Hikmat Injil di dalam kefanaan dunia

 

Meaningless Without Jesus Week 7 "Gospel Wisdom in A Meaningless World" 

Ps. Michael Chrisdion


PEMBACAAN                  : Pengkhotbah 7-11

Banyak orang bergumul dengan fakta bahwa versi iman kekristenan yang mereka pegang nyatanya tidak bermanfaat dan manjur. Contohnya: ada orang yang sudah percaya Tuhan malah mendapat kanker, kita melihat para penipu justru makin kaya sedangkan orang yang jujur dan bekerja keras malah hidupnya makin susah. Mungkin anak kita memiliki masalah, sedangkan anak-anak orang yang tidak beriman “fine-fine” aja, sehingga hal-hal ini membuat sesorang menjadi skeptis dan tertatih-tatih serta ragu dalam iman mereka.



Ternyata Raja Salomo mempunyai masalah yang sama dalam kitab Pengkotbah. Dia juga skeptis dan di ambang ketidakpercayaan karena kekacauan yang dia lihat di dunia. Dia mengamati bahwa hidup berdasarkan Hikmat Tuhan tidak selalu berhasil. Orang beriman sering menderita dan orang jahat seringkali malah makmur. Situasi ini sia-sia! Salomo mengambil peran sebagai orang skeptis untuk mengamati dunia dan mengajukan pertanyaan, apakah ada makna di dunia yang terkutuk ini? Lantas apa kesimpulannya? Bagaimana implikasi Injil-Nya?

           1. TUHAN MENCIPTAKAN SEGALA SESUATU DENGAN SUATU DESAIN SEMPURNA. 

Pengkotbah 10:2 (TSI) 

2Pikiran orang bijak memimpinnya untuk melakukan hal yang benar, sedangkan pikiran orang bebal memimpinnya untuk melakukan hal yang jahat (salah).

Hari-hari ini di dunia  dengan paham post modernisme.Kita di bombardier dengan filosofi kebenaran relatif! Apa yang menurut kita benar namun bagi orang lain belum tentu dianggap benar. Namun ayat ini berbicara bahwa orang bijak melakukan hal yang benar dan pikiran orang bebal memimpinnya untuk melakukan hal yang jahat atau hal yang salah, artinya ada yang benar dan ada yang salah.

Kebenaran Itu Ada Dan Pasti (Absolut) Bukan Ilusi Serta Tidak Relatif. 

Amsal 8:22-26
22  Tuhan telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya, sebagai perbuatan-Nya yang pertama-tama dahulu kala. 23Sudah pada zaman purbakala aku dibentuk, pada mula pertama, sebelum bumi ada. 24Sebelum air samudera raya ada, aku telah lahir, sebelum ada sumber-sumber yang sarat dengan air. 25Sebelum gunung-gunung tertanam dan lebih dahulu dari pada bukit-bukit aku telah lahir; 26sebelum Ia membuat bumi dengan padang-padangnya atau debu dataran yang pertama.

Kata “ aku” di sini adalah hikmat yang sedang berbicara. Hikmat di kitab Amsal pasal 8 sedang di personifikasikan menjadi orang.

Seluruh Alam Semesta Diciptakan Oleh Tuhan Dengan Desain Yang Sempurna Dan Sebuah Pola Keteraturan. 

Karena jika Tuhan menciptakan dunia dengan kebijaksanaan, maka ada suatu pola di dalam segala sesuatu dan ada pola keteraturan di dalam ciptaan. Ada orbit tata surya, hukum gravitasi, hukum aerodinamik dll. saat kita mentaati pola-pola ini dan beroperasi dalam koridor semua pola-pola yang ada maka hidup kita akan baik-baik saja. Tapi saat kita memberontak dan melawan pola-pola ini dan tidak beroperasi di dalam koridor pola-pola ini maka kita akan kacau balau.

Contoh: pola gravitasi bisa digunakan untuk melakukan hal-hal yang baik misal untkl lift, pola aerodinamik untuk pesawat terbang. Tetapi saat kita tidak beroperasi dalam koridor pola-pola ini dan sembrono serta tidak berhikmat maka saat kita melawan pola gravitasi dan berpikir dapat melawan gravitasi lalu melompat dari lantai 10  maka kita akan jatuh dan mati. Saat kita melawan pola atau hukum aerodinamik maka kita akan crash! Prinsip yang sama juga teraplikasi di dalam semua area kehidupan, Tuhan menciptakan dengan suatu desain dan pola keteraturan. 

