Pembacaan : Roma 8:1-15
Dalam khotbah berseri ini kita melihat bersama-sama tentang jalan menuju ke salib. Betapa signifikannya salib Kristus, karena kalau kita lihat tidak ada kematian seperti kematian Kristus. Tidak ada pernah ada kematian lain yang begitu banyak dibicarakan, tidak ada kematian yang paling terkenal, yang paling dilukiskan, dituliskan, dinyanyikan atau digambarkan selain kematian Yesus Kristus. Tidak ada kematian lain yang mendekati ini. Kematian Yesus adalah kematian yang memecahkan rekor.
Kita telah belajar bagaimana salib memberi kita pengampunan dan menyembuhkan rasa bersalah kita. Salib mengubah pandangan kita atas penderitaan dan pergumulan dalam hidup kita. Dan sekarang kita akan melihat bagaimana salib sebenarnya adalah jalan untuk memahami citra diri kita yang sesungguhnya.
Menurut dunia citra diri itu dihasilkan dari bagaimana seseorang menganggap pandangan orang lain terhadapnya; Bagaimana ia pikir orang lain memandang dirinya. Dan bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri ; Bagaimana ia ingin menjadi dirinya yang ideal.Dimensi Fisik – Yaitu bagaimana seseorang mengevaluasi penampilan fisiknya baik itu dari bentuk tubuh, cara berpakaian, dsb. Dimensi Psikologis – Bagaimana seseorang dapat mengevaluasi kepribadiannya secara psikologis. Dimensi Intelektual – Evaluasi akan kecerdasan diri sendiri yang dilakukan sendiri.Dimensi Keterampilan – Bagaimana evaluasi yang dilakukan seseorang akan keterampilan sosial dan keterampilan teknisnya. Dimensi Moral – Bagaimana cara seseorang mengevaluasi nilai – nilai dan prinsip hidupnya. Dimensi Seksual – Bagaimana seseorang merasa cocok dengan norma – norma maskulin atau feminin dalam masyarakat.
Pandangan citra diri seperti ini bermasalah karena tergantung dengan opini orang lain, keberhasilan/ kegagalan, status, performa serta keadaan kita yang tidak menentu.Namun menurut lensa Injil maka seorang Kristen yang sudah lahir baru itu citra dirinya dibentuk/ditata ulang oleh salib Kristus. Bagaimana ini dapat terjadi?
1. KITA RUSAK DAN BOBROK
Rom 8:3a
3Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah.
1.A. Kita memiliki ketidakberdayaan karena daging. (Roma 7:18, 8:7-8)
Roma 7:18
18Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, Tetapi Bukan Hal Berbuat Apa Yang Baik.
Ayat ini menunjukkan pergumulan Paulus saat dia sudah lahir baru. Ada tiga alasan yaitu, yang pertama rasul Paulus menggunakan kata ganti “aku” dan dengan bentuk kalimat present tense, bukan past tense; berarti dia sedang bicara mengenai pergumulannya sekarang. Kedua, Alkitab mencatat sikap Paulus waktu dia belum betobat dan belum menjadi orang kristen, baik di Filipi 3:4-6 maupun di Galatia 1:13-14 kita bisa melihat justru sebelum dia menjadi orang percaya maka Paulus menyatakan kemegahan dan kecongkakannya akan kesalehan hidupnya dimana dia menganggap telah menaati hukum Taurat dengan tidak bercacat cela. Jadi tidak ada indikasi dia bergumul dengan dosa seperti itu. Yang ketiga di ayat 19 dan 22;
7:19 Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku. 7:22 Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum Allah
1B. Keinginan daging berseteru dengan Allah dan tidak mungkin berkenan kepada Allah.
Roma 8:7-8
7Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya. 8Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.
Semua keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup adalah dosa. (1 Yoh 2:16)
Roma 7:24
24Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari Tubuh Maut Ini?
