Pernahkah Anda bertanya, apa makna hidup ini?Apakah keuntungan dalam berjerih lelah dibawah matahari?
Jika segala sesuatu hanya kehidupan duniawi ini saja— dan jika tidak ada Tuhan, tidak ada kehidupan setelah kematian, dan tidak ada penghakiman akhir maka,
Mengapa kita mengejar ambisi dunia?Mengapa kita mengatur waktu kita dengan baik?Mengapa kita berpolitik dan menegakan keadilan?Mengapa kita beragama?Mengapa kita bekerja keras untuk mendapatkan uang?
Untuk apa kita menjadi bijaksana?Untuk apa kita menjadi tua?Apa ujung dari kematian?bahkan untuk apa kita mendengarkan khotbah?
Jika Raja salomo menunjukkan masalahnya melalui Kitab Pengkotbah, lantas bagaimana kita menemukan solusinya? makna seperti apa yang kita bisa temukan dalam setiap aspek kehidupan serta aktivitas hidup kita?
Pernahkah Anda bertanya, apa makna hidup ini?
Apakah keuntungan dalam berjerih lelah dibawah matahari?
Jika segala sesuatu hanya kehidupan duniawi ini saja— dan jika tidak ada Tuhan, tidak ada kehidupan setelah kematian, dan tidak ada penghakiman akhir maka,
Mengapa kita mengejar ambisi dunia?
Mengapa kita mengatur waktu kita dengan baik?
Mengapa kita berpolitik dan menegakan keadilan?
Mengapa kita beragama?
Mengapa kita bekerja keras untuk mendapatkan uang?
Untuk apa kita menjadi bijaksana?
Untuk apa kita menjadi tua?
Apa ujung dari kematian?
bahkan untuk apa kita mendengarkan khotbah?
Jika Raja salomo menunjukkan masalahnya melalui Kitab Pengkotbah, lantas bagaimana kita menemukan solusinya? makna seperti apa yang kita bisa temukan dalam setiap aspek kehidupan serta aktivitas hidup kita?
Di Dalam menghadapi ketidakpastian dan kekalutan dunia di tahun baru ini, Kita akan mempelajari kitab Galatia. Dalam khotbah berseri ini, kita akan melihat penjelasan Rasul Paulus yang jelas dan mendalam tentang Kabar Baik Anugerah. Kita akan melihat bagaimana Injil Kasih Karunia berkuasa mengubah sudut pandang kita serta setiap aspek kehidupan kita. Kasih Karunia yang kita bisa temukan di dalam Injil itu begitu unik, kuat tetapi juga sangat lembut menyentuh hati, sehingga membebaskan kita yang percaya untuk hidup dengan keyakinan serta ketenangan di tengah ketidakpastian, suatu kemantapan di tengah kekacauan, suatu kesatuan di tengah ketegangan yang memisahkan dan sukacita yang mendalam di tengah penderitaan.
The Book Of Galatians - Standing upon The Gospel of Grace!
Semestinya kita hidup Bersama-Nya di Firdaus Hingga Kejatuhan manusia dalam dosa
Sejak awal Tuhan senantiasa menyelamatkan Melindungi & Membebaskan
Allah berinkarnasi menjadi manusia, Menanggung hutang dosa, gantikan kita
Dia sang Kebenaran rela dihukum sehingga kita yang pantas dihukum dapat dibenarkan
Dia yang Kudus menjadi dosa, sehingga kita yang pendosa dikuduskan
Dia yang berkuasa rela menjadi tak berdaya supaya kita yang lemah dikuatkan
Dia yang terMulia rela di hina supaya kita yang hina menjadi berharga
Inilah paradoks injil.
Salah satu keunikan kisah natal di Injil Lukas ialah ungkapan sukacita yang ekspresinya sangat beragam seperti pujian, nubuat, sampai teriakan gembira. Dan ekspresi itu terlihat jelas melalui kehadiran para tokoh seperti Maria, Elisabet, Zakharia, dan para gembala. Mungkin karena ini, natal akhirnya menjadi identik dengan kegirangan sukacita. Tetapi dibalik kegirangan sukacita itu, terdapat problematika kehidupan yang memperlihatkan kesusahan, ketakutan, bahkan keadaan yang seolah-olah tanpa harapan.
Namun sangat disayangkan, dimasa kini kegirangan sukacita itu seringkali hanya berfokus pada hal-hal yang sifatnya eksternal bahkan material. Adakalanya juga, sukacita itu juga dipisahkan dari kehidupan tanpa kesusahan, ketakutan dan sebagainya. Kekeliruan pemahaman ini akhirnya membuat umat kehilangan esensi dari natal itu sendiri yaitu kelahiran Juruselamat yang sudah dinyatakan dalam Perjanjian Lama. (Kejadian 3:15; Yesaya 8:23-9:6).
Melalui sermon series ini, kita diajak merenungkan kembali dan menemukan makna dari ungkapan sukacita oleh tokoh-tokoh di dalam Injil Lukas serta memahami tujuan dari kedatangan Kristus ke dalam dunia dan implikasinya terhadap kehidupan serta perjalanan iman umat percaya.
Seperti apakah keseharian hidup orang percaya di dalam Kristus?