Pengkotbah 7:12b (TB) 
dan beruntunglah yang mengetahui bahwa hikmat memelihara hidup pemilik-pemiliknya.

Dengan mengetahui yang benar dan yang salah kamu memilih dengan benar. Saat kita memilih dengan benar maka kita berhikmat dan hikmat itu akan memelihara hidup pemilik-pemiliknya. Jadi kebenaran berikutnya adalah prinsip yang ada di alam, hukum alam, hukum matematika, hukum aerodinamik dan hukum thermodinamik. 

Prinsip Yang Sama Juga Teraplikasi  Di Dalam Semua Area Kehidupan, Tuhan Menciptakan Dengan Suatu Desain Dan Pola Keteraturan

Hidup melawan desain Tuhan adalah kebodohan karena akan mengacaukan kehidupan. Jadi, merupakan suatu kebijaksanaan saat kita menjalani kehidupan dengan menghargai desain dan pola keteraturan Tuhan.

Kalau kita baca kitab Amsal Pasal 10-15 kita akan melihat ada pola-pola keteraturan dalam kehidupan,dalam relasi/hubungan antar sesama manusia dan dalam bekerja.

Jika kita bekerja keras, maka hidup kita akan membuahkan sukses. Jika kita malas, kita akan mengalami banyak kesusahan. Jika kita hidup jujur, beretika dan bermoral maka hidup kita akan berjalan dengan baik. Jika kita menjalani kehidupan yang jahat, suka menipu maka kita akan kena batunya, hidup kita tidak akan berjalan dengan baik. 

Jika kita membesarkan seorang anak menurut pola ini, jika kita membesarkan seorang anak dengan benar, ketika dia dewasa maka dia akan menjadi orang yang berprinsip, dia akan mencintai kita dan menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab. Contoh-contoh ayatnya adalah sebagai berikut ;

Pengkotbah 7:4-5, 8-10 (TSI)
4Setiap hari orang bebal hanya mencari kesenangan, tetapi orang bijak merenungkan tentang kematian. 5Lebih baik mendengar teguran dari orang bijak daripada pujian orang bebal... 8Menyelesaikan sesuatu lebih baik daripada hanya memulainya. Panjang sabar lebih baik daripada sombong. 9Jangan cepat marah, karena orang beballah yang menyimpan kemarahan. 10Janganlah bertanya, “Mengapa keadaan yang dulu lebih baik daripada sekarang?” Itu adalah pertanyaan bodoh.

Pengkhotbah 7:5,  artinya adalah kita tidak boleh tertipu oleh sanjungan, namun kita harus menghargai kebenaran yang pahit. 

Jangan mendapatkan nasihat dari orang yang sekadar memberi tahu anda apa yang ingin anda dengar; dengarkan mereka yang akan mengatakan kebenaran kepadamu meskipun itu sulit, bahkan ketika itu menyakitkan. Salomo banyak memberikan hikmah seperti ini.

Bersabarlah dan jangan sombong (7:8). Bersikaplah baik dan jangan marah (7:9). Dia mengatakan untuk tidak berangan-angan akan masa-masa lalu yang indah (7:10).

Tema ini umum dalam tulisan kitab hikmat. prinsip seperti ada dosa dalam banyak kata-kata! Raja Salomo memberitahu kita untuk menghindari kemalasan (Pengkotbah 10:18), dan juga melakukan diversifikasi usaha bisnis untuk memperoleh kesuksesan (Pengkotbah 11:1-6), jadi pasal 7–11 Kitab Pengkhotbah memberi banyak nasihat bijak mengenai cara kita menjalani hidup! - Duane A. Garrett (Proverbs, Ecclesiastes, Song of Songs, p.338).

Pengkotbah 11: 5 (TSI) 
5Sebagaimana kamu tidak bisa menebak arah angin akan bertiup, atau mengerti bagaimana tubuh seorang bayi terbentuk di dalam rahim ibunya, demikianlah kamu tidak dapat mengerti berbagai pekerjaan Allah, Pencipta segala sesuatu.

Pengamatan manusia sangat terbatas saat hidup, “di bawah matahari”, di dunia yang sudah jatuh dalam dosa ini. Hidup dengan suatu kebijaksanaan tidak menjamin kehidupan berjalan mulus. Mengapa? Apa yang terjadi? Mengapa ada penderitaan? Mengapa prinsip-prinsip kebijaksanaan ini tidak selalu berhasil teraplikasi?

