Salib: Jalan Menggantikan Bait Allah

THE ROAD TO THE CROSS WEEK 7 "Salib: Jalan Menggantikan Bait Allah"

Ps. Michael Chrisdion

 


Pembacaan       :    Matius 21: 12-15

Kedatangan Yesus yang megah di hari Minggu Palma (Palm Sunday) hari Minggu sebelum Dia disalibkan ditulis di dalam Injil Matius, Markus & Lukas, namun setelah kejadian bersejarah tersebut, Yesus melakukan sesuatu yang berani dan sangat tidak terduga; Yaitu Dia menyucikan Bait Allah dengan cara yang keras (with violence). Tindakan Yesus yang tidak seperti biasanya ini membuat kita bertanya-tanya tentang maknanya.  Yesus menjungkirbalikkan meja-meja penukar uang dan penjualan di Bait Allah adalah satu-satunya tindakan kekerasan Yesus yang tercatat di dalam Alkitab. 

Yesus tidak hanya menyatakan dirinya sebagai Raja di Yerusalem (Palm Sunday); namun Dia juga menyatakan dirinya sebagai Raja di Bait Allah (Disucikan/Dibersihkan). Mengapa Bait Allah harus dibersihkan? Apa makna Injilnya bagi kita?

          1.  APA MAKNA “BAIT ALLAH” YANG SESUNGGUHNYA?

Mungkin waktu kita mendengar kata Bait Allah  maka kita berpikir itu seperti gedung gereja yang kapasitasnya  besar atau gereja dengan gedung kecil dimana sekarang sudah hancur, sudah tidak ada lagi dan tidak dibangun lagi. Namun Bait Allah itu berbeda. Bait Allah bukan rumah ibadat biasa, juga bukan hanya sinagog namun sinagog di atas segala sinagog.

Bait allah adalah pusat ibadah bagi bangsa Yahudi. Jadi pada hari raya besar Yahudi maka orang-orang Yahudi yang merantau di luar Yerusalem akan pulang kampung. Dari berbagai daerah, negara, benua maka semua berkumpul untuk beribadah di bait Allah. Mereka harus kembali ke bait Allah, karena bait Allah adalah tempat yang unik.Dan ada dua hal yang terjadi di sana yang tidak terjadi di tempat lain. 

Orang-orang Yahudi memahami bahwa ada dua hal yang terjadi di Bait Allah itu yang tidak terjadi di tempat lain di dunia. Apa saja dua hal itu?

          1a. Bait Allah Dipercaya Sebagai Tempat Di Mana Mereka Benar-Benar Berjumpa Dengan Tuhan (Pusat Penyembahan). 

Maz 63:2-3

2Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair. 3Demikianlah aku memandang kepada-Mu di tempat kudus (SANCTUARY), sambil melihat kekuatan-Mu dan kemuliaan-Mu.

Bait allah yang ada di dalam kisah kita adalah Bait Allah kedua yang dibangun oleh raja Herodes.

Tatanan Bait Allah ini meniru tatanan Tabernakel Musa yang terdiri dari pelataran dimana ada altar dan mezbah tembaga. Selanjutnya masuk ke ruang kudus didalamnya ada meja roti emas dan meja lilin dengan 7 cabang, mexbah ukupan semua terbuat dari emas. Kemudian masuk ruang maha kudus disitu ada Tabut Perjanjian (Ark Of The Covenant). Di dalam ruang maha kudus inilah tempat hadirat Tuhan bersemayan. Apa yang pertama kali setiap orang Israel lihat waktu masuk yaitu altar mezbah dan bejana pembasuhan dari tembaga.Mengapa perlu ada altar?

          1b. Untuk Berjumpa Dengan Tuhan, Di Bait Allah Harus Melalui Persembahan Kurban. 

Apa yang Tuhan ingin sampaikan melalui ritual korban & tatanan desain dari Bait Allah? Kalau kita perhatikan semua tatanan Bait Allah ini di awali dari Musa. Kali kita buka kitab Keluaran maka Musa mendedikasikan 15 pasal untuk mendeskripsikan secara spesifik ukuran, design dan tatanan kemah Tabernakel yang menjadi tempat di mana Tuhan berdiam. Dalam 15 pasal itu dijelaskan begitu detil dan begitu spesifik serta begitu kompleks dan rumit juga. Artinya sebagai orang Kristen jangan anti teologi dan jangan anti belajar Alkitab. Dan untuk mengenal Tuhan itu bukan hanya dengan memakai hati tetapi juga memakai akal budi. Yesus berkata dalam Matius 22:37  "kasihilah Tuhan, Allahmu , dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.”

Rumah atau home itu menunjukkan karakter yang punya rumah..Maka begitu juga tempat kudus Tuhan di mana Tuhan diam di tengah-tengah mereka itu menunjukkan karakter Tuhan. Tuhan ingin menggambarkan siapa diri-Nya melalui design dan tatanan Bait Allah dan Tabernakel serta  semua ritual korban. Apa yang  Tuhan ingin sampaikan melalui ritual korban dan tatanan desain dari bait Allah yaitu  Tuhan itu kudus.

Karena melalui altar di sini ada Kelima macam korban itu adalah korban bakaran, korban sajian, korban penghapus dosa, korban penebus salah dan korban keselamatan. Kelima macam korban di mana ada hewan yang disembelih dan dikorbankan dan ada darah tercurah. Korban tersebut mempunyai tujuan yang berbeda tetapi pada intinya sama yaitu sebagai Penebusan dan pendamaian  (Atonement). Dimana tindakan pendamaian dan penebusan di dalam konteks ini berhubungan dengan sistim persembahan untuk menyelesaikan masalah dosa atau pelanggaran. 

Ibr 9:22b
 tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.

Mengapa harus ada penumpahan darah yaitu karena kita adalah orang yang berdosa dan dosa harus ada konsekuensinya. Dan untuk bisa bertemu Tuhan maka harus ada penebusan dan pendamaian atas dosa-dosa kita. 

Selain itu, semua material yang terbaik dan yang termurni dibuat dari emas murni. Ada keterpisahan  antara ruang kudus dan ruang maha kudus. Semakin dekat maka semakin kita kagum, heran dan gentar karena Tuhan adalah Tuhan yang dahsyat. Dan diruang maha kudus itu ada Tabut Perjanjian di mana Tuhan yang kudus itu bersemayam dan bertahta dimana ada hadirat Tuhan ada disana. Ada Shekinah Glory, kemuliaan Tuhan, Kabhot dimana  bobot kemuliaan Tuhan ada di sana.

Ada yang menarik bahwa di atas Tabut Perjanjian itu ada yang namanya Tutup Pendamaian atau Mercy Seat. Setiap tahun , hari Yom Kippur Imam Besar akan masuk ke ruang Maha Suci dengan memercikan darah kambing dan lembu di atas Tabut Perjanjian. Maka itu dinamakan Day of Atonement ( Hari Penebusan). Diampuni untuk 1 tahun.  Apa yang pertama kali dia lihat di atas Tabut Perjanjian yaitu Tutup Pendamaian yang  ditutupi oleh 2 malaikat Kerub dimana waktu Adam dan Hawa diusir dari taman Eden maka ada malaikat Kerub yang menjaga dengan pedang menyala-nyala di gerbang taman Eden. Yang ingin Tuhan tunjukkan disini yaitu di atas tabut perjanjian bahwa Tuhan ingin menunjukkan belas kasihan-Nya.

Keluaran 25:22
Dan di sanalah Aku akan bertemu dengan engkau dan dari atas tutup pendamaian itu, dari antara kedua kerub yang di atas tabut hukum itu

Yang dihakimi adalah korbannya yang ditumpahkan darahnya sehingga umat Allah akan menerima belas kasihan Tuhan di atas Tutup Pendamaian itu.

Kalau kita perhatikan maka ada banyak oprang yangg ingin menekankan kekudusan Tuhan dan itu benar. Tetapi ada juga orang yang ingin menekankan belas kasihan Tuhan yaitu bagaimana Tuhan mengasihi umat-Nya dan mengampuni umat-Nya dan itu juga benar. Namun dari design Tabernakel ini kita lihat bahwa kekudusan Tuhan dan belas kasihan Tuhan tidak berkompetisi, tetapi dua-duanya memang ada dan tidak bisa dikompromikan. Bukan hanya  Tuhan itu Kudus dan Tuhan itu penuh dengan belas kasihan tetapi yang terpenting juga adalah melalui pembangunan Tabernakel Musa maka Tuhan ingin tinggal bersama dengan umat-Nya. 

Tuhan ingin membawa kembali membawa Eden ditengah-tengah umat-Nya.  Kalau kita melihat bahan Kemah Tabernakel maka kita bisa melihat bahwa Tuhan ingin menunjukkan keadaan taman Eden kepada bangsa Israel melalui Kemah Tabernakel dimana bahannya dari bahan-bahan yang terbaik dan paling murni, (Kej.2 : 12) mencatat bahwa di dalam taman Eden itu ada banyak emas. Namun karena dosa maka manusia diusir oleh Allah dari taman Eden dan terpisah dari Allah dan tinggal di dalam dunia yang sudah jatuh di dalam dosa.

Kejadian 2:24
Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyala beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.

Waktu manusia jatuh dalam dosa dan kemudian dihalaunya maka Tuhan menempatkan Kerub untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan yaitu tempat dimana Allah tinggal sehingga Adam dan Hawa tidak bisa masuk ke sana. Tetapi kalau kita melihat di ruang kudus maka disitu ada tempat lilin dengan tujuh cabang yang terbuat dari emas yang menggambarkan pohon kehidupan di taman Eden. Dan ketika masuk di ruang maha kudus maka kita akan melihat tutup pendamaian yang diatasnya ada malaikat Kerub.

Ini mengartikan bahwa apa yang manusia gagal lakukan melalui kemampuannya sendiri karena jatuh dalam dosa sehingga tidak bisa lagi bersekutu dengan Allah yang kudus. Melalui pengorbanan-pengorbanan yang dilakukan di Bait Allah di saat imam besar masuk ruang kudus maka dia bisa melihat pohon kehidupan dan waktu masuk ruang maha kudus maka malaikat-malaikat itu tidak menyambar-nyambar untuk menghukumnya. Tetapi Tuhan memberikan tempat untuk umat-Nya bisa bertemu dengan Tuhan di atas Tutup Pendamaian.

Mzm 61:5 (v.4 – ESV)
 5Biarlah aku menumpang di dalam kemah-Mu untuk selama-lamanya, biarlah aku berlindung dalam naungan sayap-Mu! Sela (Let me dwell in your tent forever! Let me take refuge under the shelter of your wings!

Pemazmur waktu dia mendeskripsikan kemah di sini adalah Kemah Tabernakel…. “ biarlah aku tinggal di taman Eden lagi..di mana Tuhan berada..kalaupun aku tidak bisa masuk…karena aku bukan imam besar… tetapi biarlah aku duduk dekat dengan Eden “

Inilah hasrat terdalam manusia yaitu apa yang kita butuhkan bukan apa yang dunia tawarkan tetapi yang kita butuhkan adalah hadirat-Nya. Yang kita butuhkan adalah Tuhan!! 

Bait Allah adalah tempat di mana Taman Eden yang kudus dan bumi yang dikutuk bertemu, juga tempat di mana Tuhan yang suci bersemayam dekat dengan umat-Nya yang berdosa.  

Tuhan bukan meminta umat-Na yang berdosa untuk datang kepada-Nya, .tetapi Tuhan yang datang kepada umat-Nya. Dia yang bawa hadirat-Nya dan Dia yang memastikan hadirat-Nya ada bersama dengan umat-Nya. Suasana surga bertemu dengan bumi yang dikutuk di Bait Allah. Dia menunjukkan bahwa Dia bukan hanya Tuhan yang berpihak pada umat-Nya, Tuhan yang menyelamatkan umat-Nya dan memelihara umat-Nya, tetapi juga Tuhan yang tinggal bersama-sama dengan umat-Nya dan menyertai umat-Nya. 

