God Rescues His Ark
(Allah Menyelamatkan Tabut-Nya)
Ayat Bacaan:
1 Samuel 4:2-11; 6:19-21
Ringkasan Khotbah:
Firman Tuhan bercerita tentang tabut Allah yang dirampas oleh bangsa Filistin. Tabut Allah menjadi simbol kehadiran Allah. Apabila tabut itu ada di tengah-tengah umat-Nya yaitu Israel, maka Israel akan mendapatkan penyertaan dan berkat Allah. Namun, bukan tabutnya yang menjadi sumber kekuatan, tetapi Allah sendirilah.
Bangsa Israel hanya fokus pada tabut, bukan kepada Allah. Begitu pun dengan kita, kita lebih mencintai berkat Tuhan, lebih dari pada mencintai pribadi-Nya. Kita jauh lebih sering fokus kepada apa yang Tuhan bisa lakukan untuk kita lebih dari siapa Tuhan itu bagi kita.
Tim Keller mengatakan, “Religious people find God USEFUL. Christians find God BEAUTIFUL”. Mengikut Yesus berbicara mengenai pendampingan-Nya sepanjang hidup kita, di mana semakin hari kita dapat melihat keindahan-Nya.
Tabut Allah dicuri oleh orang Filistin. Akibatnya mereka mengalami celaka. Hal ini disebabkan tabut Allah menuntut kekudusan. Apabila manusia berdosa dengan sembarang memegang tabut Allah yang kudus, mereka mengalami celaka. Kekudusan Allah menunjukkan bahwa di luar Kristus kita tidak berpengharapan karena dosa telah memisahkan kita dari Allah.
Pertanyaan Diskusi:
1. Hal apa yang seringkali membuat kita berkompromi dengan kebenaran? Tips Respons (Ambillah waktu untuk merenungkan bagaimana apa kita pernah menyepelekan kebenaran Allah?)
2. Jika kita mengikut Kristus tetapi belum menerima berkat yang kita harapkan, apakah kita tetap mau mengikut-Nya? Tips Respons (Berkat Allah bukanlah tentang kekayaan, kenyamanan, popularitas, prestasi, tetapi berkat Allah sesungguhnya adalah Yesus Kristus itu sendiri. Dialah sumber kepuasan kita)
Christ Connection:
Kita adalah orang berdosa. Akibatnya, relasi kita dengan Tuhan hanya bersifat transaksional. Kita tidak melihat Tuhan itu indah, tetapi sekadar berguna. Namun, karya Kristus memperbaharui kita. Kita menerima identitas baru yaitu orang-orang yang dipulihkan kepada relasi yang indah dengan-Nya. Roh Kudus senantiasa menuntun kita agar kita dapat melihat keindahan Kristus melampaui segala cinta kita kepada hal duniawi.