Benedictus (Zechariah's song about Faith)

JESUS THE PROMISE FULFILLED Week 2 “Benedictus – Zechariah’s Song About Faith” 

Pdt. Wahyu Pramudya (Wepe)

 

 

Pembacaan : Lukas 1: 67-79

Banyak orang Kristen yang berpikir tentang Yesus dalam pemahaman yang salah yaitu Yesus yang tidak sesuai dengan yang digambarkan dalam alkitab. Alkitab menceritakan bahwa Yesus datang untuk mencari dan menyelamatkan serta untuk menegaskan anugerahNya dalam hidup kita. Jadi Allah seperti apakah yang kita sembah dalam hidup kita? Sudahkah kita menyembah Allah dengan perspektif yang benar sesuai dengan Firman Tuhan?  Sebab ketika kita menyembah Allah yang benar, namun dengan perspektif yang salah tentang diri-Nya, itu sama dengan penyembahan berhala. Sebab pada ujungnya yang kita sembah bukan Yesus yang diceritakan tetapi Yesus yang adalah buatan pikiran dan perasaan kita sendiri. Melalui Benedictus  (Nyanyian pujian Zakharia) maka kita akan memeriksa kembali yaitu kita beriman kepada Allah yang seperti apa, supaya pemahaman itu mengoreksi kesalahan yang ada dalam diri kita.

            1. Iman Kepada Tuhan Yang Kuasa-Nya Tak Terkalahkan

Lukas 1:5-7

1:5 Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet. 1:6 Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat. 1:7 Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjut umurnya.

Zakaria dan Elisabet adalah pribadi yang taat dan benar di hadapan Allah, tetapi mereka tidak mempunyai anak. Namun ada catatan penting yang perlu kita perhatikan yaitu ketika sebagian orang berpikir bahwa kehidupan kualitas moral dan iman yang baik akan membuka semua jenis berkat dan dapat meraih segala impiannya, namun Alkitab justru menunjukkan yang sebaliknya. Dengan semua kualitas yang baik itu di hadapan Allah dan manusia maka Alkitab mencatat bahwa mereka tidak punya anak.  Jadi ketaatan bukanlah kunci untuk membuka semua pintu berkat Tuhan, sebaliknya, kekurangan bukanlah indikasi kehidupan yang tak berkenan di mata-Nya.

Lukas 1:13-14, 18-20

1:13 Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut,  hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes.  1:14 Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu.  

1:18 Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu: "Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi?  Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya. 1:19 Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu. 1:20 Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya

Malaikat Tuhan muncul dan memberitahu bahwa Zakharia akan memiliki anak. Namun Zakharia tidak mempercayainya. Sehingga akibat ketidakpercayaannya itu Zakharia menjadi bisu sampai anak yang dijanjikan itu lahir. Disini kita belajar bahwa pergumulan hidup dapat menggelapkan mata kita sehingga tidak dapat melihat kebaikan Tuhan di dalam hidup kita. Dan pengalaman iman Zakharia dan Elizabeth ini mengingatkan kita bahwa kemustahilan ini adalah seperti panggung yang gelap bagi makin terlihatnya kecemerlangan dan keindahan kuasa Allah. Sebab itu arahkan pandangan kita bukan pada masalah, tetapi kepada Allah yang kuasa-Nya tidak terkalahkan kuasa-Nya

          2. Iman Kepada Tuhan Yang Anugrah-Nya Tak Terbantahkan

Lukas 1:68-69

1:68 "Terpujilah Tuhan, Allah Israel,  sebab Ia melawat umat-Nya y  dan membawa kelepasan baginya, 1:69 Ia menumbuhkan sebuah tanduk z  keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud,  hamba-Nya itu,

Kalimat pertama yang muncul sesaat setelah Zakharia dapat berbicara adalah Zakharia memuji Tuhan karena kuasa-Nya yang tak terbantahkan itu mengunjungi dan melawat umat-Nya. Allah yang berkuasa melawat umat-Nya yaitu melalui pribadi Yesus Kristus yang turun menjadi manusia dan mengorbankan diri-Nya untuk membebaskan umat-Nya dari dosa. Apa yang menyebabkan Tuhan datang mengunjungi dan membebaskan umat-Nya dari dosa? Anugrah-Nya dan bukan kelayakan manusia untuk mendapatkan keselamatan. Kalau Kita ragu akan keberhargaan kita maka lihatlah salib itu, karena itulah nilai kehidupan kita sebagaimana Kristus melihatnya. 

Lukas 1:70-75

1:70 --seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala oleh mulut nabi-nabi-Nya   yang kudus-- 1:71 untuk melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua orang yang membenci kita, 1:72 untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang  kita dan mengingat akan perjanjian-Nya  yang kudus, 1:73 yaitu sumpah yang diucapkan-Nya kepada Abraham,  bapa leluhur kita, bahwa Ia mengaruniai kita, 1:74 supaya kita, terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah kepada-Nya  tanpa takut,  1:75 dalam kekudusan dan kebenaran  di hadapan-Nya seumur hidup kita.

Tujuan dari lawatan/karya Tuhan itu yaitu supaya kita lepas dari serangan musuh dan dapat beribadah dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita.Tujuan penyelamatan bukanlah kenyamanan dan kenikmatan hidup; Tujuan penyelamatan adalah agar kita dapat beribadah dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita. Injil melakukan transformasi kehidupan dari self centered menjadi Christ centered.

             3. Iman Kepada Tuhan Yang Karya-Nya Tak Terhentikan

Lukas 1:76-79

 1:76 Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi i  Allah Yang Mahatinggi;  karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya,   1:77 untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa l  mereka, 1:78 oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia akan melawat kita, Surya pagi  dari tempat yang tinggi, 1:79 untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut  untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera.

Zakharia menubuatkan anaknya yaitu Yohanes akan tugas dan tanggung jawabnya. Zakharia sadar bahwa anaknya bukanlah sang juruselamat, namun pembuka jalan bagi sang Mesias. Karya Tuhan itu tidak terhentikan dan inilah panggilan untuk kita semua yang adalah murid Kristus yaitu Tuhan ingin memakai kehidupan setiap murid-Nya sebagai pembuka jalan dan bukan tembok penghalang bagi kehadiran Kristus. Untuk memberitakan kabar baik bagi dunia di tengah pelbagai kabar buruk. 

Jadi Tuhan seperti apa yang kita yakini dan imani? 

  • Ia yang kuasa-Nya tak terkalahkan
  • Ia yang yang anugrah-Nya tak terbantahkan
  • Ia yang karya-Nya tak terhentikan

Yohanes 17: 3

Inilah hidup kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Kristus Yesus yang telah Engkau utus.

Yesus Kristus adalah landasan iman dan arah pertumbuhan kehidupan kita. Kenali Dia, Dan dalam kuasa serta anugerah penebusan Kristus, sembah dan jadilah seperti-Nya