           2. MENGAPA “BAIT ALLAH” DISUCIKAN OLEH YESUS?

           2.A. Yesus Meluruskan Esensi Spiritualitas Yang Sesungguhnya Di Dalam Ibadah Dan Penyembahan. 

Sebagaimana sebagian besar komentator Alkitab memahami apa yang Yesus katakan, “Yesus meluruskan hal-hal rohani yang penting. Tuhan tidak menginginkan ibadah formal yang hanya sekedar ritual saja. Tuhan ingin kita sungguh-sungguh berdoa. Tuhan ingin kita mengenal-Nya, bukan sekadar melakukan hal yang benar, bukan sekadar meyakini hal yang benar, bukan sekadar menjalani ritual.”

Matius 21:13
13 dan berkata kepada mereka: ”Ada tertulis:  Rumah-Ku akan disebut Rumah Doa.
Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.”

Yesus marah dan kesal karena orang-orang yang datang itu tidak sungguh-sungguh berdoa. Mereka tidak benar-benar bertemu dengan Tuhan. Mereka tidak benar-benar menghormati tujuan Bait Suci secara keseluruhan. Mengapa Dia mengatakan itu? Karena ketika yesus memasuki Bait Allah maka Dia melihat para penjual.

Orang-orang Yahudi yang merantau di luar Yerusalem pulang kampung. Mereka berasal dari berbagai daerah, negara, benua dimana semua berkumpul untuk beribadah di Bait Allah. Mereka harus kembali ke Bait Allah, karena Bait Allah adalah tempat yang unik, 

Itu menjelaskan mengapa perlu ada meja penukar uang yaitu karena mereka dari berbagai tempat, pulau, benua dan negara yang berbeda mereka tidak membawa hewan sendiri. Mereka harus beli hewan yang tidak bercacat dan bercela. Mereka juga bawa uang dengan mata uang yang berbeda sehingga diperlukan pula tempat penukaran mata uang. Bayangkan kalau kita membuat kebaktian di pasar? Bagaimana bisa berkoneksi dengan Tuhan? Bagaimana kita bisa bertobat dan  merenung karena begitu bising.

Ibadah dan Penyembahan Bukanlah Sekedar Ritual Eksternal (Terlihat Di Luar) Namun Realita Spiritualitas Yang Internal (Di Dalam Hati)
 

Mengapa rumah doa? Saat kita datang kepada Tuhan (Dalam doa pribadi, Saat teduh, ibadah bersama, Care Group, dll) Apakah kita membawa semua isu yang ada di dalam hati kita kepada Tuhan? (Kemarahan, kekuatiran, ketakutan, keputusasaan, kepalsuan, dsb.) Karena Tuhan mau berperkara dengan hati kita. Namun yang sering terjadi adalah. kita jadi seperti orang Farisi.

Matius 23:27
"Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran".

Kalau kita tidak hati-hari akhirnya kita jadi orang munafik dan kehilangan esensi spiritualitas. Hati kita penuh tulang belulang karena bukan hanya perbuatan rohaninya yang dilihat Tuhan namun karena Tuhan mau berperkara dengan hati kita. 

1 Samuel 16:7 

 "Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati”

2 Tawarikh 16:9 TB

Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia.

Wahyu 1:14

Matanya bagaikan Nyala Api

Dan para Bapa Gereja memiliki kata dari bahasa latin “ Coram Deo “ Hidup di hadapan hadirat Tuhan, di depan mata Tuhan tidak ada yang tersembunyi. Tuhan menginginkan hati kita. Saat kita beribadah dan melakukan hal yang rohani baik di gereja atau saat berdoa.... di mana hati kita? 

          2b. Yesus Meluruskan Otoritas Dan Tujuan Yang Sesungguhnya Di Dalam Ibadah Dan Penyembahan .

Mat 21:13
13 dan berkata kepada mereka: ”Ada tertulis:  Rumah-Ku akan disebut Rumah Doa. Tetapi Kamu Menjadikannya Sarang Penyamun.”

