Pengharapan di Tengah Kekecewaan

 EXODUS WEEK 9 :  PENGHARAPAN DI TENGAH KEKECEWAAN

 

Pembacaan : Keluaran 5: 1 - 24

1Kemudian Musa dan Harun pergi menghadap Firaun, lalu berkata kepadanya: “Beginilah firman Tuhan, Allah Israel: Biarkanlah umat-Ku pergi untuk mengadakan perayaan bagi-Ku di padang gurun.” 2Tetapi Firaun berkata: “Siapakah Tuhan itu yang harus kudengarkan firman-Nya untuk membiarkan orang Israel pergi? Tidak kenal aku Tuhan itu dan tidak juga aku akan membiarkan orang Israel pergi.” 3Lalu kata mereka: “Allah orang Ibrani telah menemui kami; izinkanlah kiranya kami pergi ke padang gurun tiga hari perjalanan jauhnya, untuk mempersembahkan korban kepada Tuhan, Allah kami, supaya jangan nanti mendatangkan kepada kami penyakit sampar atau pedang.” 4Tetapi raja Mesir berkata kepada mereka: “Musa dan Harun, mengapakah kamu bawa-bawa bangsa ini melalaikan pekerjaannya? Pergilah melakukan pekerjaanmu!” 5Lagi kata Firaun: “Lihat, sekarang telah terlalu banyak bangsamu di negeri ini, masakan kamu hendak menghentikan mereka dari kerja paksanya!” 6Pada hari itu juga Firaun memerintahkan kepada pengerah-pengerah bangsa itu dan kepada mandur-mandur mereka sendiri: 7“Tidak boleh lagi kamu memberikan jerami kepada bangsa itu untuk membuat batu bata, seperti sampai sekarang; biarlah mereka sendiri yang pergi mengumpulkan jerami, 8tetapi jumlah batu bata, yang harus dibuat mereka sampai sekarang, bebankanlah itu juga kepada mereka dan jangan menguranginya, karena mereka pemalas. Itulah sebabnya mereka berteriak-teriak: Izinkanlah kami pergi mempersembahkan korban kepada Allah kami.

Setelah Musa dapat meyakinkan bangsa Israel bahwa Allah mengindahkan kesengsaraan mereka sehingga mereka berlutut dan menyembah Tuhan maka dengan percaya diri Musa menghadap Firaun minta ijin agar bangsa Israel bisa pergi untuk mempersembahkan korban kepada Tuhan. Tetapi ternyata Firaun menolak permintaan Musa dan Harun  dan malah tidak suka dan terganggu dengan Musa dan Harun dan orang-orang Israel sehingga ia semakin keras dan kejam terhadap bangsa Israel. Dan apa yang terjadi kemudian adalah orang-orang Israel mengutuki Musa dan Harun (Ay.20-21) padahal sebelumnya bangsa Israel percaya bahkan mereka sujud menyembah Tuhan tetapi kemudian mereka mengutuki Musa dan Harun bahkan berusaha untuk berdamai dengan Firaun supaya mereka tetap menjadi budak dan tidak diperlakukan sekejam sekarang. Disini kita melihat bahwa bangsa Israel termakan tipuan Firaun dan cengkeraman Mesir. 

 

Peperangan Dua Raja Yaitu Tuhan Dan Firaun

Yang bisa kita observasikan dari cerita ini adalah ada peperangan antara dua raja yang sangat berbeda kekuasaannya. Bukan berarti mereka seimbang sebab Tuhan tentu lebih besar dari Firaun tetapi kita melihat ada dua kekuasaan yang sedang berperang atau berlawanan dan dua-duanya ingin Israel melayani mereka. Siapakah Mesir dan Firaun itu dan symbol apakah mereka itu?

1Kemudian Musa dan Harun pergi menghadap Firaun, lalu berkata kepadanya: “Beginilah firman Tuhan, Allah Israel: Biarkanlah umat-Ku pergi untuk mengadakan perayaan bagi-Ku di padang gurun.” 2Tetapi Firaun berkata: “Siapakah Tuhan itu yang harus kudengarkan firman-Nya untuk membiarkan orang Israel pergi? Tidak kenal aku Tuhan itu dan tidak juga

