A Place For God's Presence

A Place for God’s Presence

Ayat Bacaan

Keluaran 36:2-7; 39:42-43; 40:34-35

Ringkasan Khotbah

Sepanjang kitab Keluaran, Allah menunjukkan kerinduan-Nya untuk berelasi dengan umat-Nya, bangsa Israel. Allah menunjukkan kerinduan-Nya dengan mengeluarkan mereka dari Mesir dan menyertai perjalanan mereka dengan begitu banyak mukjizat. Bukti kasih-Nya juga dinyatakan saat Allah menyatakan kemuliaan-Nya di atas Gunung Sinai saat memberikan 10 hukum Taurat kepada Musa.

Ironisnya, di saat itu, bangsa Israel membuat patung lembu emas di bawah gunung. Mereka langsung melanggar hukum pertama dari kesepuluh hukum. Mereka terang-terangan berselingkuh di depan Allah.

Akan tetapi, Allah memberikan anugerah pengampunan kepada mereka. Bangsa Israel bukan hanya tidak dimusnahkan, tetapi mereka juga diberikan kesempatan untuk mengambil bagian dalam pembangunan Kemah Suci. Allah memerintahkan pembangunan Kemah Suci supaya Ia dapat tinggal di tengah-tengah umat-Nya. Ini menunjukkan bahwa: 1) Allah tetap setia walaupun umat-Nya tidak setia, dan 2) Allah melibatkan umat-Nya dalam pekerjaan-Nya (bukan sebaliknya).

Setelah menerima anugerah ini, hati bangsa Israel diubahkan. Mereka merespons ajakan Allah dengan sukacita dan sepenuh hati dengan mempersembahkan perhiasan dan barang berharga mereka dengan jumlah yang sangat banyak demi pembangunan Kemah Suci. Bahkan, Musa sampai harus meminta mereka untuk berhenti karena bangsa tersebut terus memberi. Ini menunjukkan bahwa perubahan hati dimulai dari pengalaman anugerah Allah.

Pembangunan Kemah Suci pun selesai dan Allah akhirnya tinggal kembali di tengah-tengah umat-Nya. Ini merupakan peristiwa bersejarah karena terakhir kali Allah tinggal dengan umat-Nya adalah di Taman Eden. Allah mungkin tinggal di tengah-tengah umat-Nya karena Kemah Suci merupakan tempat di mana penebusan dosa dilakukan, yaitu dengan mengorbankan binatang tak bercacat untuk menebus dosa umat Allah. Ini semua menunjuk kepada Kristus.

Pertanyaan Diskusi

1. Apakah anggota keluarga sudah sungguh-sungguh menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadiku? tips respons (Ambilah waktu pribadi untuk merenungkan apakah Yesus Kristus sudah sungguh-sungguh diterima sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi)

2. Apakah anggota keluarga sudah merespons kerinduan Tuhan untuk hadir di dalam hidup mereka dengan bersekutu dengan-Nya secara intim? Kalau belum, apa kendalanya? tips respons (Kalau Yesus Kristus sudah diterima sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi, apakah hati kita masih terasa kering seolah-olah jauh dari Tuhan? Apakah kita masih malas-malasan dengan Tuhan? Atau mungkin ada hal lain yang lebih penting daripada menghabiskan waktu dengan-Nya? Apakah "Kabar Baik" (betapa besarnya kasih Allah) yang menyelamatkan kita dari "Kabar Buruk" sudah benar-benar kita pahami?)

3. Apakah anggota keluarga sudah membagikan kehadiran Allah di tengah-tengah komunitas mereka melalui perkataan dan tingkah lakuku? tips respons (Ambilah waktu untuk merenungkan apabila Kristus sudah benar-benar kita sudah memiliki kerinduan untuk bersekutu dengan Kristus secara pribadi. Diskusikan cara-cara praktis untuk menghadirkan Kristus di komunitas kita--keluarga, sekolah, tempat bekerja, gereja, dst.)

Christ Connection

Seperti bangsa Israel yang berselingkuh, demikian juga orang-orang percaya seringkali berselingkuh dengan Allah yang rindu untuk bersekutu secara intim dengan mereka. Walaupun mereka sudah menerima Roh Kudus, kehidupan mereka tidak mencerminkan kerinduan untuk bersekutu dengan Allah--bahkan, kadang-kadang justru melawan dan menolak Allah. Akan tetapi, Allah beranugerah dengan tidak membinasakan mereka. Justru, Allah melalui Kristus memberikan pengampunan dan kesempatan untuk kembali bersekutu dengan-Nya. Karena itu, seharusnya orang percaya yang sudah mengalami anugerah Allah tersebut mengalami perubahan di dalam hati. Anugerah tersebut seharusnya menghasilkan perubahan yang membuat orang percaya rindu untuk bersekutu dengan Allah yang hadir di dalam hidupnya secara intim setiap hari. Orang percaya juga dipanggil untuk membagikan kehadiran Allah di tengah-tengah komunitas mereka. Ini dapat dilakukan jika orang percaya sudah sungguh-sungguh meresapi Kabar Baik, yaitu karya Kristus yang menyelamatkan dari keterpisahan kekal dengan Allah.