Banyak penafsir Alkitab dari beberapa komentari mengatakan Paulus di sini mengutip Roman mythology tentang raja Mezentius yang mengikat tawanan perang yang masih hidup dengan tubuh mayat yang sudah membusuk. Paulus menggambarkan dosa itu seperti tubuh mayat yang melekat kepadanya. Konon cerita mitos roma kuno ini mengisahkan orang yang dihukum mati dan disiksa itu diikat dengan sepotong mayat lalu ditinggalkan di padang gurun.Apa yang terjadi? Setelah beberapa hari ulat-ulat belatung dari mayat yang busuk itu mulai merembet ke tubuh orang ini, sehingga pelan-pelan dia akan mati dengan kegilaan yang dahsyat. Itul sebabnya Paulus mengatakan “sin as the body of death “. Jadi dosa itu bukan sekedar perbuatan jahat tetapi suatu kuasa dan dorongan yang melekat di dalam hati kita,bila dibiarkan, dosa tidak akan pernah bersifat netral, dosa akan menggerogoti dan membinasakan kita. Lalu apa solusinya?
Rom 7:25, 8:1
25Syukur kepada Allah! Oleh Yesus Kristus, Tuhan Kita.
1Demikianlah sekarang Tidak Ada Penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.
Rom 8:2
2 Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus Dari Hukum Dosa Dan Hukum Maut.
Melalui Yesus Kristus maka tidak ada lagi penghukuman. Lalu diberi hati dan roh yang yang memberi hidup untuk memerdekakan kita dari hukum dosa dan hukum maut. Bagaimana caranya?
Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, (Roma 8:3b)
Kita begitu rusak dan bobrok sehingga Anak Allah (Yesus) harus mati di salib demi menyelamatkan kita.Yesus menghidupi ketaatan yang seharusnya kita hidupi namun harus menjalani maut (hukuman dosa) yang seharusnya kita jalani. CS Lewis mengatakan “Anak Allah menjadi manusia untuk memampukan manusia menjadi anak-anak Allah . “
2. NAMUN KITA JUGA SANGAT BERHARGA.
13Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; Tetapi Jika Oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, Kamu Akan Hidup. 14Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah Anak Allah. 15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi Kamu Telah Menerima Roh Yang Menjadikan Kamu Anak Allah. Oleh Roh Itu Kita Berseru: ”Ya Abba, Ya Bapa!”
Kita begitu rusak dan bobrok, namun kita juga begitu berharga karena Anak Allah (Yesus Kristus) rela mati disalib demi menyelamatkan kita. Timothy Keller mengatakan “Kuasa Injil datang dalam dua gerakan.Yang pertama berkata,"Saya lebih berdosa dan bobrok dari yang saya dapat percaya," tetapi secara cepat diikuti oleh,"saya diterima dan dikasihi jauh melebihi yang saya bisa harapkan."
Orang ber-Injil dapat memiliki citra diri yang sesungguhnya. Yang tinggi hati oleh anugerah disadarkan dan yang rendah diri oleh anugerah diangkat.
Jika kita memiliki pemahaman tentang hal ini maka kita tahu perbedaan antara kita dan seorang pelacur, kita dan seorang pembunuh, kita dan seorang Nazi, satu-satunya perbedaan antara kita dan mereka adalah benih-benih di dalam hati kita yang membuat kita mampu menjadi atau melakukan hal yang tidak pernah disiram, sehingga tidak pernah bertunas. Oleh karena itu, di dalam Kristus kita mempunyai kebebasan untuk menemukan kemanusiaan yang sama dengan manusia, siapa pun. Kita merasakan kemanusiaan kita yang sama dan rapuh, dan kita tidak meremehkan orang lain.
3. BAGAIMANA KITA MENGHIDUPI CITRA DIRI INJIL?
13Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
Ketika Rasul Paulus berbicara tentang perbuatan tubuh atau daging, yang dimaksud adalah usaha kita untuk menjadi penyelamat bagi diri sendiri.
5Sebab mereka yang Hidup Menurut Daging, Memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang Hidup Menurut Roh, Memikirkan hal-hal yang dari Roh. 6Karena keinginan daging adalah maut, tetapi Keinginan Roh Adalah Hidup Dan Damai Sejahtera. (Memikirkan (THE MIND) = Apa yang diinginkan hati (THE HEART)
Apa/siapa yang menarik perhatian kita, membuat hati kita terpesona dan yang menyibukkan pemikiran kita? Apapun itu adalah cara kita membenarkan diri sendiri, membuktikan diri, demi memiliki harga diri. Hal itulah yang menjadi penyelamat palsu dan tuan (berhala) bagi diri kita. Tetapi penyelamat-penyelamat palsu dan berhala-berhala (Tuan Palsu) pada akhirnya selalu mengecewakan.
Ilustrasi Dua Orang Pelari
Dalam Filem Chariots Of Fire dibuat tahun 1981, ada 2 pelari yang sedang bersaing….dan mereka sama2 berlari dan bekerja kerasini adalah kisah nyata dua pria Inggris, Harold Abrahams dan Eric Liddell, peraih medali emas untuk Inggris di Olimpiade Paris 1924. Namun ada perbedaan yang sangat mendasar mengenai mengapa mereka lari dan bertanding. Harold Abrahams berkata “ ketika saya berlari seratus meter dan ketika pistol itu meledak, saya punya sepuluh detik untuk membuktikan diri melakukan pembenaran diri .Hanya jika saya dapat memenangkan perlombaan ini, jika saya dapat menjadi atlet berprestasi, maka saya tahu bahwa saya berharga dan dapat menerima diriku sendiri. Saya berarti dan saya bisa dengan confidence menghadapi dunia, karena saya telah mencapai hal ini.”
Yang satu bekerja keras dan berlari untuk mendapatkan identitasnya. Yang satu yaitu Eric Liddell berkata “Tuhan menciptakanku untuk bisa berlari dengan cepat dan ketika aku berlari aku merasakan kenikmatan Tuhan!!” Keduanya sama-sana berlari, yang pertama berlari untuk menjadi juruselamat bagi dirinya sendiri, yang kedua berlari untuk memuji Juruselamatnya (Karena sudah diselamatkan). Harold berlari dengan kecemasa, ketakutan dan kekuatiran karena takut kalah dan dia berlari karena berusaha untuk dibenarkan bahkan setelah dia menang, dia tetap merasa tidak puas, karena berhala dan penyelamat-penyelamat palsu selalu mengecewakan dan tidak pernah memberikan ketenangan dan kepuasan. Jadi hidup menurut daging dan memikirkan hal-hal yang daging bukan hanya pikiran kotor atau buruk namun intinya adalah saat kita menaruh pikiran dan hati kepada sesuatu selain Yesus Kristus sebagai penyelamat fungsional.
Injil tidak memproses masalah seperti ini dengan pendekatan emosional dan motivational saja, namun bergerak masuk lebih mendalam ke hati kita. Injil menyelidiki ke dalam hati: “Apa yang menggantikan Yesus Kristus sebagai penyelamat palsu kita yang sebenarnya? Apa yang kita ingin lakukan, idamkan dan impikan untuk membenarkan diri kita sendiri?” Penyelamat palsu harus digantikan dengan penyelamat yang asli. Bagaimana caranya?
5b mereka yang Hidup Menurut Roh, Memikirkan hal-hal yang dari Roh. 6Karena keinginan daging adalah maut, tetapi Keinginan Roh Adalah Hidup Dan Damai Sejahtera.
Adalah karya Roh Kudus untuk mengarahkan kita kepada keindahan Yesus Kristus dan apa yang telah Dia lakukan bagi kita melalui karya salib-Nya. Sehingga semua topeng serta tembok kebenaran diri sendiri mulai runtuh, dan apa yang firman-Nya katakan tentang kita lebih nyata daripada apa pun yang orang lain katakan tentang kita.
Yoh 16:13-14
13Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. 14Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku.
Hanya melalui Injil (Di dalam Kristus). Kita bobrok namun diterima dan dikasihi. Kita bersalah namun dibenarkan. Kita berdosa namun dikuduskan. Kita hina namun dimuliakan. Kita sebenarnya tidak ada harganya, namun Yesus Kristus yang paling berharga rela bayar harga untuk membuat kita yang tidak berharga menjadi sangat berharga!
Pertanyaan Reflektif.
Gospel Response
KARENA INJIL