"Healing Heart & Emotion

Hikmat Amsal Melalui Lensa Injil  Week 13 "HEALING HEART AND EMOTION" 

Ps. Michael Chrisdion

 

Pembacaan : Amsal 12:25, 13:12, 14:10,13,30, 15:4,13-14, 16:2, 18:14, 28:1,

Kata-kata "Healing" dan "Self-love" sering kali kita dengar, akhir-akhir ini. Healing adalah memenangkan diri dari hektiknya kesibukan hari-hari kita. Istilah self-love banyak digaungkan di media sosial. Istilah ini begitu populer sejak kesadaran akan pentingnya kesehatan mental. Apalagi sakit hati, tersinggung, perasaan tertekan, depresi, beban mental menjadi masalah yang tak terelakkan dan kita semua alami hari -hari ini.

Artinya kita semua butuh kebijaksanaan di dalam mengatur kehidupan batiniah (inner-life) kita, Kita pun juga membutuhkan hikmat untuk mengatasi masalah (menyembuhkan perasaan) kehidupan psikoogis serta kesehatan emosi dan mental kita. Apa kata Amsal mengenai hal ini? Ternyata Kitab Amsal juga banyak membahas bagaimana kita memiliki "inner-life" kehidupan batiniah yang sehat! Bagaimana kebenaran Injil menyembuhkan masalah batin dan emosi kita yang terluka atau mengalami sakit hati? 

           1. PENTINGNYA MENJAGA KEHIDUPAN BATINIAH

Amsal 18:14
14Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah?
A man's spirit will endure sickness,but a crushed spirit who can bear?

Ayat yang kita baca berkata bahwa kalau tubuh kita sakit maka hidup kita dapat ditopang oleh kehidupan batiniah kita yang kuat. Tetapi kalau kehidupan batiniah kita atau inner life kita tidak sehat maka meskipun tubuh kita sehat maka kita pasti akan hancur. Dunia berkata bahwa kebahagiaan hidup ditentukan oleh keadaan eksternal kita. Tetapi Amsal berkata bahwa kebahagian hidup ditentukan oleh kehidupan inner-being kita atau bagaimana kita meresponi keadaan kita

Di Perjanjian Baru Rasul Paulus saat menulis surat kepada gereja-gereja yang mengalami banyak sekali kesulitan, penderitaan dan penganiayaan. Dia selalu berkata aku berdoa bagi kamu, aku memikirkan kamu dan aku mendoakan kamu! Apa yang dia doakan? Dia tidak mendoakan supaya mereka keluar dari penjara atau supaya penderitaan yang mereka alami berakhir yaitu supaya ada terobosan dan mujizat. Namun apa yang Paulus doakan?

Efesus 3:16
16Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu, 17sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih

Jika keadaan hidup kita sedang tidak baik, banyak masalah dan pergumulan, tetapi jika kehidupan batiniah kita sehat dan kuat, maka kita hidup dalam kekuatan, Tetapi jika segala sesuatu tentang hidup kita baik-baik saja, tetapi kehidupan batin kita sedang down, patah semangat atau crushed spirit/ hancur, meskipun keadaan kita baik-baik saja maka kita sebenarnya sedang hidup dalam kelemahan.Kalau kita ingin menjadi bijaksana maka jangan kita lebih peduli dengan banyaknya uang yang ada di Bank kita atau kita lebih peduli dengan keadaan  tetapi pada inner being kita atau keadaan hati kita.

        

        2. BETAPA KOMPLEKSNYA KEHIDUPAN BATINIAH.

Cara Alkitab memandang kehidupan batin manusia sangat kompleks dan rumit karena hati manusia ini kompleks dan rumit. Banyak sekali buku-buku konseling dan tips serta artikel yang menulis cara healing atau self love, tetapi itu terlalu simplistic dan terlalu one dimensional. Jadi meskipun mengajarkan healing atau self love tetapi tidak akan memecahkan masalah yang sebenarnya. Ada 5 hal penyebab kehidupan batiniah kita menjadi rusak yaitu

          a. Aspek Fisik yang mempengaruhi Kehidupan Batiniah (Inner Life)

Ketidaksehatan batiniah/emosi (inner life) mengarah kepada kemerosotan/ketidaksehatan fisik. Kelemahan tubuh juga bisa berujung pada ketidaksehatan batiniah/emosi (inner life).

Kalau tubuh kita lelah, tidak makan dengan baik, atau kalau kita memiliki ketidak seimbangan hormone dan kurang tidur maka secara fisik kita lemah maka bisa saja itu mempengaruhi emosi dan keadaan psikis kita dan membuatnya menjadi hancur. 

         b. Aspek Emosional Dan Relasional yang mempengaruhi Kehidupan Batiniah (Inner Life)

Amsal 12:25
25Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang,tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia. (An anxious heart weighs a man down, but a kind word cheers him up.)