Bangun pagi untuk beraktivitas
bekerja untuk penghidupan
berelasi dalam keluarga dan pertemanan
berekreasi ketika penat
berdoa untuk mencari berkat dan perlindungan
lalu apa perbedaannya dengan siklus kehidupan orang di luar Kristus?
Bukankah hidup orang percaya adalah Hidup yang berpusat pada Injil dan Injil tersebut akan mengubahkan seluruh aspek kehidupan.
Banyak orang kristen masih beranggapan bahwa Injil adalah konsep abstrak yang terpisah dari kenyataan hidup bahkan menganggap Injil hanya sekedar aksesoris dan bukan fondasi yang mengubahkan hidup. Sehingga di tengah pergumulan dan rumitnya kehidupan, muncul kebingungan dan kekhawatiran dalam kehidupan orang Kristen.
Lalu bagaimana agar Injil yang mengubahkan hidup itu bisa meresap dalam keseharian?
Bagaimana seharusnya kehidupan orang percaya secara pribadi dan haruskah kita ada di dalam komunitas untuk menjalani INJIL dalam kehidupan?
Seringkali kita hanya melihat kitab Amsal sebagai pedoman hidup atau kitab hikmat, untuk mengajari bagaimana kita dapat menjadi bijak, berhasil, serta memiliki moral kehidupan Kristen yang baik.
.
Itu tidak salah, namun Kitab Amsal sebenarnya hanyalah satu buku dalam kumpulan buku yang jauh lebih besar—yaitu: Alkitab—yang inti semua bagian dan narasinya menyajikan, sebuah cerita tunggal yang koheren.
Di mana, esensinya adalah bahwa umat manusia telah merusak ciptaan Allah yang Sempurna melalui dosa dan membutuhkan keselamatan serta penebusan! Keselamatan ini telah diselesaikan dan hanya dapat ditemukan di dalam Karya Penebusan Yesus Kristus.
.
Lantas, bagaimana melihat Kitab Amsal melalui kacamata Injil Penebusan Yesus Kristus? Apa yang menjadi perbedaannya? Bagaimana kita hidup dalam Hikmat Injil di masa pandemi yang bisa membuat kita bingung! Menghadapi perubahan sosial, budaya dan perkembangan tekonologi yang begitu cepat serta menghadapi musim hidup yang berubah-ubah, Apakah kita hanya terhanyut begitu saja dan berkompromi? Apakah kita hidup dengan Hikmat Dunia ataukah kita dituntun oleh keyakinan Hikmat Injil?
.
Temukan Jawabannya bersama melalui Kotbah berseri yang baru yang akan dimulai Minggu Depan "Hikmat Amsal Melalui Lensa Injil"
Melalui khotbah berseri ini, kita akan melihat rangkaian peristiwa menjelang penyaliban, saat penyaliban serta setelah peristiwa penyaliban Yesus Kristus; Terutama kita akan melihat bagaimana melalui peristiwa-peristiwa ini, Tuhan sedang melangsungkan karya penebusannya atas umat-Nya yang ada di dalam dosa. Kisah-kisah penangkapan, pengadilan dan penyaliban Yesus diceritakan sedemikian rupa sehingga kita melihat bahwa sebenarnya Kristus menggantikan kita yang seharusnya diadili. Biarlah melalui rangkaian kotbah ini kita dapat dimampukan untuk melihat cerita kita dalam cerita-cerita ini, dan kita akan belajar apa esensi salib? Mengapa Yesus Kristus harus datang ke dunia dan harus melakukan apa yang Dia lakukan?
Banyak dari kita yang pernah mendengar cerita mengenai mukjizat Yesus. Seperti Mukjizat di Kana air menjadi anggur. Mukjizat kesembuhan atas putra pegawai Istana, Yesus menyembuhkan orang lumpuh di kolam Bethesda pada hari Sabat. Mukjizat 5 roti dan 2 ikan di mana Yesus memberi makan 5000 orang Dan mukjizat yang lain.
Tetapi tahukah Anda? Ada makna Injil yang ingin disampaikan di balik setiap keajaiban yang Yesus lakukan untuk membantu kita memahami siapakah Pribadi Yesus Kristus yang sebenarnya.
Kita akan memulai kotbah berseri yang baru dan sekaligus penerbitan buku "BEYOND THE MIRACLES" yang ditulis oleh Lead Pastor Gibeon Church, Rev. Michael Chrisdion.
Amsal 18:10 – “Nama Tuhan adalah Menara yang kuat, ke sanalah orang benar berlari dan ia menjadi selamat.
Daniel 11:32b – “Umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak.”
Di dalam menghadapi tahun yang baru, ada begitu banyak ketidakpastian dan kecemasan akan masa depan mengingat pandemic belum benar-benar berakhir dan keadaan ekonomi juga tidak terlalu baik. Tetapi biarlah melalui kotbah berseri ini, saudara dapat memiliki pengenalan yang semakin mendalam tentang sifat-sifat Allah khususnya sifat perjanjian-Nya sebagaimana diungkapkan melalui Nama-nama-Nya yang akhirnya mendewasakan jemaat kepada kekaguman, penyembahan dan kepercayaan kepada Tuhan serta menghidupi Misi-Nya di dalam menyongsong tahun 2022.