Kapan kita membuat ibadah & penyembahan menjadi seperti “Sarang Penyamun” (Den Of Thieves)? Tidak ada yang salah dengan penukaran uang dan jual beli ternak karena itu adalah bagian dari sistem pengorbanan yang telah kita bicarakan. Tetapi itu ada di dalam Bait Allah dan motivasi untuk berdagang dan uang itulah yang  menggeser Tuhan keluar dari pusat penyembahan mereka. Itu yang menjadi masalah. Saat kita menjadikan hal-hal lain selain Tuhan yang menjadi tujuan dari penyembahan dan ibadah kita maka kita sedang bertransaksi jual-beli. (Kita membuat ibadah dan penyembahan menjadi seperti “Sarang Penyamun” )

Kita suka Tuhan bukan karena Tuhan namun karena berkat-Nya, pemeliharaan-Nya atau kelegaan-Nya. Saat itu kita menjadikan hal lain selain tuhan menjadi yang terutama maka siapa yang jadi otoritas tertinggi? Bukan Tuhan tetapi kita. Siapa yang menjadi tujuannya? Bukan lagi kepada Tuhan dan untuk kemuliaan-Nya tetapi kenyamanan kita, penghargaan diri kita, status kita atau kontrol kita.

Berapa dari kita yang memiliki orang tua yang menjadikan kita, anaknya sebagai pusat kehidupan mereka? Kita adalah makna hidup mereka. Kita adalah alasan mereka terus maju.  Bahkan kita adalah satu-satunya alasan mereka tetap hidup dan satu-satunya alasan mungkin mereka tetap bersama. Kita adalah satu-satunya alasan. Kita adalah tempat mereka membangun kehidupan mereka secara emosional. Kita adalah makna hidup mereka. Dengan kata lain, Kita berada di pusat kehidupan mereka. Kita berada di “tempat maha kudus” mereka. Kita berada di bagian tengah. Kehidupan seperti apa yang telah kita jalani? Lihatlah! Apa hasilnya? Itu sangat merusak. Bukankah sudah demikian? Kita tidak akan pernah bisa menyenangkan mereka. Mereka selalu berusaha mengendalikan kita. Kita selalu bertengkar dengan mereka. Tahu mengapa?

Hal apapun yang mengambil peran Tuhan serta menggeser Tuhan dari pusat penyembahan (Bait Allah) di hati kita, pada akhirnya akan selalu mengecewakan dan menghancurkan.

Timothy Keller mengatakan “Jika tuhan yang kamu sembah tidak pernah berbeda pendapat denganmu, kamu mungkin hanya memuja versi ideal dirimu sendiri.” (“If your god never disagrees with you, you might just be worshiping an idealized version of yourself.”)


 

Yesuslah otoritas (pemilik) dan tujuan hidup kita yang sebenarnya kita dambakan. Dia berhak memporakporandakan serta ingin menata ulang hati kita serta seluruh aspek kehidupan kita untuk kebaikan kita karena Dia mengasihi kita.

Bagaimana kita tahu jika Yesus ada di hati kita? Bagaimana kita tahu kalau Dia masuk? Apakah kita ingin tahu cara mengetahuinya? Seperti Yesus yang masuk ke kota Yerusalem menjadi raja pada Minggu Palma, Yesus juga masuk ke Bait Allah, pusat penyembahan yaitu di hati kita.Dan segera setelah Dia masuk, ketika dia mulai bertindak seperti raj maka  Dia bisa memporakporandakan  dan berhak untuk mengatur ulang perabotannya. Dia akan menata ulang hati kita untuk menetapkan segala sesuatu pada tempatnya.

Bukan hanya seminar di sini atau.topik di sana untuk membuat kita sukses,Bahagia, lega atau damai. Kalau itu tujuannya maka kita masih membuat pusat penyembahan di dalam hati kita seperti sarang penyamun. Demikian juga pengetahuan kita tentang doktrin atau teologi, kalau itu tidak menata ulang hati kita maka kita sedang berjual beli. Kita sedang bertransaksi untuk mencari status, penghargaan dan penerimaan yang hanya memuaskan kehausan intelektual untuk berfilsafat namun tidak menjadikan Yesus sebagai otoritas dan tujuan hidup kita.