Untuk menjaga kesehatan batiniah/emosi (inner life) maka kita membutuhkan kasih, dukungan dan support dari orang lain dan komunitas kita.Terkadang kita tidak membutuhkan obat atau terapi. Kita tidak perlu jawaban dan tidak perlu refleksi yang rumit. Tetapi kita membutuhkan kasih yang datang dari orang lain. Kata-kata yang membangun dan menyemangati serta bahu dan lengan yang bisa menepuk dan kita bisa bersandar itulah yang kita butuhkan. Kita butuh support karena kita sebagai manusia memiliki natur yang butuh dukungan secara emosional dan relasional. 

   

       c. Aspek Moral yang mempengaruhi Kehidupan Batiniah (Inner Life)

Amsal 28:1
Orang fasik lari, walaupun tidak ada yang mengejarnya, tetapi orang benar merasa aman seperti singa muda.

Itu adalah kutipan dari Imamat 26, di mana Tuhan berkata, "Jika kamu tidak menaati-Ku, kamu akan lari meskipun tidak ada yang mengejar." Disini ada kontras antaraorang fasik dan orang benar. Orang fasik melakukan sesuatu yang jahat artinya ketidaksehatan batiniah/emosi (inner life) bisa juga disebabkan oleh perasaan bersalah yang mengganggu hati nurani.Ini berbicara tentang hati nurani. Ini berbicara tentang rasa bersalah. stress yang dihasilkan dari perasaan bersalah. Ayat ini tidak mengatakan kita melarikan diri ketika seseorang mengejar tetapi kita tetap melarikan diri ketika tidak ada yang mengejar.

Ada orang yang begitu mudah tersinggung pada saat bicara tentang relasi antara orang tua dan anak karena rupanya dia sudah sedang bertengkar dengan orang tuanya dan tidak lagi berbicara dengan papa mamanya lebih dari 10 tahun. Ada rasa bersalah yang juga mempengaruhi kesehatan batinnya.   

         d. Aspek Keresahan Eksistensial yang mempengaruhi Kehidupan Batiniah (Inner Life)

Amsal 14:13
Di dalam tertawa pun hati dapat merana, dan kesukaan dapat berakhir dengan kedukaan. (Even in laughter the heart is sad, and the end of joy is grief.)

Ini bukan berbicara tentang orang yang mukanya dan luarnya tertawa tetapi hatinya sedih atau kelihatannya bersuka tetapi sebenarnya hatinya berduka. Namun beberapa komentari dari para pakar Ibrani mengatakan bahwa pernyataan ini adalah pernyataan absolut yang artinya semua orang mengalaminya. Ada suatu keresahan eksistensial bahwa di lubuk hati yang terdalam maka kita tahu bahwa segala sesuatu yang baik di dalam hidup ini akan berakhir dan semua hal yang baik akan diambil dari kita. 

Itulah sebabnya orang yang ateis atau tidak percaya adanya Tuhan tidak bisa berkata bahwa hidup ini berarti. Karena kalau orang yang tidak bertuhan percaya bahwa segala sesuatu terjadi karena big bang atau.karena kebetulan. Kita semua aslinya adalah lumpur yang menjadi sel sehingga kita semua tidak memiliki signifikansi dan hidup tidak bermakna. Dan kalau hidup tidak bermakna maka kerjaan kita juga tidak bermakna, hubungan kita juga tidak bermakna, tidak ada tujuan dan motivasi untuk memperjuangkan hak asasi manusia dan berbuat baik demi nama kemanusiaan karena segala sesuatu tidak bermakna!  Tetapi bagi orang yang bertuhan maka kita kalau saat ini kita menjadi keluarga yang bahagia maka satu hari semua itu akan berakhir.  Dari antara kita aka nada yang meninggal lebih dahulu yang disebabkan oleh penyakit akut, kecelakaan, kesehatan dan vitalitas kita yang menurun dan kesehatan kita akan diambil dari pada kita dan adalah proses alami. Jadi Batin (inner life) kita tidak akan sehat jika kita tidak bisa menemukan makna dari kehidupan yang kita jalani.

          e. Aspek Iman yang mempengaruhi Kehidupan Batiniah (Inner Life)

Amsal 13:12a
Harapan yang tertunda menyedihkan hati,

Amsal 15:13
Hati yang gembira membuat muka berseri-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan semangat.

Hati itu bicara tentang sistem inti di dalam hidup kita. Hati kita pasti diarahkan kepada sesuatu, menaruh pengharapan pada sesuatu dan menaruh iman kepada sesuatu. Hati kita pasti menaruh pengharapan (iman) atas sesuatu, jika sesuatu itu hilang atau hancur, maka hati kita juga pasti akan hancur. Sebagai contoh yaitu kalau kita menaruh pengharapan dan iman kita kepada uang, maka uang akan menjadi ukuran saat kita akan melihat segala sesuatu. Kalau kita menaruh pengharapan pada cinta atau kepada pasangan kita maka kalau sampai kita putus, cerai atau orang yang kita cintai diambil atau hilang dari kita maka hati kita juga akan hancur.

