The church is sent trust God
Ayat bacaan
Kisah Para Rasul 12 : 1 - 17
Ringkasan Khotbah
Bayangkan ketakutan yang dirasakan ketakutan para jemaat mula-mula. Yakobus, salah satu pemimpin mereka yang paling menonjol, telah dieksekusi, dan yang lainnya, Petrus, berada di penjara sedang menunggu nasib yang sama. Tanpa kekuatan politik, mereka menyerahkan diri mereka ke dalam rahmat dan kuasa Allah. Seperti bangsa Israel di Laut Merah, satu-satunya harapan mereka adalah agar Tuhan memberikan jalan yang dimana tidak ada jalan bagi mereka. Gereja di Yerusalem menunjukkan kepada kita bagaimana menanggapi krisis—dengan berpaling kepada Allah yang berkuasa. Ketika hidup kita diluar kendali kita, Tuhan tetap memegang kendali. Tuhan tidak dapat dibatasi manusia, pemerintah, atau bahkan hukum alam. Meskipun terkadang kita tampaknya tidak dapat melakukan apa-apa, Tuhan dapat melakukan apa saja. Doa yang sungguh-sungguh adalah suatu tindakan yang menunjukkan bahwa kita benar-benar percaya pada Tuhan.
Kita semua akan menghadapi situasi di mana kepercayaan kita kepada Tuhan akan diuji. Itulah yang terjadi pada gereja mula-mula dalam Kisah Para Rasul 12. Injil selalu mengingatkan kepada kita bahwa kitab isa percaya kepada Tuhan, bahkan ketika situasi kita membuat kita mempertanyakan kasih dan kuasa-Nya. Kita dapat menunjukkan kepercayaan itu melalui doa. Kita dapat berdoa ketika kita membaca Alkitab kita, ketika kita mandi, disaat kita sedang bersiap-siap, atau saat kita berkendara di jalan. Kita dapat berdoa kapan saja dan di mana saja. Kita bisa pergi ke Tuhan dengan segalanya, karena tidak ada masalah yang terlalu kecil untuk pemeliharaan-Nya atau terlalu besar untuk kuasa-Nya.
Pertanyaan Diskusi
Gospel Connection
Karena injil kita tahu bahwa rencanaNya dalam hidup kita baik. Sehingga dalam derita atau tantangan, kita tidak tenggelam dalam ketakutan, namun ditopang dengan anugerahNya sehingga dapat tetap percaya akan pemeliharaanNya dan motivasi terbesar kita berdoa bukanlah mendapatkan apa yang menjadi keinginan kita melainkan semakin mengenal isi hati Allah, yaiyu apa yang Ia inginkan dalam hidup kita. Kita tidak usah takut lagi dan ragu lagi akan penyertaanNya, dan tidak perlu lagi takut akan masa depan kita nanti, karena Tuhan sudah memegang setiap hidup kita dan biarlah kita hanya menaruh kepercayaan kita hanya kepada Tuhan saja.