The Destruction of Envy

Kita hidup di jaman di mana media sosial telah menjadi bagian dalam kehidupan kita. Dan  kita memiliki kecenderungan untuk membandingkan hidup kita dengan orang lain, yang seringkali memunculkan iri hati dalam diri kita.  Sehingga tanpa kita sadari, iri hati yang adalah dosa, kini menjadi hal yang biasa dalam hidup kita.

 

Lalu bagaimana menghadapi Envy (iri hati dengan Injil)?

 

1. Understanding Envy (mengerti apa itu iri hati)  

Apa definisi iri hati itu? Envy is wanting someone else’s life (mengingini hidup orang lain). Maz 73:3-4, Pemazmur iri hati pada – kekayaan, kemakmuran, kemujuran orang fasik.

 

Kita menjadi tidak bahagia dan tidak puas dengan hidup kita, karena kita tidak memiliki apa yang orang lain miliki. Envy is being unhappy at other people’s happiness – Envy is being happy when they become unhappy.

 

2. Why we need to expose Envy? (Mengapa iri hati harus diungkapkan?)  

Roma 7:7b – Mengingini (Covet – Epythymeo).  

Mengacu pada 10 perintah Allah dalam Keluaran 20:17 – Jangan mengingini milik orang lain.

 

Mengapa iri hati begitu berbahaya?

A) Envy hides itself behind something else – Iri hati menyembunyikan dirinya dibalik sesuatu yang lain. (Maz 73:21-22) Emosi-emosi yang kita rasakan: resah, stress, marah, dll.

Kita perlu menelusuri emosi dan mencari penyebab munculnya perasaan-perasaan dalam diri kita (resah, stress, marah, dll), karena jangan-jangan perasaan itu muncul karena kita iri hati.

 

B) Envy sucks the joy of life & poison our ability to enjoy life -  Iri hati menyedot sukacita kehidupan dan meracuni kita untuk mampu menikmati hidup.  Ams 14:30 – Iri hati membusukkan tulang.  

 

Ketika kita iri hati, kita akan selalu merasa kurang, dan kita tidak akan bisa bahagia dan menikmati apa yang sudah Tuhan titipkan kepada kita.

 

C) Envy reveals the deep longing of our hearts and our idols -  Iri hati menunjukkan dambaan hati kita yang terdalam dan berhala-berhala kita.

Kita dicipta dengan tujuan untuk memuliakan Tuhan, namun akibat dosa, orientasi hidup kita berubah, dari untuk Tuhan, menjadi untuk sesuatu yang lain. Hidup bagi Tuhan VS Hidup bagi yang lain.

 

Siapa yang bisa terus hidup bagi Tuhan?

3. The Gospel way of Dealing with Envy (Cara Injil menghadapi iri hati)

Amsal 23:17-18 – Antidote nya adalah takut akan Tuhan. The fear of the Lord is worship. Menyembah bukan hanya tahu tentang Tuhan, tapi mengalami Tuhan. Mazmur 73:17  - Ketika masuk ke tempat Kudus Allah.

Mazmur 63:3-5 – Kita dapat melihat kekuatan dan kemuliaan-Nya. Waktu kita menyembah kita melihat keindahan Sang Pencipta! Hati kita dikalibrasi dan ditata ulang untuk berpaling dari keindahan ciptaan yang semu.

 

Lalu, siapa yang bisa memandang Tuhan di tempat kudus Tuhan?

Maz 73:22-26 - Bagaimana Tuhan yang kudus bisa berada di dekat kita? memegang tangan kita? menuntun kita? Maz 73:25 - Bagaimana Tuhan yang ada di sorga menjadi milik kita dan kita menjadi milik Tuhan? Manusia yang penuh iri hati dan penyembah berhala tidak mampu untuk datang ke tempat kudus Tuhan, maka Tuhan yang kudus berinkarnasi untuk menghampiri manusia berdosa.

 

Yesus mengalami kebalikan dari apa yang dituliskan penulis Mazmur 73

1Pet 2:22-25, Mat 27:46b My God - Yesus taat sempurna kepada Bapa, tapi dijauhi oleh Bapa.  

 

Yesus taat sempurna kepada Bapa, tapi dibiarkan dihukum oleh Bapa. Yesus taat sempurna kepada Bapa, tapi ditinggalkan Bapa. Yesus taat sempurna kepada Bapa, tapi dihukum dan dikutuk.

 

Karya Kristus yang sempurna memungkinkan Roh-Nya untuk tinggal di tempat terdekat yang tak terpisahkan di dalam hidup kita serta memberikan IDENTITAS YANG TERMULIA yang pernah kita miliki.

 

Karena Injil, dapat berempati atas pergumulan sesamanya.

Karena Injil, dapat bergembira atas keberhasilan saudaranya.

Karena Injil, bisa menikmati saat diberkati.

Karena Injil, mampu bersyukur saat berkesusahan.

Karena Injil, dapat bersukacita dalam setiap keadaan.

KATEKISMUS REFORMASI

Pertanyaan Minggu ke-23

Mengapa Penebus harus Allah sejati ?

Jawaban

Karena dengan keadaan sebagai yang Ilahi, ketaatan & kesengsaraan-Nya dapat sempurna dan efektif; juga agar Dia dapat menanggung murka Allah yang adil terhadap dosa & mengalahkan kematian

Bacaan Ayat

KISAH PARA RASUL 2:24

Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu.