Seorang Teolog yang bernama DA Carson pernah membahas beberapa ironi atau skandal yang begitu mendalam mengenai salib:
- Sungguh suatu skandal bahwa seseorang yang diolok-olok sebagai raja sesungguhnya adalah Raja.
- Sungguh suatu skandal bahwa seseorang yang terlihat sangat tidak berdaya itu sebenarnya sangat berkuasa.
- Sungguh suatu skandal bahwa seseorang yang tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri justru menyelamatkan umatnya di atas salib.
- Sungguh suatu skandal bahwa seseorang yang dihukum mati itu sesungguhnya adalah sang pemberi kehidupan.
- Sungguh merupakan suatu skandal terbesar bahwa murka dan belas kasihan Tuhan bertemu di atas salib.
Bagaimana Implikasi kebenaran Injil ini atas hidup kita sehari-hari? Join our new Sermon series! "The Scandal of the Cross - Holy Week Sermon Series" artinya bahwa Selama "Holy Week" yaitu: Palm Sunday (28 Maret) - Jumat Agung (2 April) - Minggu kebangkitan (4 April), kita akan membahas skandal-skandal dan ironi tersebut diatas dalam beberapa kotbah.
Daud memulai mazmur 23 yang terkenal ini dengan menyanyikan Tuhan sebagai Gembalanya. Gembala adalah seorang yang merawat, memimpin, dan membimbing kawanan
domba. Pada masa itu, gambaran ini akan sangat kontekstual dan
jauh lebih relevan, karena di antara mereka banyak gembala dan masyarakat pada waktu itu tahu bagaimana susahnya merawat domba-domba.
Daud menekankan bahwa saat dia memandang Tuhan sebagai
Gembalanya, maka dia tidak kekurangan sesuatu apapun. Dia merasakan kepuasan dan ketenangan karena Daud mengetahui siapa Gembalanya. Ini bukan berarti tidak ada yang kurang dengan hidup Daud tetapi saat dia melihat hidup dari perspektif yang benar, maka dalam keadaan apapun dia bisa merasakan kepuasan dan ketenangan seakan tidak kekurangan sesuatu apapun juga.
.
Bagaimana ini bisa terjadi? Mari kita lihat bagaimana kitapun juga bisa mengalami itu di dalam menyongsong tahun 2021 dengan lensa perspektif yang "Biblical" dan Gospel Centered saat kita melihat hidup ini dari perspektif bahwa Tuhan adalah Gembala agung kita.
Adven diambil dari kata Latin Adventus yang artinya adalah Kedatangan. Di tengah kebisingan dunia yang penuh dengan kejahatan, , kekuatiran, ketakutan dan kabar buruk "Datanglah" suatu kabar baik yang membawa pengharapan bagi manusia berdosa.
Melalui Advent, kita diingatkan kembali atas Kedatangan Juruselamat Dunia yang menyelamatkan kita umat yang berdosa . Karena Tuhan berinkarnasi untuk datang ke dunia maka kita ditebus, kita diadopsi sebagai anak-anak Allah, dan menjadi ahli waris kerajaan Allah.
Exodus Gibeon Sermon Series bagian 2
Dari kegelapan kepada terang – ini adalah kisah yang kita semua alami sebagai Umat Tuhan. Dia membawa kita keluar supaya bisa membawa kita masuk. Dari kelahiran Israel sampai Gereja-Nya masa kini, Tuhan membebaskan dan senantiasa berdiam dengan umat-nya.