          3. APA MAKNA INJIL DI BALIK PENYUCIAN “BAIT ALLAH” OLEH YESUS BAGI KITA? 

Gospel Connection

Mengapa  penyucian Bait Allah ini  penting untuk kita hari ini? Kalau kita menyimak Perjanjian Baru dan melihat dari sisi sejarah penebusan di Injil Yohanes maka ada yang menarik !

Yoh 1:1, 14
1Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah... 1

4 Firman itu telah menjadi manusia,  dan Diam (Skenoo= Bertabernakel) Di Antara Kita,  dan kita telah melihat kemuliaan-Nya yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Firman menjadi manusia, bertabernakel dengan kemuliaan-Nya bersama dengan kitaDan kalau kita kembali ke teks kita maka ada kejadian yang menarik bahwa setelah yesus menyucikan Bait Allah....

Matius 21:14
14Maka datanglah orang-orang buta dan orang-orang timpang kepada-Nya Dalam Bait Allah itu dan mereka disembuhkan-Nya.

Setelah Yesus menyucikan bait Allah, Yesus menyembuhkan yang sakit. Kesembuhan Penyakit Fisik setelah penyucian bait Allah adalah suatu bayangan akan karya penebusan Kristus yang membuka suatu jalan masuk kepada pembersihan hati kita serta pengampunan dosa dan pentahiran kita yang percaya kepada-Nya. 

Tabernakel Musa/bait Allah adalah bayangan dari Tabernakel (Bait Allah) yang sesungguhnya di Perjanjian Baru. 

Yesus lah akses/jalan masuk kita kepada hadirat, perkenanan, kemuliaan Tuhan. Yesus disembelih menjadi kurban yang sempurna. 

Setelah Yesus marah maka orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: ”Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?” Dan Yesus menjawab.... 

Yohanes 2: 19 TSI

19Lalu Yesus menjawab, “Ini yang akan menjadi buktinya: Runtuhkanlah rumah Allah ini, dan Aku akan membangunnya kembali dalam tiga hari saja

Apa yang Yesus lakukan dalam 3 hari ? Bagaimana Yesus membangunnya? Ayat ini diperjelas di kitab Ibrani.... 

IBRANI 10:11-12 (AMD)
11Setiap hari para imam berdiri dan melakukan upacara keagamaannya. Mereka mempersembahkan korban yang sama berulang-ulang setiap hari, tetapi semua korban itu tidak dapat menghapus dosa.12 Kristus Mempersembahkan Hanya Satu Korban Untuk Semua Dosa, Dan Korban Itu Cukup Untuk Selama-Lamanya. Kemudian Kristus duduk di tempat yang paling terhormat di surga.

Korban yg dilakukan imam itu hanya symbol dimana tidak dapat menghapus dosa tetapi hanya menutupi dosa dengan darah binatang untuk sementara waktu. Itulah sebabnya Dia berteriak sudah selesai! Apa yang diselesaikan yaitu menjadi korban pengganti dan korban penebusan. Dia Imam Besar Agungnya. Tidak memakai binatang dan tidak mengirim orang lain untuk dikorbankan, tetapi Dia memberikan dirinya sendiri. Dia menjadi korban yang sempurna!

Itulah sebabnya kita tidak perlu lagi imam besar lagi, karena kita memiliki perwakilan yang menjadi pengantara, yang mewakili kita dengan sempurna dan berkorban bagi kita secara sempurna. Yesus disembelih menjadi kurban yang sempurna.

Ibrani 10:19-22
19Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, 20karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, YAITU DIRI-NYA SENDIRI, 21dan kita mempunyai SEORANG IMAM BESAR sebagai kepala Rumah Allah. 22 Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.

