A Son Request Wisdom
Ayat Bacaan:
1 Raja-Raja 3:5:15
Ringkasan Khotbah:
Firman Tuhan bercerita tentang Salomo yang meminta hikmat kepada Tuhan. Salomo menunjukkan kesadarannya bahwa ia tidak mampu untuk memerintah sebagai raja tanpa pertolongan Tuhan. Sama seperti Salomo, kita semua adalah manusia yang lemah dan terbatas dalam menghidupi panggilan Tuhan.
Hikmat Salomo tidak mengacu kepada kehebatan dirinya, melainkan kepada Allah yang dalam anugerah-Nya, memilih Salomo yang berdosa dan tidak layak. Maka hikmat itu bukan berbicara tentang apa, tetapi siapa. Hikmat itu adalah Kristus Yesus, Sang Hikmat sejati.
Salib Kristus adalah pernyataan hikmat Allah yang terbesar. Karena hanya melalui salib permasalahan terbesar manusia yaitu dosa telah diselesaikan. Tidak ada seorang pun yang mampu dalam ‘hikmatnya’ menyelesaikan permasalahan ini.
Di kayu salib, Yesus menang atas maut melalui sebuah kekalahan. Ia menunjukkan kuasa-Nya dengan terlihat lemah, dan Ia menunjukkan kekayaan-Nya dengan mengosongkan diri-Nya.
Pertanyaan Diskusi:
1. Apa yang kamu pikirkan tentang hikmat? Tips Respons (Ambillah waktu untuk mengajak anda remaja anda merenungkan bahwa hikmat itu bukan tentang apa tetapi siapa yaitu pribadi Kristus).
2. Apakah kamu rela jika kamu harus dipandang bodoh oleh dunia untuk mengabarkan Injil? Tips Respons (Ajak anak remaja anda untuk melihat bahwa kehidupan kekristenan tidak berbicara tentang apa yang kita perbuat, tapi tentang apa yang Kristus perbuat di atas kayu salib).
3. Pada saat menghadapi masalah, apakah kita terlebih dulu mencari Tuhan, atau kita cenderung berusaha mencari solusinya? Tips Respons (Tuntun anak remaja anda untuk mempercayakan hidupnya kepada Kristus, dan dorong anak anda untuk melihat penyertaan dan kekuatan yang Kristus nyatakan melalui karya salib-Nya di dalam diri anak).
Christ Connection:
Dunia mengajarkan untuk kita menunjukkan apa yang menjadi kekuatan kita. Sebaliknya, Injil mengambil jalan berbeda dari dunia. Injil bercerita tentang salib Kristus yang merupakan kebodohan di mata dunia (1Kor. 1:18-24). Yesus, Sang Hikmat sejati, dihina dan dilecehkan, agar kita memiliki keteguhan dalam identitas sehingga tidak mudah tertipu oleh kebohongan dunia ini.