Kisah Israel adalah kisah kita hari ini; kita adalah umat Allah. Dia membawa kita keluar untuk membawa kita masuk. Lewat kehidupan dan kematian Yesus Kristus, Dia menebus kita. Sama seperti orang Israel, kita adalah bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah, dipanggil dari kegelapan dan kepada terang-Nya. Dan sama seperti orang Israel, kita menantikan Tanah Perjanjian, di tengah kesulitan, di tengah kehancuran. Namun, Allah bersama kita. Dengan antisipasi kita menantikan hari
di mana Dia akan tinggal bersama umat-Nya, di langit dan bumi yang baru, yang sempurna, selamanya
Kitab Kisah Para Rasul menceritakan tentang bagaimana terbentuknya dan bertumbuhnya gereja mula-mula oleh kuasa Roh Kudus pada hari pentakosta, meskipun mereka semua harus mengalami tekanan dan konflik. Mereka tetap bertekun di dalam pengajaran rasul-rasul. Mereka selalu berkumpul Bersama di dalam persekutuan, untuk memecahkan roti dan berdoa. Mereka dimampukan untuk menghidupi Injil & membertikan Kabar Baik Injil Kristus.
Bagaiman dengan Kita Gereja Modern? Apakah kita sudah kehilangan Esensi Gereja? Apakah kita masih mengemban misi, esensi, dan dampak dari gereja yang mula-mula yg dibentuk oleh Kristus sendiri?
Hidup kita semua berubah dalam beberapa minggu ini karena dampak dari pandemik COVID-19. Ada begitu banyak kegusaran dan keresahan yang kita alami dalam menghadapi perubahan-perubahan tersebut.
Bagaimana sikap kita sebagai murid Yesus Kristus dalam menghadapi ini semua?
Bagaimana kita tetap berakar dan dimampukan untuk menjadi pengikut Kristus di dalam masa-masa ini?
Bagaimana Aplikasi Injil nya?
Temukan jawabannya pada kotbah berseri yang baru dengan judul FOLLOWING JESUS bersama dengan lead pastor kami Rev. Michael Chrisdion di website http://www.gibeon.church pk 8.00 – 10.30 – 16.30 dan Gibeon Instagram Live
Dan anda juga dapat mengikuti ibadah kami pkl 19.00 yang disiarkan LIVE oleh LIFE channel melalui MNC Vision Channel 91, MNA Play channel 70, dan VISION APP
Dari kegelapan menuju terang, inilah kisah kita sebagai umat Tuhan. Ia menggiring kita keluar dari perbudakan supaya kita dapat masuk ke tanah perjanjian-Nya. Dari lahirnya umat Israel hingga gerejaNya kini, Tuhan membebaskan dan tinggal bersama umatNya. Kisah ini dimulai ribuan tahun yg lalu, diawali dengan janji Allah kepada Abraham bahwa Tuhan akan membuat keturunan Abraham sebanyak bintang di langit, umat-Nya yang besar dan suatu hari nanti akan tinggal di tanah perjanjian.
Lebih dari 400 tahun lamanya keturunan Abraham belum melihat janji Allah digenapi. Malah, umat Israel hidup seperti orang asing di tanah Mesir. Melihat pertumbuhan bangsa Israel, orang Mesir menanggapinya dengan semakin menindas umat pilihan Tuhan dan Firaun membuat titah yang sangat kejam. Setiap anak laki-laki Ibrani akan dibuang ke sungai. Namun Tuhan mempunyai rencana di dalam hidup seorang bayi dari sepasang suami Istri dari suku Lewi. Ia dinamai Musa karena ia diambil dari sungai oleh Putri Firaun.
Semakin dewasa umur Musa dan mengamati penderitaan umatnya, tumbuhlah amarah Musa di dalam hatinya. Tuhan berbicara kepada Musa melalui semak duri yang berapi bahwa ia akan diutus kepada Firaun untuk membebaskan bangsa Israel.
Musa ditemani oleh kakaknya Harun untuk menghadapi Firaun dan melakukan tanda dan mujizat. Tetapi Firaun tetap menghiraukan perkataan mereka. Lalu Tuhan mengirim tulah ke dalam Mesir, namun hati Firaun tetap keras seperti batu. Untuk mempersiapkan tulah ke sepuluh dan yang terakhir, umat Israel melumuri pintu rumah mereka dengan darah domba yang tak bercacat. Malam itu juga, malaikat maut melewati seluruh kerajaan Mesir dan membunuh anak sulung orang-orang Mesir termasuk istana Firaun yang tidak berlumuran darah.