Mesir melambangkan dunia yang berdosa dan Firaun melambangkan iblis. Dan yang dilakukan oleh Firaun adalah dengan kebohongannya sehingga mengubah penyembahan bangsa Israel akhirnya mengutuki Musa dan Harun dan malah berpikir lebih baik jadi budaknya Firaun di Mesir. Firaun adalah melambangkan iblis yaitu bapaknya pembohong. Dan Mesir ini menggambarkan kenikmatan dunia, kefanaan dunia dan materialisme yang memikat. Sebagai contoh yaitu kalau kita berbicara tentang hidup buat Tuhan maka kita sering mendengar perkataan  bahwa kalau menjadi orang kristen itu jangan fanatik karena bisa menjadi orang yang aneh karena menjadi banyak batasan dan larangannya serta harus taat, harus rohani dll. Ini adalah kebohongan Mesir atau Firaun dan pola pikir dunia. 

 

Perbandingan “Pekerjaan (work) “ Dalam Konteks Firaun Dan Tuhan.

9Pekerjaan (WORK = MELAYANI SEBAGAI BUDAK) orang-orang ini harus diperberat, sehingga mereka terikat kepada pekerjaannya dan jangan mempedulikan perkataan dusta.”

Keluaran 4:23
23 sebab itu Aku berfirman kepadamu: Biarkanlah anak-Ku itu pergi, supaya ia beribadah(WORK = MENYEMBAH) kepada-Ku; tetapi jika engkau menolak membiarkannya pergi, maka Aku akan membunuh anakmu, anakmu yang sulung.”

 

Kata pekerjaan disini maka dalam konteks Firaun artinya melayani sebagai budak. Namun kata yang sama dalam konteks Tuhan maka kata pekerjaan (work) artinya beribadah atau menyembah. Dari sini dapat kita simpulkan bahwa dalam Tuhan hidup kita menjadi penyembahan. Dalam dosa hidup kita ada dibawah perbudakan. Mengapa ini perlu dibandingkan atau dikontraskan yaitu karena banyak kebingungan antara dua hal ini yaitu kalau dilihat sekilas atau dari jauh maka kedua-duanya tampak sama  malah hidup dalam dosa sepertinya lebih enak daripada hidup di dalam Tuhan. Namun sesungguhnya setiap orang yang berpikir bahwa mereka bisa melakukan apa saja tetapi akhirnya di dalam dosa hidup mereka berada dalam perbudakan.

 

Keluaran 5:3
3Lalu kata mereka: “Allah orang Ibrani telah menemui kami; izinkanlah kiranya kami pergi ke padang gurun tiga hari perjalanan jauhnya, untuk mempersembahkan korban kepada Tuhan, Allah kami,

 

Jadi menyembah Tuhan itu juga sama-sama ada  sesuatu yang dilakukan dan bukan tidak melakukan apa-apa tetapi ada persembahan, ada korban dan ada  tenaga yang dikeluarkan serta ada suatu ketaatan jadi sangat mirip yaitu dua-duanya sama-sama bekerja tetapi beda hasilnya yaitu yang satu penyembahan dan yang lain perbudakan. 

Bagaimana mendeteksi apakah ini penyembahan atau perbudakan sebab bisa saja kita di greja dan berpikir bahwa kita menyembah tetapi sebenarnya kita masih diperbudak oleh keagamawian. Dan kalau kita tidak mengerti esensinya maka waktu kita membaca Firman Tuhan maka seakan-akan itu adalah batasan dan larangan yang seakan-akan membelenggu kebebasan kita. Kita berpikir seakan-akan Tuhan itu jahat dan membatasi kita serta melarang-larang kita atau membatasi kebahagiaan kita padahal bukan begitu sama sekali dimana perbudakan dan penyembahan adalah hal yang begitu sangat berbeda.

 

Perbedaan Antara Perbudakan dan Penyembahan.

9Pekerjaan (WORK = MELAYANI SEBAGAI BUDAK) orang-orang ini harus DIPERBERAT, sehingga mereka TERIKAT KEPADA PEKERJAANNYA

Disini digambarkan bahwa perbudakan itu seperti orang yang membawa batu besar yang ada rantainya yang berat dan terikat. 

Keluaran 5:1
1Kemudian Musa dan Harun pergi menghadap Firaun, lalu berkata kepadanya: “Beginilah firman Tuhan, Allah Israel: Biarkanlah umat-Ku pergi untuk MENGADAKAN PERAYAAN (FESTIVITIES) BAGI-KU

Ada sesuatu yang aneh disini dimana kalau di ayat 3 dikatakan bahwa untuk menyembah Tuhan maka harus membawa persembahan korban, ada usaha dan ketaatan namun disini dikatakan mengadakan perayaan atau festival. Disinilah perbedaannya yaitu di dalam Tuhan apa yang dikerjakan/pelayanan kita membawa sukacita. Didalam dosa apa yang kita kerjakan menjadi beban dan membawa duka.