          2. DOSA MERUSAK DESAIN TUHAN DAN PENYEBAB DARI KESIA-SIAAN 

Pengkotbah 10:20 (TSI) 
20Di bumi ini tidak ada orang benar yang selalu berbuat baik dan tidak pernah berdosa.

Manusia Berdosa Dan Menyimpang Dari Desain Dan Pola Keteraturan Allah Yang Sempurna. 

Kita telah memberontak terhadap rancangan-Nya, maka kita mengalami kerusakan dan konsekuensi dosa. 

Pengkotbah 10:29 (TSI) 
29Satu hal yang aku pelajari adalah bahwa Allah memang menciptakan manusia (Terjemahan aslinya = ADAM) untuk hidup benar, tetapi kita sendirilah yang mengambil jalan berliku-liku.

Tuhan menciptakan manusia pertama (Adam) sempurna dan utuh. Sesuai gambar dan rupa Allah, untuk berelasi dengan Allah dan untuk hidup memuliakan Allah.  Namun manusia jatuh dalam dosa sehingga gambar dirinya rusak, relasinya sangat rapuh dan hidup untuk cari kemuliaan fana. 

Gambar dirinya rusak, makanya mereka berusaha merubah gender mereka. Mereka mengeksplorasi orientasi seksual yang menyimpang. Mereka berusaha hidup untuk diterima dan dikasihi. Relasinya dengan Tuhan rusak, itulah sebabnya kita tidak pernah puas dengan relasi kita. Kita berganti-ganti pacar, pasangan dan selingkuh untuk mencari kepuasan.. Kita pikir dengan istri baru, pacar baru, selingkuhan baru atau teman baru maka kita akan mengalami kepuasan. Tetapi nyatanya semua itu fana dan sia-sia. 

Karena kita kehilangan kemuliaan maka kita mencari kemuliaan fana di dalam pencapaian dan jabatan. Melalui harta, kekayaan, ketenaran, dipuja manusia, disukai orang dan di follow banyak orang. Namun itu semua tidak memberikan kepuasan, malah membuat kita semakin rusak

Pengkotbah 7:15 (TSI) 
15Dalam hidupku yang sia-sia ini aku sudah melihat dua hal yang tidak aku sukai. Terkadang, seseorang yang baik mati muda, walaupun dia sudah berbuat baik selama hidupnya. Sebaliknya, seseorang yang jahat hidup sampai tua, walaupun dia tetap berbuat jahat.

Pengkotbah 8:14 (TSI) 
14Aku juga memperhatikan kesia-siaan yang sering terjadi di dunia ini: Kecelakaan atau kemalangan justru terjadi kepada orang yang hidup benar, sedangkan orang jahat berhasil tanpa mengalami persoalan. Ini sungguh sia-sia!

Manusia Berdosa Hidup Dalam Dunia Yang Sudah Jatuh Ke Dalam Dosa Mengalami Penderitaan, Bencana, Sakit Penyakit, Kejahatan Dan Kematian. 

Penderitaan di mana-mana. Saat ini penderitaan terjadi di Israel dan di Palestina serta di Ukraine. Banyak bencana alam yang terjadi. Kita baru saja selesai pandemic dan ada banyak yang memprediksi akan ada pandemi yang berikutnya. Bagaimana dengan kejahatan? Bagaimana dengan terorisme? Bagaimana dengan pembunuhan, pemerkosaan, pelecehan, penipuan, korupsi. Dan akhirnya orang baik atau orang jahat, orang bodoh atau orang pintar, orang berhikmat, orang kaya dan miskin maka semua harus menghadapi kematian. Inilah masalah fundamental manusia yaitu penderitaan, kejahatan dan kematian. Sebab itu  raja Salomo mengalami frustrasi di dalam pencariannya akan hikmat dan pengertian. Dia sangat frustrasi dan putus asa terhadap keabsurdan penemuannya.

Pengkotbah 8:16-17 (TSI) 
16Aku sudah berusaha mendapatkan kebijaksanaan tentang segala jerih payah yang dilakukan manusia di dunia ini siang dan malam. 17Namun, akhirnya aku menyadari bahwa tidak seorang pun dapat mengerti segala yang Allah lakukan di dunia ini. Dengan semua usaha, manusia tidak dapat menemukan jawabannya. Sekalipun ada orang bijak yang mengatakan bahwa dia sudah menemukan jawabannya, sesungguhnya dia tidak memahaminya.