Penuh dengan duka, Firaun menyuruh umat Israel untuk keluar dari Mesir. Namun duka Firaun menjadi amarah dan ia memutuskan untuk memburu umat Israel. Saat umat Israel tiba di Laut Merah, Musa mengangkat tongkatnya ke arah langit dan terbelahlah lautan itu. Umat Israel melewati tanah kering , namun tentara Mesir ditelan oleh laut.
Dari kegelapan hingga terang, inilah kisah kita sebagai umat Tuhan. Dia menggiring kita keluar dari perbudakan supaya Ia dapat membawa kita kepada Janji-Nya. Dari lahirnya bangsa Israel hingga gerejanNya di masa kini, Tuhan membebaskan dan hidup bersama umatNya. Ia membebaskan kita dari tawanan dosa kita, Mesir kita, dan menarik kita kedalam hadiratNya kepada suatu hubungan denganNya.
Bulan Desember ini kita sudah mulai masuk ke dalam perayaan Natal yang adalah hari kelahiran Tuhan Yesus Kristus. Tetapi apa signifikansi hari kelahiran Kristus ini ? Karena kelahiran Kristus bukan hari kelahiran biasa, tetapi hari kelahiran yang luar biasa. Mengapa ? Karena hari kelahiran Kristus adalah hari di mana Allah yang Berdaulat dan Berkuasa rela merendahkan diri-Nya menjelma menjadi manusia. Dengan kata lain, hari kelahiran Kristus adalah hari Inkarnasi yang dahsyat sekaligus bersifat PARADOKSAL. Pada momen Natal ini, kita akan merenungkan arti dan esensi dari Inkarnasi yang akan dikontraskan dengan dunia yang berdosa. Apa esensi injilnya? Bagaimana aplikasi Injilnya di dalam kehidupan kita sehari-hari?
Efesus 2:8 berkata: Sebab karena Kasih Karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah
Waktu kita membaca ini, biasanya yang kita pikirkan bahwa kita diselamatkan hanya untuk kita masuk Sorga. Tetapi Anugerah atau Grace yang menyelamatkan ini bukan hanya memastikan kita untuk masuk Sorga tetapi juga memulihkan hidup kita semua, dari hidup yang Hopeless menjadi Hopeful, dari hidup yang terbelenggu dan tertuduh oleh dosa untuk menjadi hidup yang penuh dengan kemerdekaan. Hidup yang kosong dan hampa menjadi hidup yang Full penuh dengan tujuan dan makna. The Grace of God always Change, Anugerah Tuhan selalu Mengubah setiap aspek kehidupan kita
Mulai bulan November ini kita akan memulai kotbah berseri yang berjudul "Anugerah yang Mengubah" Kita akan melihat di Kitab Lukas ada 4 orang yang Yesus Jumpai dan bagaimana Anugerah Kristus melalui kedaulatan Tuhan dalam ke 4 peristiwa tersebut dan mengubah hidup setiap mereka serta orang-orang yang ada di sekeliling mereka.
Jadi Pray Share and Invite - Undang teman, kerabat atau kelaurga anda doakan mereka
dan pastikan anda sendiri juga tidak miss kebenaran Injil yang memerdekakan ini
supaya kita semua dapat mengalami Anugerah Tuhan yang mengubah
Bersamaan dengan launching buku yang ditulis oleh lead pastor kita Ps. Michael Chrisdion @mikegotee, kita juga masuk Kotbah berseri yang baru "Social Media is Not Real" ; Buku ini BUKAN menyuarakan untuk kita Anti Social Media tetapi bagaimana meletakkan media sosial dalam perspektif yang tepat pada tempatnya di dalam konteks kehendak Tuhan dan Injil Kristus. Yang pasti solusinya bukan tips and langkah praktis tetapi lebih kepada esensi identitas kita dan hubungan kita sebagai orang yang sudah di tebus di dalam Kristus.
Bagaimana aplikasi InjilNya dan apa kaitannya dengan hidup kita di dalam menggunakan media sosial?