 

Melayani Tuhan berbeda dengan melayani Firaun yaitu tidak seperti terpaksa dan tidak seperti orang yang bawa batu yang berat di pundak mereka. Perbedaannya adalah yang satu buahnya adalah sukacita dan perayaan (festival) sedangkan  yang satunya adalah jeritan, tangisan dan beban yang berat. Dan kalau kita tidak hati-hati maka kita akan lebih senang seperti bangsa Israel yang hidup dalam perbudakan karena kita hanya melihat hidup ini saja dan tidak sadar bahwa Tuhan telah memberikan yang terbaik. Kita bisa saja hidup untuk kesenangan atau kefanaan dunia tetapi hidup kita akan menjadi rusak sebab hidup kita ini diciptakan untuk melayani dan memuliakan Tuhan. Dan pada saat kita melayani dan memuliakan Dia maka disitulah kita akan mendapatkan sukacita dan menemukan makna hidup yang sejati. Jadi kalau kita lebih percaya pada Mesir dan Firaun maka kita sedang dibohongi oleh tipu muslihat iblis. 

10Maka para pengerah bangsa itu dan para mandurnya pergi dan berkata kepada mereka: “Beginilah kata Firaun: Aku tidak memberi jerami lagi kepadamu. 11Pergilah kamu sendiri mengambil jerami, di mana saja kamu mendapatnya, tetapi pekerjaanmu sedikit pun tidak boleh kurang.”12Lalu berseraklah bangsa itu ke seluruh tanah Mesir untuk mengumpulkan tunggul gandum sebagai pengganti jerami. 13Dan pengerah-pengerah itu mendesak mereka dengan berkata: “Selesaikan pekerjaanmu, yaitu tugas sehari, seperti pada waktu ada jerami.” 14Lalu pengerah-pengerah Firaun memukul mandur-mandur Israel, yang mereka angkat, sambil bertanya: “Mengapakah kamu pada hari ini tidak menyelesaikan jumlah batu bata yang harus kamu buat seperti kemarin?”15Sesudah itu pergilah para mandur Israel kepada Firaun dan mengadukan halnya kepadanya: “Mengapakah tuanku berlaku seperti itu terhadap hamba-hambamu ini? 16Jerami tidak diberikan lagi kepada hamba-hambamu ini tetapi walaupun begitu, kami diperintahkan: Buatlah batu bata. Dan dalam pada itu hamba-hambamu ini dipukuli, padahal rakyat tuankulah yang bersalah.” 17Tetapi ia berkata: “Pemalas kamu, pemalas! Itulah sebabnya kamu berkata: Izinkanlah kami pergi mempersembahkan korban kepada Tuhan! 18Jadi sekarang, pergilah, bekerja! Jerami tidak akan diberikan lagi kepadamu, tetapi jumlah batu bata yang sama harus kamu serahkan.” 19Maka mengertilah para mandur Israel, bahwa mereka ada dalam keadaan susah, karena dikatakan kepada mereka: “Kamu tidak boleh mengurangi jumlah batu bata pada tiap-tiap hari.”

Disini kita lihat bahwa perbudakan itu tidak bertambah ringan tetapi bertambah berat dan belenggu tidak pernah membelenggu sebentar tetapi bertambah lama. Jadi orang yang berpikir bahwa dia bebas melakukan apa saja maka kebebasannya itu akhirnya membelenggu dia dan membuatnya kecanduan. Ada orang yang kecanduan penerimaan, harga diri, materialistic, seks dsb yang akhirnya membelenggu hidupnya.

1 Timotius 6:10
Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan MENYIKSA DIRINYA DENGAN BERBAGAI-BAGAI DUKA.

Sebagai contoh orang yang diperbudak oleh uang maka dia akan tersiksa dengan berbagai-bagai duka. Sebab itu Yesus berkata bahwa kita tidak bisa punya dua tuan  yaitu Tuhan dan mammon sebab kita akan membenci yang satu dan mengasihi yang lain karena akar segala kejahatan adalah cinta uang dan akar dari masalah kita adalah cinta diri sendiri. Ravi Zacharia berkata “ Dosa akan membawamu lebih jauh dari yang Kau bayangkan, menahanmu untuk tinggal lebih lama dari yang kau perkirakan dan harganya jauh lebih mahal dari yang kau perhitungkan.” 