Jadi kalau kita pikir kita tidak perlu mengerti atau masa bodoh tentang hikmat maka kita menjadi orang bodoh. Namun saat kita berusaha mengerti maka kita tidak akan pernah bisa mengerti dan akhirnya terasa seperti orang bodoh juga.

Hidup begitu  “tidak menentu”, Anda mungkin melihat di berita bahwa seorang teroris masuk ke dalam sebuah bus di Timur Tengah dan meledakkan puluhan orang, jadi Anda berkata, “OK. Saya tidak akan naik bus di Timur Tengah.” Tapi banyak orang meninggal dalam kecelakaan mobil di sini setiap hari. Tidak ada seorang pun yang mempunyai kuasa atas hari kematiannya. Apakah Anda seorang teroris, korbannya, atau seorang anak yang meninggal dalam kecelakaan mobil, kematian tidak memandang bulu. Hidup itu begitu tragis dan sia-sia. Itulah hidup di dunia yang ada di bawah kutuk ini. Timothy Keller (Search for Justice)

Apakah ada pengharapan dibawah matahari?

          3. INJIL MEMBERI JAWABAN ATAS KERUSAKAN DAN KESIA-SIAAN KITA

Pengkotbah 7:13-14 (TB) 
13PERHATIKANLAH PEKERJAAN ALLAH! Siapakah dapat meluruskan apa yang telah dibengkokkan-Nya? 14 Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada hari malang ingatlah, bahwa hari malang ini pun dijadikan Allah seperti juga hari mujur, supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu mengenai masa depannya.

Kitab Pengkhotbah adalah kebaikan Tuhan kepada kita karena Dia tidak membiarkan kita berkubang dalam kesia-siaan kita. Dalam kasih-Nya Dia membuat kita frustrasi. Rasa frustrasi kita terhadap absurditas kehidupan mendorong kita kepada Tuhan dan kabar baik Injil-Nya. 
Itulah jawaban atas kehancuran dan kesia-siaan kita. Mark Dever (The Ungodly)

Dalam keterbatasan dan ketidakmengertian kita untuk menjelaskan semua kesia-siaan ini, kita perlu mempercayai Tuhan dan mencari jawaban kepada-Nya. .

Amsal 1:7 (TB) 
7  Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan,

Tim Keller menjelaskan bahwa  Salomo sangat bijak dalam memulai  tesis nya dengan kalimat ini.

Karena kalimat ini adalah jawaban bagi orang-orang mencari jawaban atas masalah problem of evil dan suffering.

Banyak orang kecewa atau tidak percaya lagi dengan Tuhan. Karena situasi hidupnya yang tidak sesuai dengan harapannya. Dan karena keadaan dunia yang penuh dengan kejahatan & penderitaan. Bagaimana menjawab ini? Masalah kejahatan dan penderitaan dan ketidakadilan yang ada di dunia maka tesis raja Salomo tadi adalah jawabannya. Jika, secara teori, kejahatan dan penderitaan merupakan masalah bagi kita, maka pasti ada Tuhan yang besar di luar sana yang mempunyai rencana atas segala sesuatu yang terjadi.

Jika Tuhan ada, maka kejahatan adalah sebuah masalah Besar, Namun jika Tuhan Tidak Ada, maka kejahatan tidak menjadi masalah karena Jika Tuhan Tidak Ada, maka tidak ada yang Benar/Salah, Tidak Ada kejahatan/kebaikan.  Ide tentang keadilan adalah sebuah Ilusi Fatamorgana

Jika hanya hidup ini saja yang ada dan Tuhan tidak ada, maka tidak ada alasan untuk mengupayakan keadilan atau berlaku adil terhadap orang lain, bahkan menuntut keadilan bagi diri sendiri. Mengapa kita begitu peduli tentang hal ini? Mengapa kita begitu marah?  Jika kejahatan dan penderitaan membuat kita marah dan merasakan ketidakadilan justru itu sebenarnya membuktikan bahwa ada kesadaran dan kepercayaan kepada Tuhan di hati kita.

Moral  dan kekekalan yang ada di hati kita adalah bukti bahwa ada Tuhan yang mencipta kita. Kita diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, namun karena dosa gambar dan rupa Allah itu rusak. Itulah sebabnya kita selalu berusaha menyangkalinya dan menindasnya. 

Roma 1:18-20-21

Sebab murka Allah nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman. Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka. Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah

Bagaimana Solusi Injilnya?