Jadi masalah batiniah (Inner life) adalah masalah yang kompleks dan rumit karena menyangkut aspek fisik, aspek relasi (emosi), aspek moral (hati nurani), aspek keresahan eksistensial  dan aspek iman (pengharapan). Ini adalah cara Amsal dan Alkitab melihat keadaan inner life atau batiniah kita yang kompleks dan rumit. Namun kalau kita pergi ke toko buku atau pergi ke seminar-seminar  kesehatan maka dunia sering menyederhanakan  masalah2 kita. Ada yang mengajar kita stress karena tubuh kita tidak sehat sehingga perlu untuk menyehatkan tubuh. Ada yang berkata bahwa kita adalah emosi kita sehingga kita hanya boleh dikelilingi oleh orang-orang yang positif saja supaya batin kita sehat. Namun sebenarnya ada aspek=aspek lain yang tidak terjamah yang akhirnya tetap saja inner life kita tidak seha.

Orang yang beragama memberikan cara supaya kita harus melakukan ritual ibadah ini dan itu tetapi tidak melihat aspek-aspek yang lain sehingga akhirnya agama yang fokusnya moralitas juga tidak menyelesaikan masalah batiniah. Ada yang memberikan cara dengan healing atau jalan-jalan tetapi ternyata ada aspek eksistensial yang tidak bisa terjawab hanya dengan jalan-jalan. Self love adalah menerima diri sendiri apa adanya tetapi ternyata ada masalah moral dan iman serta keresahan eksistensial seperti takut mati dan pencarian makna yang tidak tersentuh dengan hanya menerima diri sendiri apa adanya. Apa yang menjadi basisnya yaitu karena diri kita banyak kelemahan, diri kita berdosa, diri kita tidak sempunra dan tidak bisa menolong diri kita sendiri. Sesungguhnya self love dan self help tidak bisa menolong kita karena yang menjadi problem adalah self atau diri kita sendiri. 

           3. KESENDIRIAN KEHIDUPAN BATINIAH

Amsal 14:10
10 Hati mengenal kepedihannya sendiri, dan orang lain tidak dapat turut merasakan kesenangannya.

Batin kita, hati kita atau keadaan inner life kit aitu begitu kompleks, begitu dalam, begitu tersembunyi dan begitu unik sehingga tidak dapat dihindarkan sehingga tidak ada seorangpun yang bisa mengerti memahami kita. Kita merasa sendiri karena tidak ada seorangpun yang bisa berjalan bersama kita kemana kita pergi dan tidak ada seorangpun yang dapat memahami atau menemukan makna dari semua yang kita alami. Sebenarnya hanya Tuhan yang bisa mengerti kita tetapi jika Tuhan hanyalah sesuatu yang abstrak dan jika Tuhan tidak berelasi dengan kita, maka di dalam menjalani hidup ini, kita sebenarnya sendirian

 

         4. KESEMBUHAN KEHIDUPAN BATINIAH OLEH INJIL

Ada tiga tempat tentang pohon kehidupan disebut yaitu di kitab Kejadian, Kitab Wahyu dan kitab Amsal. Di Kitab Kejadian Pohon Kehidupan melambangkan kepenuhan hidup, kepuasan tertinggi dari keinginan terdalam manusia di dalam Tuhan. Kita memiliki hasrat untuk mencapai sesuatu. kita memiliki apresiasi atas estetika untuk kecantikan dan seni artistic. Kita memiliki keinginan romantika dan kita semua mengejar dan membangun hubungan untuk cinta.  Kita memiliki kehausan secara epistemik untuk mengejar pengetahuan. Pohon kehidupan melambangkan kepuasan dari semua pengejaran kita dikalikan jutaan kali lipat, jutaan kali diperbesar, dari jumlah terbesar yang kita pikir dan inginkan. Itulah makna pohon kehidupan, tetapi kitab Kejadian juga menceritakan bahwa kita kehilangan pohon kehidupan.

Kej 3:22b-24
maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya.” 23Lalu Tuhan Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil. 24 Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.

Saat manusia yatu saat Adam dan Hawa berusaha menjadi Tuhan, kita menjadikan diri kita sebagai penyelamat kita sendiri, menjadi TUHAN bagi diri kita sendiri, kita kehilangan Pohon Kehidupan

Amsal 13:12
12Harapan yang tertunda menyedihkan hati, tetapi keinginan yang terpenuhi adalah pohon kehidupan

Artinya waktu kita mengejar pencapaian yaitu sangat bersemangat dengan karier baru, Ketika kita mendapatkan pacar baru, ketika kita menjalin hubungan baru, ketika kita pergi berlibur, ke tempat yang asik ke mana kita belum pernah pergi, Meskipun seru,asik dan membahagiakan tetapi selalu ada sesuatu yang kurang. Itu menjanjikan sesuatu yang tidak pernah benar-benar bisa memuaskan kita secara menyeluruh.  Mengapa? Karena kita kehilangan pohon kehidupan. 