 

Perbudakan ini juga bisa terjadi di dalam pelayanan dimana di dalam pelayanan kita berpikir supaya kita diberkati Tuhan namun akhirnya kita merasa kecewa dan merasa diperbudak dan merasa capai karena lupa akan esensi dari pelayanan itu sendiri yaitu kita melayani bukan untuk mendapatkan sesuatu tetapi karena Tuhan sudah memberikan yang terbaik bagi kita. 

Bagaimana Lepas Dari Perbudakan Dan Hidup Dalam Penyembahan

22Lalu Musa kembali menghadap Tuhan, katanya: “Tuhan, mengapakah Kauperlakukan umat ini begitu bengis? Mengapa pula aku yang Kauutus? 23Sebab sejak aku pergi menghadap Firaun untuk berbicara atas nama-Mu, dengan jahat diperlakukannya umat ini, dan Engkau tidak melepaskan umat-Mu sama sekali.” 24Tetapi Tuhan berfirman kepada Musa: “Sekarang engkau akan melihat, apa yang akan Kulakukan kepada Firaun; sebab dipaksa oleh tangan yang kuat ia akan membiarkan mereka pergi, ya dipaksa oleh tangan yang kuat ia akan mengusir mereka dari negerinya.”

Tangan yang kuat itu berbicara tentang bagaimana Tuhan melepaskan belenggu Mesir dan belenggu Firaun supaya bangsa Israel keluar melalui hukuman dan murka Tuhan atas dosa Mesir. Ini berbicara tentan 10 tulah yang dipakai Tuhan untuk menghancurkan Mesir dan membebaskan bangsa Israel. 

 

Gospel Connection

Untuk membebaskan bangsa Israel maka Tuhan memakai tulah-tulah untuk menghukum bangsa Mesir tetapi untuk menyelamatkan kita yaitu Israel yang baru maka Tuhan memakai Musa yang sempurna yaitu Yesus Kristus untuk menyelamatkan kita. Tetapi Dia tidak berdoa supaya tulah itu terjadi atas bangsa Mesir tetapi Dia menanggung tulah itu sendiri. Dia tidak meminta Allah untuk menghukum dunia ini tetapi Dia menyerahkan diriNya untuk dihukum

 

Yesaya 53:2-5
2Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan Tuhan & sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan & semaraknya pun tidak ada sehingga kita memandang dia, & rupa pun tidak, sehingga kita menginginkannya. 3Ia dihina & dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan & yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia & bagi kita pun dia tidak masuk hitungan. 4 Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, & kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. 5  Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, & oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.

Kita tidak perlu lagi hidup dibawah belenggu Mesir karena Dia telah mengeluarkan kita. Dan yang kena tulah bukanlah kita tetapi diriNya sendiri. Dia yang tidak mengenal dosa menjadi dosa supaya kita yang selama ini dibelenggu oleh Mesir dan Firaun menjadi kebenaran dalam Yesus Kristus.

Roma 5:8-

Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.

Ada tulah yang terburuk, terbesar dan paling mengerikan yang dialami oleh seorang sepanjang sejarah manusia dan itu adalah Yesus Kristus. Kalau kita mengerti kebenaran Injil ini maka kita akan memberikan hidup kita dan melayani Dia.

Roma 8:32 

Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?

Tulah yang seharusnya ditimpakan kepada kita ciptaan yang sudah berdosa maka ditanggung oleh sang pencipta di Kalvari supaya kita tidak lagi hidup dibawah perbudakan dosa. Inilah Injil itu dan kalau kita sudah mendapatkannya maka kita tidak mau lagi hidup dalam perbudakan Mesir dan Firaun serta tidak mau lagi melihat kebohongan Iblis sebab kita tahu bahwa hidup kita diciptakan lebih berharga daripada itu semua. 

Romans 8:15
15Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" 16 Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.

Pandanglah keindahan Kristus yang menjadikan kita anak-anak Allah  dan biarlah kasihNya menata ulang hati kita. Biarlah kita tidak mencintai kebohongan Mesir namun menyadari bahwa kita ini diciptakan untuk kemuliaan Tuhan.