Pengkotbah 9:13-16 (TB) 
13Hal ini juga kupandang sebagai hikmat di bawah matahari dan nampaknya besar bagiku; 14ada sebuah kota yang kecil, penduduknya tidak seberapa; seorang raja yang agung menyerang, mengepungnya dan mendirikan tembok-tembok pengepungan yang besar terhadapnya; 15di situ terdapat seorang miskin yang berhikmat, dengan hikmatnya ia menyelamatkan kota itu, tetapi tak ada orang yang mengingat orang yang miskin itu. 16Kataku: ”Hikmat lebih baik dari pada keperkasaan, tetapi hikmat orang miskin dihina dan perkataannya tidak didengar orang.”

“Nama siapa yang paling sering terlintas di benak kita ketika kita mendengar tentang seorang yang miskin namun penuh dengan kebijaksanaan, yang menjadi penyelamat banyak orang namun kehidupan dan pengajarannya ditolak?” Jawabannya jelas adalah “Yesus Kristus!” Yesus adalah Kebijaksanaan Allah dan Juruselamat yang seringkita cemooh dan  remehkan. Yesus adalah Sang Juruselamat yang menyelamatkan kita dari kebinasaan. Sang bijaksana yang membuat kita jadi bijaksana. Sang miskin yang menjadikan kita jadi kaya.

Di salib. Sang kebenaran menanggung yang pantas diterima orang berdosa, supaya kita yang berdosa mendapat apa yang pantas diterima orang benar. Sang adil menjalani hukuman yang tidak adil, supaya kita pelaku ketidak adilan dapat menerima pengampunan. Sang kebaikan menderita kejahatan yang mengenaskan, supaya kita yang jahat dapat menerima kasih karunia. Juruselamat yang bijaksana mengalami kemalangan sengsara, dihina dan ditolak supaya kita yang malang, sengsara dan hina dapat diterima dan diselamatkan. (1 Kor 1:18; 24, 30)

          4. INJIL MEMUNGKINKAN KITA DIPULIHKAN DAN HIDUP DI DALAM RANCANGAN DAN KEHENDAK ALLAH. 

Pengkotbah 8: 12

Walaupun orang yang berdosa dan yang berbuat jahat seratus kali hidup lama, namun aku tahu, bahwa orang yang takut akan Allah akan beroleh kebahagiaan, sebab mereka takut terhadap hadirat-Nya.

Ketika kita mengikuti desain dan pola Tuhan di dunia yang berdosa ini, segala sesuatu mungkin tidak selalu berjalan dengan baik, namun pada akhirnya di dalam Kristus segala sesuatu akan berakhir dengan baik. Orang fasik tidak akan selamanya makmur, dan orang benar yang ada di dalam Kristus tidak akan menderita selamanya, namun akan mengalami kebahagiaan kekal, bersama Kristus baik sekarang maupun di langit baru dan bumi baru kelak.

PERTANYAAN REFLEKTIF

  • Apakah Anda pernah kecewa dan marah pada Tuhan akan situasi hidup Anda ? Mengapa?
  • Sadarkah bahwa kita hidup di dunia yang sudah jatuh dalam dosa? sedang kita sendiri juga penuh dengan dosa dan dikelilingi orang berdosa? Itulah akar dari segala kejahatan, penderitaan dan kematian.
  • Kepada siapakah kita berpaling untuk mencari jawaban? Kepada diri sendiri, Kepada dunia, atau kepada Tuhan? 
  • Sudahkah kita berjumpa dengan pribadi Kristus? Sudahkah pengorbanan salib-Nya mengingatkan kita akan pendampingannya di tengah penderitaan kita?
  • Sudahkah keindahan Injil-Nya kita renungkan untuk menenangkan hati?

GOSPEL RESPONSE

  • Mari kita bertobat menggunakan cara dunia dan bersandar atas hikmat kita sendiri di dalam menjalani kehidupan yang sementara ini.
  • Berpalinglah kepada Yesus, karena hanya Injil yang bisa membebaskan kita dari kekecewaan dan kesia-siaan. Kenakan lensa Injil yang mampu mengubah kebodohan menjadi kebijaksanaan di dalam Kristus.

KARENA INJIL

  • Segala sesuatu mungkin tidak selalu baik, namun di dalam Kristus selalu ada kebaikan di dalamnya.
  • Kita dihibur karena menyadari bahwa Tuhan adalah Tuhan yang merengkuh kerapuhan dan mengerti semua penderitaan yang kita alami.
  • Dalam keterbatasan dan ketidakmengertian kita, kita tahu bahwa Tuhan mendampingi kita di dalam setiap pergumulan kita.