God Rejects A King
Ayat Bacaan:
1 Samuel 8:4-6, 19-20; 13:8-10, 13-14; 15:10-11
Ringkasan Khotbah:
Firman Tuhan bercerita tentang Raja Saul dan bangsa Israel yang tidak taat kepada Allah. Raja Saul adalah raja yang dipilih Allah, tetapi dia memilih untuk tidak menaati Allah. Keputusannya untuk mengambil alih tugas nabi Samuel menegaskan dia enggan menaati Allah.
Bangsa Israel pun melakukan hal yang sama. Mereka tidak lagi menaati Allah. Mereka justru memilih untuk dipimpin oleh manusia, daripada Alllah sendiri (8:19). Ada 2 kesalahan bangsa Israel yaitu: (1) mereka lebih tertarik mengikuti gaya hidup bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Seringkali kita tertarik pada cara-cara dunia yang lebih popular, ketimbang kebenaran firman Tuhan.
(2) Mereka lebih suka mencari jalan sendiri daripada hidup dalam pimpinan Allah. Allah ingin kita hidup dalam jalan Firman-Nya. Hindari jalan yang hanya memuaskan ego pribadi dan hanya untuk kepuasan sesaat. Kehidupan yang dijalani tanpa firman Tuhan justru jalan yang menghancurkan. Hindari jalan yang terlihat mudah dan menguntungkan tetapi menggunakan cara yang tidak benar.
Pertanyaan Diskusi:
1. Apakah kita lebih menyukai gaya hidup dan pemikiran dunia daripada kebenaran firman?? Tips Respons (Ambillah waktu untuk merenungkan dalam hal apa kita lebih tertarik pada pemikiran dunia ketimbang kebenaran Allah?)
2. Apakah kita cenderung melakukan hal-hal yang memiliki nilai dunia ketimbang kebenaran firman Tuhan? Tips Respons (Kecenderungan kita menyukai hal-hal dunia karena kita seringkali menganggap sepele karya Tuhan Yesus bagi kita. Karya Kristus menggantikan kecintaan kita pada hal-hal dunia dengan kecintaan kita akan kebenaran firman Tuhan)
Christ Connection:
Karena dosa, kita yang adalah manusia ini cenderung ingin menjadi Allah, tetapi Yesus Kristus justru mengerjakan sebaliknya. Ia Allah sejati rela menambah natur manusia. Tuhan Yesus Kristus adalah Raja yang tidak pernah berbuat salah, yang selalu berkenan kepada Allah Bapa (Matius 3:17). Yesus menanggung jalan hidup kita yang salah, dan Ia memberikan kebenaran kekal dalam hidup kita, umat kepunyaan-Nya. Agar kebenaran Tuhan dan nilai-nilai firman menjadi kesukaan kita.