“Di dalam alkitab, pohon kehidupan adalah gambaran kehidupan kekal, gambaran kehilangansesuatu  yang tidak dapat ditemukan gambaran dari nostalgia kosmis: suatu dambaan akan sesuatu yang kita ingat, tetapi hal itu tidak pernah kita miliki

C S Lewis berkata “Kebanyakan orang, jika mereka benar-benar memperhatikan ke dalam hati mereka sendiri, akan tahu bahwa mereka sebenarnya sangat menginginkan dan mendambakan sesuatu yang tidak dapat dimiliki di dunia ini. nostalgia kosmis hidup adalah kerinduan kita untuk bersatu kembali dengan sesuatu di alam semesta, di mana kita sekarang merasa terputus dengannya, Seperti berada di dalam pintu yang selalu kita lihat dari luar, dan ini bukanlah sekadar fantasi gila, tetapi kondisi paling akurat dari situasi jiwa kita yang sebenarnya.”

Tim Keller berkata “Dalam semua musik yang Anda nikmati untuk memberi kepuasan diri. Anda sebenarnya mencari lagu yang Anda ingat tetapi belum pernah Anda dengar. Apa yang Anda cari dalam cinta adalah pelukan yang Anda ingat, tetapi Anda tidak pernah memilikinya.”

APA SOLUSINYA?

The Gospel

Di Perjanian Baru Yesus mati di atas kayu salib. Dalam Bahasa asli bbrp kutipan Salib = Tree = Pohon (Tiang kayu).

Gal 3:13
Kristus membebaskan kita dari kutukan hukum agama. Ia melakukan itu dengan membiarkan diri-Nya terkutuk karena kita. Sebab di dalam Alkitab tertulis, "Terkutuklah orang yang mati digantung di tiang kayu.” (“Cursed is everyone who is hanged on a tree”)

Kata-kata ini “ tree” diulang beberapa kali di Perjanjian Baru oleh penulis yang berbeda.(Kisah para rasul, 1 Pet 2, Galatia). Ini significan karena Tuhan berkata kepada Adam dan Hawa di taman Eden – taatilah perintahku terhadap pohon yang aku larang itu...jangan makan buah dari pohon itu dan kamu akan hidup....  tetapi Adam dan Hawa di taman Eden gagal. Namun ketika Bapa berkata kepada Yesus di taman Gethsemani....  taatilah perintahKu pergilah kepada pohon itu, jalanilah salib, Engkau akan dihancurkan. Waktu Yesus berteriak....Allahku-Allahku mengapa Engkau meninggalkan Aku maka Yesus mengutip Mazmur 22.

Mazmur 22:1, 15
1 Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?...

15 Seperti air aku tercurah,dan segala tulangku terlepas dari sendinya; hatiku menjadi seperti lilin, hancur luluh di dalam dadaku;

Hati Yesus menjadi seperti lilin karenas kehilangan harapan terakhirnya. Dia menaruh semua harapannya pada Bapa-nya, dan satu-satunya orang dalam sejarah dunia yang menaruh harapan terakhirnya pada Bapa-nya, tetapi justru kehilangan Bapanya. Dia melewati semua penderitaan itu.dia menjalani kehancuran hati seperti itu untuk membayar hutang dosa kita dan membayar hukuman dosa kita. Yesus menjalani pohon kematian sehingga kita dapat memiliki Pohon Kehidupan.

Salib Adalah Pohon Kematian Bagi Yesus Kristus; Oleh Karenanya Saat Ini,

Salib Menjadi Pohon Kehidupan Bagi Kita Yang Percaya Kepada-Nya.

Penghayatan Kita Akan Injil Serta Perenungan Kita Akan Kasih Kristus Memampukan Kita Untuk Menikmati Sukacita Keindahan Dari Pohon Kehidupan (The Tree Of Life)

Ketika kita menerima Injil maka aplikasikanlah injil dalam hati dan renungkan keindahan Injil kepada roh kita maka kita akan mendapatkan the ultimate healing. 

Implikasinya

  • Kita dapat mengasihi tanpa takut tersakiti
  • Saat memiliki kita bisa menikmati tanpa menjadi posesif
  • Saat kehilangan kita bisa bersedih tanpa tenggelam dalam kesedihan
  • Kita bisa bersyukur saat mengalami kebahagiaan hidup
  • Kita tetap bisa bersyukur saat menjalani kekelaman