Waktu Yesus berkata sudah selesai maka tirai yang memisahkan ruang kudus dan ruang maha kudus tersobek dari atas ke bawah. Bukan dari bawah ke atas karena kalau dari bawah ke atas artinya pemisahan itu dapat terbuka oleh usaha manusia. Tapi ini sobek dari atas ke bawah artinya Tuhan yg membuka pemisahan itu. Dia yg membuka jalan baru itu melalui karya Kristus. 

Yesus Kristus Adalah Tabernakel (Bait Allah) Yang Sempurna Bagi Kita.

Seorang hamba Tuhan bernama J. Allan Petersen bercerita tentang seorang anak kecil bandel yang saking asiknya main di sekolah. Dia sering terlambat pulang ke rumah dari sekolah. Tentunya orangtuanya memperingatkannya bahwa dia harus pulang tepat waktu tiap hari karena harus makan malam dan mengerjakan PR, tapi bagaimanapun dia selalu telat. Orang tuanya berkata  bahwa kalo terlambat lagi besok maka akan ada hukuman konsekuensinya. Dan benar, besoknya dia keasikan main lagi sehingga terlambat lagi. Maka ibunya memergoki dia dan Ibunya berkata seperti kesepakatan kita, akan ada konsekuensi atas kesalahannya

Setelah mandi, dan saat makan malam malam, anak laki-laki duduk di meja makan. Dia menatap piringnya. Cuma ada sepotong roti dan segelas air. Kemudian, dia melihat piring ayahnya ada steak yang enak, sayur dan kentang dan kemudian dia melihat ke ayahnya, tapi ayahnya tidak melihat apa-apa. Dia hanya tertunduk sedih karena dia sedang dihukum dan menanggung konsekuensi pelanggarannya.

Sang ayah menunggu sejenak, kemudian dengan tenang mengambil piring anak itu dan meletakkannya di depan dirinya sendiri. Dia mengambil piringnya sendiri yang berisi steak, sayur dan kentang kemudian meletakkannya di depan anak laki-lakinya, dan tersenyum kepada anaknya memberikan signal untuk anak itu makan. 

Ketika anak laki-laki itu tumbuh dewasa, dia berkata, ”Sejak malam itu, sejak apa yang ayahku lakukan malam itu, Aku jadi mengenal dan mengerti bagaimana besar Kasih Tuhan bagiku sepanjang hidupku.”

Disini kita perlu mengerti betapa besar kasih Allah atas kita. Kristus menukar piring kita dengan piring-Nya. Kristus menanggung hukuman dosa kita sehingga kita menerima perkenanan, kehidupan dan damai sejahtera. Kristus ditolak supaya kita diterima.Kristus dihukum supaya kita diampuni. Kristus mengalami siksaan yg mengerikan supaya kita disembuhkan.Kristus sempat terpisah dari Tuhan (Eloi-Eloi Lama Sabakhtani)  Tuhanku Tuhanku Mengapa Engkau meninggalkan aku.Supaya kita bisa bersatu dengan tuhan selamanya.

Kita dapat masuk dekat dalam hadirat Tuhan karena di dalam Kristus kita memiliki penerimaan Tuhan dan perkenanan Tuhan. Sekarang karena Kristus ada di dalam kita sehingga sekarang kita menjadi Bait Roh Kudus.

1 Kor 3:16
Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?

Bagaimana mungkin kita yang masih jatuh bangun dalam dosa bisa menjadi Bait Allah dan ada Roh Allah diam di dalam kita? Karena kita di dalam Kristus dan Kristus melalui salib menjadi Bait Allah yang sempurna bagi kita dan Tuhan tinggal bersama kita. Ini adalah cicipan akan apa yang akan datang di kekekalan yaitu di langit baru bumi baru.

Why 21:3
Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: ”Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.

Michael Horton mengatakan “Kita diciptakan untuk rindu melihat Eden menjadi ibu kota seluruh bumi lagi.” Tuhan selalu bersama umat-Nya di taman Eden, di Tabernakel dan di bait Allah. Dalam Yesus Kristus maka Dia tinggal di dalam hidup kita (melalui Roh Kudus-Nya).