar buruk yang kita pikir tidak adil maka ini juga adalah jalan keluar yang merupakan kabar baik.
YESUS KRISTUS ADALAH ADAM YANG KEDUA (TERAKHIR)
Roma 5:15 - 16
15Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus.
16Dan kasih karunia tidak berimbangan dengan dosa satu orang. Sebab penghakiman atas satu pelanggaran itu telah mengakibatkan penghukuman, tetapi penganugerahan karunia atas banyak pelanggaran itu mengakibatkan pembenaran.
Pelanggaran Adam yang pertama membawa penghukuman (Condemnation) bagi kita. Pengorbanan Adam yang kedua mendatangkan kebenaran (Justification) bagi kita. Jadi kita yang ada dalam Kristus tidak lagi hidup di bawah penghukuman dan kutuk tetapi kita dibenarkan di hadapan Allah serta hidup di bawah berkatnya Allah. Pelanggaran Adam yang pertama membawa kita ke dalam kutuk dosa sehingga orang merasa takut, kuatir dan berbagai duka. Tetapi kita yang ada dalam Kristus maka Roh yang ada dalam kita lebih besar daripada roh yang ada dalam dunia ini. Kita adalah orang benar bukan karena kebenaran kita tetapi karena kasih karunia Allah dimana sekarang Roh Kudus tinggal dalam kita.
KONSEP IMPUTASI
Roma 5:17
17Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran,, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus
Karena kita telah menerima kasih karuniaNya maka sekarang kita tidak lagi hidup dalam Adam lagi tetapi melalui iman kepada Kristus maka kita ter-asosiasinya bukan kepada Adam tetapi kepada Kristus. Inilah yang disebut dengan konsep imputasi (imputation) yaitu suatu tuduhan yang diperhitungkan kepada seseorang. Melalui Adam maka kita berdosa karena dosa Adam tetapi melalui Kristus maka kekudusan Kristus di imputasikan kepada kita (padahal kita adalah orang berdosa) oleh Allah Bapa yaitu melalui Kristus maka kita sekarang adalah orang benar, orang kudus, orang yang ditebus dan menjadi milik Kristus.
Roma 5:18-19
18Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup. 19Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar.
Di dalam Kristus kita sudah dibenarkan, kita memiliki kehidupan dan kita adalah orang benar sehingga hidup kita sekarang tidak lagi dalam kutuk atau dosa. Memang kita masih bisa jatuh dosa namun orang yang ada dalam Kristus maka habitatnya bukan lagi dalam dosa sehingga ketika melakukan dosa maka kita akan selalu merasa tidak nyaman dan ada keinginan untuk bertobat. Dan orang yang habitatnya dalam Kristus maka selalu ada kerinduan untuk melakukan apa yang Kristus ingin lakukan.
Roma 5:20
20Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah,
Mengapa Hukum Taurat diberikan yaitu untuk menunjukkan bahwa kita adalah orang berdosa dan tidak mampu. Martin Luther berkata “ Hukum Taurat mengekspos menunjukkan penyakitnya atau virusnya itu seperti apa tetapi Injil memberikan obatnya. “
Roma 5:21
21supaya, sama seperti dosa berkuasa dalam alam maut, demikian
kasih karunia akan berkuasa oleh kebenaran untuk hidup yang kekal, oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.
Cerita Ilustrasi :
Bridger Walker, anak berusia 6 tahun di Amerika Serikat menyelamatkan adik perempuannya dari serangan anjing. Aksi heroik itu terjadi pada hari Kamis, 9 Juli 2020 di Cheyenne, Wyoming, Amerika Serikat. Bridger berdiri di antara adik perempuannya dan anjing yang sedang mengamuk. Demi melindungi adiknya, Bridger mendapat serangan berupa beberapa gigitan di wajah dan kepalanya.
Berdasarkan keterangan bibinya, Nikki Walker, anjing yang menyerang Bridger dan adiknya itu berjenis anjing gembala jerman campuran (German Shepherd Mix). Akibat gigitan anjing itu, Bridger perlu dilarikan ke rumah sakit dan mendapat 90 jahitan.
Kejadian ini menjadi viral sehingga para pemain film “ The Avanger “ menemui Bridge Walker karena terinpirasi aksi heroiknya. Mengapa ini mereka lakukan karena sebenarnya setiap kita juga mendambakan seorang pahlawan dan kita juga berusaha ingin menjadi pahlawan itu namun tidak bisa memuaskan kita. Dan aksi heroik ini sebenarnya telah dilakukan oleh Kristus.
Seperti Bridge Walker yang berdiri di depan adiknya untuk menghadang anjing yang hendak menerkam adiknya itu sehingga dia terseret dan wajahnya tergigit anjing itu. Dan apa yang dilakukan oleh Kristus yaitu waktu kita berada di bawah kuasa dosa dan maut itu menerkam kita maka Kristus menghadang serta menanggung maut itu serta membiarkan diriNya hancur. Namun waktu Dia mengalami berbagai siksaan sampai tubuhnya hancur maka Dia berkata “ Bapa ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat “. Dia atas kayu salib maka Dia menanggung semua pukulan maut yang seharusnya kita tanggung. Sekarang kita yang ada dalam Kristus maka bukan hanya Dia menerima pukulan dan terkaman maut tetapi kebenaran Kristus ditimpakan kepada kita. jadi kalau Kristus yang diterkam oleh maut maka kita mendapatkan kekudusanNya, kesempurnaanNya, kebenaranNya, kemuliaanNya, berkatNya dan perkenanNya. Dan sebagai implikasinya adalah melaluii apa yang Kristus lakukan kita bisa “at rest” (ketenangan), kita juga bisa “courageous” (tabah/berani) dan kita memiliki ”hope” (pengharapan).
Charles Spurgeon berkata “ Anak Tuhan harga yang telah dibayar Kristus itu terlalu mahal untuk Dia dapat melupakanmu. “ Ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak mungkin membiarkan orang-orang yang ditebusNya binasa dan gagal, karena rencana penebusanNya sempurna dan tidak akan gagal.